16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Menurut Sugiyono 2006:10 penelitian eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan dan penelitian ini berfungsi
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif
atau timbal balik antara variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan variabel tersebut saling mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode penelitian survei. Informasi dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi
dan dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya
dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Keude Kupie Ulee Kareng di Kota Medan yang bertempat di Jalan Dr. Mansyur No.80A, Jalan Setia Budi No. 62A-
B, dan Jalan Puri Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai Maret 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
17
1. Variabel independen X terdiri dari: lingkungan kerja fisik X
1
dan lingkungan kerja non fisik X
2
. 2.
Variabel dependen Y adalah kinerja pegawai Y.
3.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, terdiri dari: 1.
Variabel Bebas, yaitu : Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai di Keude Kupie Ulee Kareng yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut,
terdiri dari: a.
Lingkungan kerja fisik X
1
Lingkungan kerja fisik adalah pemberian fasilitas-fasilitas kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut berupa ruang
kerja yang nyaman dan aman sehingga membuat karyawan merasa betah untuk bekerja, pemberian alat-alat kerja sesuai bidang pekerjaan
masing-masing, dan keamanan yang diberikan kepada karyawan dalam menjalankan tugasnya.
b. Lingkungan kerja non fisik X
2
Lingkungan kerja non fisik adalah kondisi yang terjadi dalam hubungan kerja antar karyawan dengan atasan, rekan kerja dan juga bawahan.
Kondisi ini menjelaskan bahwa karyawan diberikan rasa aman dalam menjalankan pekerjaannya seperti rasa aman dari bahaya dalam
menjalankan pekerjaannya dan juga adanya rasa puas dari diri
Universitas Sumatera Utara
18
karyawan dengan terwujudnya kebutuhan pegawai secara fisik maupun sosial.
2. Variabel Terikat Y, yaitu :
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dihasilkan seorang karyawan yang ditampilkan dari sejumlah upaya yang dilakukan karyawan sesuai
dengan perannya dalam usaha kedai kopi ini. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan pemberian motivasi dan pengembangan kemampuan
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Pengukuran Lingkungan
kerja fisik X
1
Semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
a. Ruang kerja yang nyaman dan ruang gerak
yang cukup. b. Fasilitas kerja yang
mendukung bagi karyawan
seperti peralatan kerja,
musholah, ruang ganti, kamar mandi,tempat
parkir karyawan. Likert
Lingkungan kerja non fisik
X
2
Semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan
hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan dengan rekan kerja,
ataupun hubungan dengan bawahan.
a. perasaaan aman dari ancaman bahaya dalam
bekerja. b.perasaan
puaskaryawandalam pemenuhan kebutuhan
fisik maupun sosial.
Likert
Kinerja pegawai Y
Hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus
dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit
dan dapat diukur. a.memilikikemampuan
potensi dan realitas untuk terampil dalam
mengerjakan pekerjaan. b.motivasi yang
diberikan kepada karyawan
untuk meningkat kinerja
karyawan. Likert
Sumber : Sedarmayanti 2009 3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bebas dan terikat pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Tujuannya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan
diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak
Universitas Sumatera Utara
20
untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan.
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor Sugiyono, 2008:86. Skala Likert
menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Skala
Skor 1
Sangat Setuju 5
2 Setuju
4
3 Kurang Setuju
3
4 Tidak Setuju
2
5 Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono 2008:86 3.6 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah dari keseluruhan karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng di Kota Medan. Jumlah seluruh
karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng Medan adalah 85 orang. 2.
Sampel Sampel adalah suatu populasi yang diambil dari sebagian objek
penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Menurut Sugiyono 2008 : 122, purposive sampling adalah metode penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria-kriteria tersebut bertujuan memberikan informasi yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
21
Kriteria yang diambil adalah karyawan Keude Kupie Ulee Kareng Medan yang bekerja dalam waktu di atas satu tahun. Kriteria ini diambil
dalam waktu bekerja minimal satu tahun karena dampak lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat diukur dalam jangka waktu bekerja
minimal 1 tahun. Berdasarkan kriteria ini maka sampel dari karyawan di ambil hanya yang di Setia Budi dan Dr.Mansyur.
3.7 Jenis Data