Waktu Penelitian Sampel Cara Pengambilan Sampel

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 1 satu bulan dimulai dari bulan Desember 2009 sampai bulan Januari 2010. 3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga yang berada Desa Pardamean yang dinyatakan sebagai daerah endemis filariasis yaitu sebanyak 90 kepala rumah tangga.

3.3.2. Sampel

Besar sampel penelitian ini adalah ditentukan dengan menggunakan rumus penentuan sampel Dahlan, 2005. Rumus : N1=N2= 2 2 1 2 2 2 1 1 P P Q P Q P Z PQ 2 Z − + β + α Dimana : OR = 1 2 2 1 P 1 P P 1 P − − N1 = Kelompok Kasus N2 = Kelompok Kontrol Kesalahan tipe I = 5, Hipotesis satu arah, Z α = 1,64 Kesalahan tipe II = 20, maka Z β = 0,84 P 1 = Proporsi Kasus 0,8 P 2 = Proporsi pajanan pada kelompok kontrol 0,55 P 1 - P 2 = Selisih pajanan yang dianggap bermakna, ditetapkan 25 0,25 Universitas Sumatera Utara P = Proporsi total = 67 , 2 P P 2 1 = + Q = 1-P = 0,33 Berdasarkan data pada survei pendahuluan diketahui bahwa jumlah kepala rumah tangga yang ada di Desa Pardamean sebanyak 90 kepala rumah tangga, maka besar sampel yang akan diteliti adalah : N1=N2= 2 2 1 2 2 2 1 1 P P Q P Q P Z PQ 2 Z − + β + α = 2 2 25 , 45 , . 55 , 2 , . 8 , 84 , 33 , . 67 , . 2 64 , 1 + + = 0625 , 24 , 16 , 84 , 44 , 64 , 1 2 + + = 0625 , 4 , 84 , 44 , 64 , 1 2 + = 0625 , 52 , 08 , 1 + =25,74 ≈26 Dengan menggunakan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah minimal 26, maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 35 orang kepala rumah tangga sebagai kasus dan 35 orang kepala rumah tangga sebagai kontrol yang tersebar di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. Universitas Sumatera Utara

3.3.3. Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan desain studi kasus kontrol dimulai dari memilih kasus dan kontrol. Dimana kasus adalah kepala rumah tangga yang anggota keluarganya terkena penyakit filariasis yang diperoleh melalui data puskesmas dan kontrol adalah kepala rumah tangga yang anggota keluarganya tidak ada menderita penyakit filariasis yang bertempat tinggal di dekat terjadinya kasus, sehingga kedua kelompok ini memiliki karakteristik yang sebanding, kemudian melihat paparan yang dialami subjek pada waktu yang lalu retrospektif dengan cara observasi Bhisma Murti, 2003. Kriteria dalam pemilihan sampel pada penelitian ini terdiri dari : 1. Kriteria Inklusi a. Kriteria Kasus merupakan kriteria yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutsertakan ke dalam penelitian sebagai kelompok kasus, kasus dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Kepala rumah tangga yang memiliki anggota keluarga yang menderita filariasis berdasarkan diagnosis petugas kesehatan dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008-2009. 2. Tinggal di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. 3. Bertempat tinggal di Desa Pardamean minimal 4 tahun. 4. Bersedia menjadi responden dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara b. Kriteria Kontrol merupakan keadaan yang menyebabkan subjek diikutsertakan dalam penelitian sebagai kelompok kontrol, kriteria kontrol dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Kepala rumah tangga yang memiliki anggota keluarga yang tidak ada menderita filariasis berdasarkan diagnosis petugas kesehatan dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008-2009. 2. Tinggal di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. 3. Bertempat tinggal di Desa Pardamean minimal 4 tahun. 4. Bersedia menjadi responden dalam penelitian. 2. Kriteri Eksklusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek yang tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian, kriteria eksklusi dalam penelitian ini terdiri dari : a. Menderita filariasis tetapi tidak didiagnosis oleh petugas kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008-2009. b. Tidak tinggal di Desa Pardamean Kecamatam Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. c. Tidak bertempat tinggal menetap d. Tidak bersedia dijadikan sebagai responden dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Batang Toru Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015

9 66 113

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Determinan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

2 60 151

Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Kecamatan Batang Toru

1 80 144

Analisis Dampak Pertambangan Emas Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

40 204 117

Persepsi Masyarakat Terhadap Pembukaan Pertambangan Emas Di Hutan Batang Toru (Studi Kasus Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan)

2 48 94

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Determinan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Batang Toru Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Determinan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Batang Toru Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015

0 0 10

DETERMINAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS BATANG TORU KECAMATAN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN BATANG TORU DAN KECAMATAN MUARA BATANG TORU 2.1.Gambaran Umum Kecamatan Batang Toru - Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Ke

0 0 18