13
Kasus Pada Sup Kambing Khasmir Ringroad Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh karakteristik individu terhadap
keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir, pengaruh lingkungan kerja terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir dan mengetahui
pengaruh bersama karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha
baru Sup Kambing Khasmir. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap
keberhasilan usaha baru. Iskandar 2010 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Kawasan Industri Medan Persero”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan ada pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang baik secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja
karyawan. Dengan adanya minat dan sikap positif yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
14
karyawan. Menurut Sedarmayanti 2009:21 lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya yang ada seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja terbagi atas dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik yang dimaksudkan seperti
fasilitas kerja yang diberikan kepada karyawan dan suasana kerja yang nyaman. Karyawan diberikan fasilitas seperti alat-alat kerja sesuai dengan posisi
atau penempatan karyawan, dan suasana ruang kerja yang nyaman. Karyawan diberikan ruang gerak yang cukup dan nyaman dari gangguan di sekitar ruang
kerja sehingga karyawan merasa betah untuk bekerja. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Dalam
lingkungan kerja non fisik ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu perasaan aman dan perasaan puas.
Kinerja merupakan hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Karyawan dalam melakukan suatu
pekerjaan dapat di evaluasi tingkat kinerja, maka kinerja karyawan harus dapat ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang ditentukan oleh
perusahaan atau organisasi.
Universitas Sumatera Utara
15
Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Sedarmayanti 2009 Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan perumusan masalah di atas, merumuskan hipotesis
sebagai berikut : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng Medan.
Lingkungan Kerja Fisik X
1
Lingkungan Kerja NonFisik X
2
Kinerja Karyawan
Y
Universitas Sumatera Utara
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian