25
1. Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pernyataan realibel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pernyataan tidak realibel
Tabel 3.5 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.868 13
Pada Tabel 3.5 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,868. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
adalah positif dan lebih besar dari 0,6 0,868 0,6, maka kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden
penelitian sehingga mendapat gambaran umum mengenai karakteristik dan kriteria responden yang akan diteliti.
b. Analisis Kuantitatif
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada
beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
26
a Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai
Asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:95.
b Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah
konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen
homoskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan kinerja pegawai jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya
perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
c Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan
dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel
Universitas Sumatera Utara
27
dan variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut:
1. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas
2. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas 2.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih X
1
, X
2
terhadap variabel dependen Y. Model ini digunakan untuk menjawab hipotesis pertama.
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e dimana :
Y = Kinerja karyawan
a = Konstanta
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi Berganda X
1
= Lingkungan Kerja Fisik X
2
= Lingkungan Kerja Non Fisik e
= standard error variabel pengganggu Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana H diterima.
Universitas Sumatera Utara
28
3. Uji secara SimultanSerempak Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
serempak adalah sebagai berikut: a
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b Ha : b1 =b2
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria kinerja pegawai adalah sebaggai berikut : 1
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
4. Uji secara Parsial Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan variasi variabel
dependen. Bentuk pengujiannya: a
H : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b
Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria kinerja pegawai adalah sebagai berikut :
1. H
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2.
H
a
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
29
5. Uji Koefisien DeterminanR
2
Koefisien determinan R
2
atau coefficient determination pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik adalah benar terhadap variabel terikat kinerja pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Keude Kupie Ulee Kareng