Pengaruh Faktor Pribadi dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan

(1)

Lampiran 1

No. Responden :…… KUESIONER PENELITIAN

“Pengaruh Faktor Pribadi Dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr. Mansyur Medan.”

Dengan hormat,

Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan program S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU)

dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi dan Motivasi Terhadap Pengambilan

Keputusan Pembelian Produk Pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr. Mansyur

Medan”. Maka saya mohon kesediaan dari Saudara/I untuk dapat mengisi

kuesioner penelitian ini.

Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat dan oleh karena itu dimohon kesediannya untuk mengisi / menjawab kuesioner ini dengan sejujur – jujurnya dan sebenar – benarnya. Jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ilmiah.

Atas kerjasama yang baik dan kesungguhan Saudara/i dalam mengisi kuesioner, saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

Nama :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

II. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.

2. Jawablah semua pernyataan yang tersedia dengan jujur. 3. Berilah tanda check ( √ ) pada kolom yang tersedia 4. Setelah selesai mohon periksa kembali jawaban Anda. Keterangan :

Sangat Setuju = SS = 5

Setuju = S = 4

Kurang Setuju = KS = 3 Tidak Setuju = TS = 2 Sangat Tidak Setuju = STS = 1


(2)

1. Pekerjaan (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk memperluas jaringan.

2 Saya berkunjung Keude Kupie Ulee Kareng untuk mendapatkan teman baru.

3

Saya melakukan kunjungan ke Keude Kupie Ulee Kareng karena ingin membicarakan bisnis.

2. Keadaan Ekonomi (X2)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Saya melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng dengan mengunakan penghasilan atau gaji saya

2

Saya memperhitungkan harga pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng sebelum melakukan pembelian

3. Gaya Hidup (X3)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Saya menghabiskan waktu luang bersama teman-teman saya di Keude Kupie Ulee Kareng.

2 Saya berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk bersenda gurau dengan teman 3

Saya melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain


(3)

4. Kepribadian (X4)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Saya melakukan pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena kualitasnya sesuai dengan keinginan saya.

2

Saya melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena Menu Makanan dan Minuman Sesuai dengan selera saya

3 Saya melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena mengikuti Trend

5. Motivasi (X5)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk memenuhi kebutuhan.

2 Saya berkunjung Keude Kupie Ulee Kareng Karena pengaruh teman .

3

Saya melakukan pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena dorongan dari keluarga.

6. Keputusan Pembelian (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Anda berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng karena telah membandingkanya dengan kedai kopi lainya.

2 Anda berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng karena merasa Puas dengan pelayanannya.


(4)

LAMPIRAN 2: HASIL UJI SPSS 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 65 100.0

Excludeda 0 .0

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.747 16

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 98,2667 78,961 ,448 ,911

VAR00002 98,2333 78,737 ,422 ,912

VAR00003 98,2333 78,806 ,416 ,912

VAR00004 98,1333 76,809 ,626 ,907

VAR00005 98,2000 79,545 ,455 ,911

VAR00006 98,2333 79,909 ,393 ,912

VAR00007 98,1000 79,197 ,505 ,910

VAR00008 98,0667 76,478 ,692 ,906

VAR00009 98,2000 79,476 ,419 ,911

VAR00010 98,2000 76,166 ,655 ,907

VAR00011 98,0667 77,582 ,651 ,907

VAR00012 98,1000 78,162 ,605 ,908

VAR00013 98,1667 79,730 ,427 ,911

VAR00014 98,0333 77,344 ,666 ,907

VAR00015 98,1667 77,454 ,635 ,907


(5)

2. REGRESSION

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 motivasi,

gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadiana

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .623a .388 .337 .46505

a. Predictors: (Constant), motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian

b. Dependent Variable: kepuasanpembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.101 5 1.620 7.492 .000a

Residual 12.760 59 .216

Total 20.862 64

a. Predictors: (Constant), motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian b. Dependent Variable: kepuasanpembelian


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .815 .368 2.215 .031

pekerjaan .062 .057 .132 1.077 .286

keadaanekonomi .082 .083 .110 .990 .326

gayahidup -.029 .092 -.043 -.316 .753

kepribadian .053 .089 .083 .600 .551

motivasi .319 .082 .491 3.895 .000

a. Dependent Variable: kepuasanpembelian


(7)

(8)

4. Npar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .44651558

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .112

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .902

Asymp. Sig. (2-tailed) .390

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .213 .211 1.009 .317

Pekerjaan -.054 .033 -.245 -1.638 .107

Keadaanekonomi .056 .047 .160 1.174 .245

Gayahidup -.027 .053 -.084 -.507 .614

Kepribadian .009 .051 .030 .179 .859

Motivasi .073 .047 .240 1.561 .124


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Berdian. 2008. Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Konsumen Pada Game Station Jln Jamin Ginting.Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Halim, Shabrina Masvira. 2009. Pengaruh faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbuck Coffee Medan.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Tidak Untuk Dipublikasikan.

Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran, Edisi 5 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

_______, Philip dan Susanto, A, B. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis dan Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Jilid 2, Selemba empat, Jakarta.

_______, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta.

Prayoga, Putra Saguh. 2010. Pengaruh Faktor Budaya,Sosial,Pribadi,dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedap (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU). Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Prasetijo, Ristiyanti dan John Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta.

Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi, Kencana, Jakarta

Siamamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

_______ 2004. Riset Pemasaran: Falsafat, Teori, dan Aplikasi, PT. Graamedia Pustaka Utama, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Cetakan ke Dua, USU Press, Medan.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.

Sunyoto. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Prilaku Konsumen, CAPS (Center For Academic Publishing Service), Yogyakarta.


(10)

Umar, Husein. 2004. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/08/14/277636/minum-kopi-jadi-gaya-hidup-konsumsi-kopi-pun-naik. (Diakses pada 10 Agustus 2015).

Zaluchu, Fotarisman. Praktis Penelitian Kesehatan. Medan : Perdana Publishing, 2011.

Muhammaad, Iman. Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Bidang Kesehatan dan Umum. 5. Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2015.


(11)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

(Sugiyono, 2008:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah variabel bebas, yaitu variabel Pekerjaan (X1), Keadaan Ekonomi (X2),

Gaya Hidup (X3), Kepribadian (X4), Motivasi(X5) serta variabel terikatnya adalah

Keputusan Pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Keude Kupie Ulee Kareng yang beralamat di

Jl. Dr Mansyur Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai

September 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan

tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu

membatasi masalah yang di bahas, hanya pada:

1. Variabel bebas yaitu variabel Pekerjaan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya

Hidup (X3), Kepribadian (X4) dan Motivasi (X5).


(12)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka

perlu definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai upaya

pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional yaitu suatu definisi yang

diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan

atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi

operasional variabel dalam penelitian ini antara lain :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain, terdiri dari :

a. Pekerjaan (X1)

aktivitas utama yang dilakukan oleh seseorang untuk tujuan tertentu

yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

b. Keadaan Ekonomi (X2)

Pendapatan serta penghasilan seseorang yang dapat di belanjakan.

c. Gaya Hidup (X3)

Pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan

opininya.

d. Kepribadian (X4)

Karakteristik psikologis yang berbeda dari tiap orang yang

menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama


(13)

e. Motivasi (X5)

Suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu

sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu .

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan konsumen

dalam melakukan pembelian pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan.

Keputusan pembelian merupakan tindakan dari konsumen untuk mau

membeli atau tidak terhadap produk.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator

Variabel

Skala Pengukuran

Pekerjaan (X1)

Aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan untuk tujuan tertentu yang dilakukan di Keude Kupie Ulee areng. 1. Bisnis 2. Memperluas jaringan Likert Keadaan ekonomi

(X2)

Pendapatan dan status pelanggan yang di belanjakan di Keude Kupie Ulee Kareng. 1. Kalangan pekerja. 2. Kalangan mahasiswa Likert Gaya hidup (X3)

Pola hidup pelanggan di dunia yang di ekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya pada Keude Kupie Ulee Kareng.

1. Menghabis kan waktu luang 2. Mendapat pengakuan Likert


(14)

Lanjutan

Kepribadian (X4)

Karakteristik psikologis pelanggan yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap Keude Kupie Ulee Kareng.

1. Sesuai Keinginan 2. Pengaruh lingkungan Likert Motivasi (X5)

Pengaruh yang didapat oleh pelanggan untuk berkunjung di Keude Kupie Ulee Kareng

1. Teman

2. Keluarga Likert

Keputusan Pembelian

(Y)

Sikap pelanggan dalam

memutuskan untuk melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng. 1.Menjatuhkan pilihan pada produk yang terbaik 2. Puas terhadapat pelayanan Likert

Sumber : Setiadi (2003:10)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2008:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,

kemudian masing-masing jawaban diberikan skor tertentu. Total skor inilah yang

ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk

variabel X dan Y adalah sebagai berikut:


(15)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008:115). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang sedang

berada di Keude Kupie Ulee Kareng.Rata-rata konsumen 185 orang pada Bulan

Januari 2015 – Juli 2015.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Sampel pada penelitian ini diambil

dengan menggunakan rumus slovin (Umar, 2005:78) yaitu:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi


(16)

Maka jumlah sampel yang di peroleh adalah:

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 65 orang. Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposif sampling, yaitu metode

pengambilan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu. Kriteria pemilihan

sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berada di kafe

Keude Kupie Ulee Kareng dan telah melakukan kunjungan minimal 3 kali.

3.7 Jenis Data Penelitian

Penelitiian ini menggunakan dua data antara lain:

1. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari responden

yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer di peroleh dengan

menggunakan kesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan

mengenai variabel penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi,baik

dari buku dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpalan data-data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden melalui daftar pertanyaan.


(17)

2. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari

buku-buku, jurnal, majalah dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian

ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76) Validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti

ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner

yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji ini dilakukan

untuk mengukur apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan

data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya

data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji

validitas dilakukan pada 30 orang responden pada Keude Kupiee Ulee Kareng jln

Dr. Mansyur Medan diluar sampel untuk menguji valid atau tidaknya seluruh

pernyataan.

Skala pengukuran yang tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi

peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya

dilakukan , dengan kriteria sebagi berikut :

1. Jika rhitung >r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid


(18)

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 98,2667 78,961 ,448 ,911

VAR00002 98,2333 78,737 ,422 ,912

VAR00003 98,2333 78,806 ,416 ,912

VAR00004 98,1333 76,809 ,626 ,907

VAR00005 98,2000 79,545 ,455 ,911

VAR00006 98,2333 79,909 ,393 ,912

VAR00007 98,1000 79,197 ,505 ,910

VAR00008 98,0667 76,478 ,692 ,906

VAR00009 98,2000 79,476 ,419 ,911

VAR00010 98,2000 76,166 ,655 ,907

VAR00011 98,0667 77,582 ,651 ,907

VAR00012 98,1000 78,162 ,605 ,908

VAR00013 98,1667 79,730 ,427 ,911

VAR00014 98,0333 77,344 ,666 ,907

VAR00015 98,1667 77,454 ,635 ,907

VAR00016 98,2667 78,202 ,511 ,910

Sumber : Hasil penelitian, 2016

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan hasil

dari pengujian validitas memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361.

Kesimpulannya adalah seluruh butir pernyataan valid dan dapat digunakan dalam

penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79) Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 Pengujian


(19)

dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika nilai cronbach alpha > 0,60 maka dinyatakan reliabel.

2. Jika nilai cronbach alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.747 16

Berdasarkan pada tabel diatas nilai cronbach’s alpha > dari 0,60 (0,747 > 0,60) maka pernyataan reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu data dengan bentuk

lonceng, data tidak melenceng ke kiri dan ke kanan, dan titik-titik mengikuti data

di sepanjang garis diagonal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%

maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2012:107).

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah


(20)

satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila

varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas

dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF).

Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti,

2012 : 137), di mana :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptip dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelola,

menyajikan dan mengiterprestasikan data sehingga di peroleh gambaran

yang jelas mengenai masalah yang di hadapi.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regeresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

dua atau lebih variabel bebas (X1,2,3....,n) terhadap variabel terikat (Y).

Persamaan regersi linier berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 + b5X5 + e


(21)

Y= variabel keputusan pembelian

a= konstanta

b1...b5=koefisien regresi

X1 = pekerjaan

X2 = keadaan ekonomi

X3 = gaya hidup

X4 = kepribadian

X5 = Motivasi

e= standard error

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji t hitung (parsial)

Uji hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat

(Y).

H0:b1=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

H0:b1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu pekerjaan (X1), Keadaan ekonomi (X2), Gaya

hidup (X3), Kepribadian (X4), motivasi (X5) terhadap variabel terikat yaitu

keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:


(22)

Hα diterima apabila t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Uji F hitung (serentak)

Uji f hitung yaitu untuk melihat secara bersama-sama pengaruh positf dan

signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi dan

motivasi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Model

hipotesis yang digunanakan adalah:

a. H0 : b1 : b2 = 0, artinya melihat secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas

yaitu faktor pribadi dan motivasi (X) terhadap variabel terikat yaitu

keputusan pembelian (Y).

b. H0 : b1 : b2 # 0, artinya melihat secara bersama-sama terdapat pengaruh

positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas faktor pribadi

dan motivasi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

H0 diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5%

Hα diterima apabila t hitung > t tabel pada α = 5%

3. Uji Determinan (R2)

Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Semakin koefisien determinasi, maka semakin baik

kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinan (R2)

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu


(23)

terikat yaitu keputusan pembelian. Sebaliknya jika determinan semakin kecil

mendekati nol makadapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan,

keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian semakin kecil terhadap

variabelterikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat


(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan

4.1.1. Keudie Kupie Ule Kareng

Nongkrong di warung kopi atau kedai kopi sepertinya sudah menjadi

kebutuhan masyarakat, khususnya Kota Medan. Berbagai menu, fasilitas, dan

konsep ditawarkan guna menarik pelanggan. Semua punya ciri khas, termasuk

Keude Kupie Ulee Kareng&Gayo Medan yang ada di Jalan Dr. Mansyur Medan.

Selama ini kedai kopi identik dengan warung pinggir jalan. Tidak

memandang kelas atau status sosial, kasta, maupun kalangan. Namun kini tidak,

karena kedai kopi bersifat eksklusif telah menjamur. Dengan begitu, secara tidak

langsung gengsi ngopi semakin tinggi. Tidak lagi di pinggir jalan, akan tetapi

sudah menjual susana yang lebih nyaman.

Al Junishar yang akrab dipanggil Agam ini merupakan salah seorang yang

memiliki usaha coffee shop bernama Keude Kupie Ulee Kareng&Gayo Medan

yang berdiri sejak 3 tahun lalu. Dulu kedai kopi miliknya hanya berkapasitas

kecil, ruko 2 lantai. Tidak seperti coffee shop lainnya, miliknya ini cukup

sederhana. Tidak berfasilitas mewah, apalagi mahal.

Tapi Agam sepertinya tahu apa keinginan pelanggannya, sehingga dia

memenuhi hampir seluruh kebutuhan konsumen yang datang ke kedainya.

Alhasil, kedainya pun menjadi salah satu tempat favorit berbagai kalangan untuk

nongkrong atau sekedar minum kopi. Seiring berjalannya waktu, pria kelahiran 6


(25)

tempatnya yang dulu, dia membangun gedung baru dengan konsep yang lebih

menarik.

"Kita membuat ini, juga karena kita melihat kebutuhannya seperti itu. Kita

ingin semuanya ada di sini. Itu yang ingin kita sajikan kepada pelanggan," katanya

kepada MedanBisnis beberapa waktu lalu saat ditemui di tempat usahanya.

Wajar jika Agam ingin memanjakan konsumennya, karena dari

pengalamannya dulu sebelum dia memulai usahanya, apa yang dia mau hampir

tidak terpenuhi atau tidak didapatnya dari kedai kopi yang ditongkronginya. Itu

yang menjadi inspirasinya untuk menghadirkan kedai kopi yang mampu

memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari kalangan pelajar maupun profesional.

Dari segi makanan, Agam menyediakan menu yang simple, enak, cepat

dibuat, dan sesuai porsi. Di Keude Kupie Ulee Kareng&Gayo Medan ini juga

menyediakan 7 macam cemilan, agar pelanggan tidak bosan saat menunggu

pesanannya datang. "Respon pelanggan dengan gedung baru kita ini sangat bagus,

dan saya yakin akan kian berkembang. Karena siapa sih yang tidak mau usahanya

bertumbuh?" ujarnya.

Memang pertumbuhan bisnis milik Agam terbilang maju pesat. Terletak di

tengah kota dengan area yang strategis dan fasilitas yang memadai, menjadikan

permintaan dan jumlah pelanggan kian besar. Di gedung baru ini, ruang yang

disediakan lebih lebar dari yang lama. Ukurannya 16x16 meter, di mana setiap

lantainya punya konsep yang berbeda.

Lantai 1 dibuat tampak lebih serius. Dengan konsep eksekutif muda, lantai


(26)

merokok. Sedangkan lantai 2 merupakan tongkrongan kedai kopi yang

sesungguhnya. Konsepnya adalah hura-hura.

Hura-hura di sini bukan bebas foya-foya atau pesta, melainkan lebih ke

sifat santai. Itu sebabnya kebanyakan anak muda lebih memilih nongkrong di

lantai 2 ketimbang di lantai 1 yang lebih banyak diminati para orangtua.

Sedangkan lantai 3 lebih ke nuansa romatis. Meski belum dipasang kanopi,

namun dedaunan dan bunga sudah mengentalkan suasana.

"Suasana gedung baru ini lebih rapi dari yang dulu. Ukuran gedungnya

juga lebih besar, sehingga daya tampungnya juga lebih besar, bisa menampung

700 orang pelanggan. Desainnya kita buat semakin bagus, hingga jadi pusat

perhatian," jelasnya sembari menambahkan jika dia harus menguras kocek sebesar

Rp 600 juta demi mendesain gedung baru tempat usahanya ini.

Diakuinya, semua desain dan konsep tersebut merupakan hasil karyanya

sendiri dengan tidak mengesampingkan masukan-masukan dari pihak lain. Untu

beberapa hal dia memang menggunakan jasa konsultasi, tapi selebihnya

merupakan hasil buah pikirnya.

"Di lantai satu ada desain bambu. Itu sebenarnya karena kebetulan di situ

ada bambu. Lalu kita manfaatkan terlihat kontemporer. Dengan majunya bisnis

ini, kita membuka peluang kerja yang lebih besar, karena karyawan kita sekarang

sudah bertambah menjadi 35 orang," tuturnya. Dengan konsep yang tidak

biasanya ini, lumrah bagi Agam jika setiap lantainya dia memasagn harga yang

berbeda. Itu karena kepuasan yang didapat pelanggan juga berbeda di setiap


(27)

4.1.2. Visi

“Menyajikan menu, fasilitas dan pelayanan yang baik dengan harga yang juga bersahabat untuk semua kalangan”.

4.1.3. Misi

“Menjadi tempat ngopi pertama dan terbaik di Medan dengan harga kaki

lima, kualitas pelayanan bintang lima menuju eksistensi ke V tahun dan dapat

dinikmati oleh semua kalangan ”

Menu utama tempat ini adalah kopi terbaik Aceh yaitu kopi Uleekareng

yang disajikan secara manual. Kede kopi ini juga menyajikan makanan khas Aceh

dengan cita rasa asli.Keunikan tersebut menjadi kekuatan tersendiri bagi

organsiasi tersebut dan digabungkan dengan lokasi/tempat yang nyaman, bersih,

berkelas, fasilitas memadai, dan suasana bersahabat yang dimunculkan oleh cara

pelayanan oleh karyawan yang terlatih untuk dapat mendukung visi dan misi

organisasi ini.

4.1.4. Sejarah Kupie Ule Kareng

Salah satu wisata kuliner di Medan adalah Kede Kopi Ulee Kareng Medan

dan memiliki banyak cabang. Kedai kopi ulee kareng cukup terkenal di kota

Medan karena kulinernya menyediakan kopi yang nikmat dan berbagai aneka kue,

mie aceh dan lain-lain.

Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari

Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang telah dikembangkan sejak tahun

1908 ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua


(28)

perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luas sekitar 81.000 ha.

Masing-masing 42.000 ha berada di kabupaten Bener Meriah dan selebihnya 39.000 ha di

kabupaten Aceh Tengah.

Gayo sendiri merupakan nama suku Asli yang mendiami wilayah ini.

Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai petani kopi. Varietas Arabica

mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo.

Produksi Kopi Arabica yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar

di Asia.

Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh yang

banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan

rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal

di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak

terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang

harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada yang berpendapat bahwa ras

kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi

Gayo Aceh Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh

Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia

sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau (ramah lingkungan. Kopi Gayo

disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.

Menurut para pakar kopi keunggulan kopi gayo adalah inkonsistensi,

mewakili rasa kopi di seluruh dunia yang disebabkan karena kontur tanah,


(29)

Arabica, sebuah varietas kopi yang belakangan sangat masif perkembangannya di

Indonesia. Dahulu masyarakat kita ditipu oleh penjajah Belanda yang

mengatakan bahwa kopi Arabica hanya untuk kalangan bangsawan, sementara

kopi Robusta untuk rakyat. Maka sejak itulah rakyat hanya mengenal kopi

robusta, sedangkan kopi arabica di ekspor ke luar negeri untuk dinikmati para

bangsawan Eropa.

Karakteristik kopi Arabica Gayo ini memiliki aroma humus, rasanya lebih

ringan, dan ada aroma gula, itulah yang membuat kopi gayo unggul.

Keistimewaan lainnya, kopi gayo memiliki cita rasa yang bervariasi yang

disebabkan oleh letak tanah, musim, kadar air, serapan sinar matahari, dan juga

perawatan. Menurut Rony dari medan, bisa saja, kopi yang tumbuh di ladang yang

letaknya berdampingan, cita rasanya berbeda. Maklumlah, karena perkebunan

kopi di Gayo adalah perkebunan rakyat yang berbeda dengan negara Brazil,

mereka menanam secara massal karena perkebunan disana dikuasai oleh negara,

maka tanaman kopi pun diperlakukan sama rata, tidak ada perlakuan khusus.

Di Gayo lahan kopinya terluas sedunia yang dimiliki oleh rakyat.

Setidaknya dalam satu tahun dihasilkan sekitar 50 ribu ton, 90 persen diantaranya

di ekspor. Untuk dalam negeri kopi gayo paling banyak dikirim ke Jakarta,

Medan, Riau, Batam, Lombok, Bali, Kalimantan Timur. Untuk negara tujuan

ekspor adalah, Singapura, Sanghai, Taiwan, Thailand, Kualalumpur. Untuk

konsumsi dalam negeri berupa bubuk kopi, sedangkan untuk konsumsi luar negeri


(30)

4.2. Hasil penelitian

4.2.1. Metode Analisis Skripsi

Analisis deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam

penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus

statistik yang sudah disahkan, baik secara manual maupun dengan menggunakan

jasa komputer (Arikunto, 2010:282).

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang sedang

berada di Keude Kupie Ulee Kareng” yang berjumlah 65 orang. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin , dan pekerjaan.

a. Analisis Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)

Laki – Laki 44 67,7

Perempuan 21 32,3

Total 65 100 %

Sumber: hasil penelitian, 2016 (data dioalah)

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki

– laki sebanyak 44 orang (67,7%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang (32,3%). Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa pelanggan

yang banyak berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng tersebut adalah yang


(31)

b. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (Orang) Persetase (%)

Mahasiswa 40 61,5

Karyawan 20 30,8

PNS 2 3,1

wiraswasta 3 4,6

Total 65 100

Sumber: hasil penelitian, 2016 (data dioalah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden sebagai mahasiswa berjumlah

40 orang (61,5%), reponden yang bekerja sebagai karyawan berjumlah 20 orang

(30,8%), responden yang bekerja sebagai PNS berjumlah 2 orang (3,1%), dan

yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 3 orang (4,6%). Maka responden yang

pekerjaan nya sebagai mahasiswa lebih banyak mengunjungi Keude Kupiee Ulee

Kareng tersebut.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan Pekerjaan, keadaan ekonomi,

gaya hidup, kepribadian, motivasi dan keputusan pembelian terhadap

pelanggan Keude Kupiee Ulee Kareng. Variabel Pekerjaan (X1) terdiri dari 3

pertanyaan, Keadaan Ekonomi (X2) terdiri dari 2 pertanyaan, Gaya Hidup

(X3) terdiri dari 3 pertanyaan, Kepribadian (X4) terdiri dari 3 pertanyaan,

Motivasi (X5) terdiri dari 3 pertanyaan dan Variabel Terikat, yaitu Keputusan


(32)

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pekerjaan

Distribusi jawaban responden terhadap variabel pekerjaan dapat dilihat pada

Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pekerjaan

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

f % f % F % f % F %

P1 10 15,4 7 10,8 19 29,2 10 15,4 15 23,1

P2 7 10,8 6 9,2 23 35,4 16 24,6 5 7,7

P3 7 10,8 - - 25 38,5 14 21,5 12 18,5

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa :

1. Pada item pernyataan 1 (berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk

memperluas jaringan.), diperoleh 15 responden (23,1%) menyatakan sangat

setuju berkunjung ke Keude Kupie tersebut memperluas jaringan. Namun

masih ada 19 responden (29,2%) menyatakan kurang setuju dikarenakan

keude kupie tersebut tidak hanya untuk memperluas jaringan.

2. Pada item pernyataan 2 (berkunjung Keude Kupie Ulee Kareng untuk

mendapatkan teman baru), diperoleh 16 responden (24,6%) menyatakan

setuju bahwa keude kupie tersebut bisa mendapatkan teman baru. Namun

masih ada 23 responden (35,4%) menyatakan kurang setuju karena

responden tersebut menginginkan di keude kupie tersebut tidak hanya

mendapatkan teman baru.

3. Pada item pernyataan 3 (melakukan kunjungan ke Keude Kupie Ulee

Kareng karena ingin membicarakan bisnis.), diperoleh 25 responden (38,5%) menyatakan kurang setuju karena hanya membicarakan bisnis.


(33)

Namun masih ada 14 responden (21,5%) menyatakan setuju dikarenakan

responden merasa keude kupie itu merupakan suatu tempat nongkrong yang

dimanfaatkan oleh orang banyak untuk membicarakan bisnis.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keadaan Ekonomi

Distribusi jawaban responden terhadap variabel keadaan ekonomi dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keadaan Ekonomi

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

F % f % F % f % f %

P1 7 10,8 11 16,9 24 36,9 9 13,8 15 23,1

P2 6 9,2 7 10,8 22 33,8 19 29,2 11 16,9

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa :

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (melakukan

pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng dengan mengunakan penghasilan

atau gaji), menunjukkan bahwa 9 orang (13,8%) menyatakan setuju, 24

orang (36,9%) menyatakan kurang setuju, 15 orang (23,1%) menyatakan

sangat setuju, 11 orang (16,9%) menyatakan tidak setuju dan 7 orang

(10,8%) menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada item pernyataan 2 (memperhitungkan harga pembelian di Keude

Kupie Ulee Kareng sebelum melakukan pembelian), diperoleh 19 orang (29,2%) menyatakan setuju, 11 orang (16,9%) mnyatakan sangat setuju,

22 orang (33,8%) menyatakan kurang setuju, 7 orang (10,8%) menyatakan


(34)

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup

Distribusi jawaban responden terhadap variabel gaya hidup dapat dilihat pada

Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

F % f % F % f % F %

P1 4 6,2 9 13,8 14 21,5 29 44,6 9 13,8

P2 12 18,5 7 10,8 29 44,6 15 23,1 2 3,1

P3 9 13,8 12 18,5 15 23,1 20 30,8 7 10,8

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa :

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (menghabiskan

waktu luang bersama teman-teman saya di Keude Kupie Ulee Kareng.),

menunjukkan bahwa 29 orang (44,6%) menyatakan setuju, 14 orang

(21,5%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (13,8%) menyatakan sangat

setuju, 9 orang (13,8%) menyatakan tidak setuju dan 4 orang (6,2%)

menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada item pernyataan 2 (berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk

bersenda gurau dengan teman), diperoleh 15 orang (23,1%) menyatakan

setuju, 2 orang (3,1%) menyatakan sangat setuju, 29 orang (44,6%)

menyatakan kurang setuju, 7 orang (10,8%) menyatakan tidak setuju dan 12

orang (18,5%) menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada item pernyataan 3 (melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng

untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain), diperoleh 20 orang (30,8%)


(35)

(23,1%) menyatakan kurang setuju, 12 orang (18,5%) menyatakan tidak

setuju dan 9 orang (13,8%) menyatakan sangat tidak setuju.

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepribadian

Distribusi jawaban responden terhadap variabel kepribadian dapat dilihat

pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

f % f % F % f % f %

P1 13 20 10 15,4 11 16,9 23 35,4 8 12,3

P2 6 9,2 4 6,2 17 26,2 27 41,5 11 16,9

P3 4 6,2 10 15,4 29 44,6 13 20 9 13,8

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.7 Dapat dilihat bahwa :

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (melakukan

pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena kualitasnya sesuai

dengan keinginan saya) menunjukkan bahwa 23 orang (35,4%)

menyatakan setuju, 8 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 11 orang

(16,9%) menyatakan kurang setuju, 10 orang (15,4%) menyatakan tidak

setuju, dan 13 orang (20%) menyatakan sangat tidak setuju.

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (melakukan

pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena Menu Makanan dan

Minuman Sesuai dengan selera), menunjukkan bahwa 27 orang (41,5%)

menyatakan setuju, 17 orang (26,2%) menyatakan kurang setuju, 11 orang

(16,9%) menyatakan sangat setuju, 4 orang (6,2%) menyatakan tidak


(36)

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (melakukan

pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena mengikuti Trend)

menunjukkan bahwa 13 orang (44,6%) menyatakan setuju, 9 orang (20%)

menyatakan sangat setuju, 29 orang (13,8%) menyatakan kurang setuju,

10 orang (15,4%) menyatakan tidak setuju, dan 4 orang (6,2%)

menyatakan sangat tidak setuju.

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi

Distribusi jawaban responden terhadap variabel motivasi dapat dilihat pada

Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

f % F % F % F % F %

P1 5 7,7 11 16,9 11 16,9 29 44,6 9 13,8

P2 11 16,9 13 20 22 33,8 8 12,3 11 16,9

P3 10 15,4 14 21,5 15 23,1 22 33,8 4 6,2

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.8 Dapat dilihat bahwa :

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (berkunjung

ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk memenuhi kebutuhan) menunjukkan

bahwa 29 orang (44,6%) menyatakan setuju, 9 orang (13,8%)

menyatakan sangat setuju, 11 orang (16,9%) menyatakan kurang setuju,

11 orang (16,9%) menyatakan tidak setuju, dan 5 orang (7,7%)


(37)

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (berkunjung

Keude Kupie Ulee Kareng Karena pengaruh teman), menunjukkan bahwa 8 orang (12,3%) menyatakan setuju, 22 orang (33,8%) menyatakan

kurang setuju, 11 orang (16,9%) menyatakan sangat setuju, 13 orang

(20%) menyatakan tidak setuju, dan 11 orang (6,2%) menyatakan sangat

tidak setuju.

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (melakukan

pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena dorongan dari

keluarga.), menunjukkan bahwa 22 orang (33,8%) menyatakan setuju, 15

orang (23,1%) menyatakan kurang setuju, 4 orang (6,2%) menyatakan

sangat setuju, 14 orang (21,5%) menyatakan tidak setuju, dan 10 orang

(15,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

f. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembeli

Distribusi jawaban responden terhadap variabel keputusan pembeli dapat

dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

No item

Pilihan jawaban

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

P1 7 10,8 13 20 28 43,1 9 13,8 8 12,3

P2 7 10,8 4 6,2 14 21,5 33 50,8 7 10,8

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasakan Tabel 4.9 Dapat dilihat bahwa :

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (berkunjung


(38)

kedai kopi lainya) menunjukkan bahwa 9 orang (13,8%) menyatakan

setuju, 8 orang (12,3%) menyatakan sangat setuju, 28 orang (43,1%)

menyatakan kurang setuju, 13 orang (20%) menyatakan tidak setuju, dan

7 orang (10,8%) menyatakan sangat tidak setuju.

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (berkunjung

ke Keude Kupie Ulee Kareng karena merasa Puas dengan pelayanannya),

menunjukkan bahwa 33 orang (50,8%) menyatakan setuju, 14 orang

(21,5%) menyatakan kurang setuju, 7 orang (10,8%) menyatakan sangat

setuju, 4 orang (6,2%) menyatakan tidak setuju, dan 7 orang (10,8%)

menyatakan sangat tidak setuju.

4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas

Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik

histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi

data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan

menganalisis normal normal probability plots, dimana suatu data dikatakan

berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti

data di sepanjang garis diagonal. Kedua, melalui uji statistik dengan

menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Apabila nilai Aymp. Sig. (2- Tailed) > nilai signifikan, maka data residual

berdistribusi normal


(39)

Tujuan dari uji normlitas adalah untuk menguji apakah distribusi data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah

data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan

Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Histogram dan Normal probability

Sumber: output SPSS (Maret 2016)

Gambar 4.1

Uji Normalitas melalui Pendekatan Histogram

Berdasarkan Gambar 4.1 grafik histogram terlihat bahwa data variabel

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang berbentuk


(40)

Pendekatan Normal Probability

Gambar 4.2

Uji Normalitas melalui Pendekatan Normal Probability Plots

Berdasarkan Gambar 4.2 pendekatan grafik normalitas menunjukkan

bahwa data berdistribusi normal, dimana pada scatterplot terlihat titik-titik yang

mengikuti sepanjang garis diagonal.

1. Pendekatan Kolmogrov Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi


(41)

Tabel 4.10

Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .44651558 Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .112

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .902

Asymp. Sig. (2-tailed) .390

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig(2-tailed) dari

Rational Advertising yang melakukan Keputusan Pembelian Konsumen adalah sebesar 0,390 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah sebesar

0,902 lebih kecil daripada 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi normal

dan tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik empiric atau dengan kata lain

data dikatakan normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,

dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan

jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui

dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik


(42)

secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di

atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik

yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila

tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi

variabel dependen.

1. Pendekatan Scatterplot

Sumber : Output SPSS (Oktober 2016) Gambar 4.3


(43)

2. Uji Glejser

Tabel 4.11

Uji Heteroskedastisitas malalui pendekatan Glejser Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .213 .211 1.009 .317

Pekerjaan -.054 .033 -.245 -1.638 .107

Keadaanekonomi .056 .047 .160 1.174 .245

Gayahidup -.027 .053 -.084 -.507 .614

Kepribadian .009 .051 .030 .179 .859

Motivasi .073 .047 .240 1.561 .124

a. Dependent Variable: res2

Sumber: Output SPSS (Oktober 2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tidak ada variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen

absolut Ut. Dapat dilihat pada kolom Sig. Yang merupakan probabilitas

signifikansi variabel, dimana probabilitas signifikansi variabel berada diatas

tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak

terindikasi heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance

Inflation factor (VIF) dengan membandingkan yaitu VIF<5 maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance >0,1 maka tidak terdapat multikolinearita


(44)

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .815 .368 2.215 .031

Pekerjaan .062 .057 .132 1.077 .286 .689 1.451

Keadaanekonomi .082 .083 .110 .990 .326 .833 1.201

Gayahidup -.029 .092 -.043 -.316 .753 .570 1.753

Kepribadian .053 .089 .083 .600 .551 .549 1.823

Motivasi .319 .082 .491 3.895 .000 .654 1.530

a. Dependent Variable: keputusanpembelian

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat dari nilai tolerance dari semua

variabel independen >0,1 dan VIF<5, sehingga data tidak terkena

multikolinearitas.

4.4 Analisis Statistik (Analisis Regresi Linier Berganda)

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukkan hubungan

linier antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi

berganda menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.00

4.4.1 Persamaan Analisis Statistik

Persamaan Regresi Berganda dapat dilihat sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e


(45)

Tabel 4.13

Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .815 .368 2.215 .031

Pekerjaan .062 .057 .132 1.077 .286

keadaanekonomi .082 .083 .110 .990 .326

Gayahidup -.029 .092 -.043 -.316 .753

Kepribadian .053 .089 .083 .600 .551

Motivasi .319 .082 .491 3.895 .000

a. Dependent Variable: kepuasanpembelian

Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi berganda yang

ditunjukkan dalam Tabel 4.13 maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai

berikut:

Y = 0,815 – 0,062 X1 + 0,082 X2 + (-0,029) X3 +0,053 X4 +0,319 X5 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 0,815 artinya bahwa jika variabel pekerjaan(X1), Keadaan

Ekonomi (X2), Gaya Hidup(X3), Kepribadian (X4), dan Motivasi (X5)

maka Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,815.

b. Koefisien X1 = 0,062 menunjukkan bahwa Pekerjaan (X1) berpengaruh

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen

di Keude Kupie Ulee Kareng. Dengan kata lain, jika variable pekerjaan

(X2) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Produk


(46)

c. Koefisien X2 = 0,082 menunjukkan bahwa Keadaan Ekonomi (X2)

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen

di Keude Kupie Ulee Kareng. Dengan kata lain, jika variable keadaan

ekonomi (X2) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian

Produk pada konsumen di Keude Kupie Ulee Kareng bertambah sebesar

0,082

d. Koefisien X3 = -0,029 menunjukkan bahwa Gaya Hidup (X3) tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk di Keude Kupie Ulee

Kareng.

e. Koefisien X4 = 0,053 menunjukkan bahwa Kepribadian (X4) berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di Keude

Kupie Ulee Kareng. Dengan kata lain, jika variable Kepribadian(X4) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Produk pada

konsumen di Keude Kupie Ulee Kareng bertambah sebesar 0,053

f. Koefisien X5 = 0,319 menunjukkan bahwa Motivasi (X5) berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di Keude

Kupie Ulee Kareng. Dengan kata lain, jika variable Motivasi (X5) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Produk pada

konsumen di Keude Kupie Ulee Kareng bertambah sebesar 0,319

4.4.2 Uji Determinasi ( R² )

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar


(47)

terikatnya (y). Range nilai dari R² adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti

model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya

semakin mendekati satu model samakin baik.

Tabel 4.14

Uji Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .623a

.388 .337 .46505

a. Predictors: (Constant), motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian

b. Dependent Variable: kepuasanpembelian

Pada Tabel 4.14 diatas dapat dijelaskan R= 0,623 berarti hubungan antara

pekerjaan, Keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadian terhadap keputusan

pembelian konsumen adalah sebesar 62,3 %. Artinya hubungan yang terjadi

cukup erat.

R square sebesar 0,388 berarti sebesar 38,8%, artinya faktor-faktor

keputusan konsumen dapat dijelaskan oleh pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya

hidup, kepribadian, dan motivasi sedangkan sisanya sebesar 61,2% dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Adjusted R square sebesar 0,337 yakni sebesar 33,7% faktor-faktor keputusan konsumen dapat dijelaskan oleh pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup,

kepribadian,dan motivasi sedangkan sisanya sebesar 66,3% dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


(48)

4.4.3 Uji Simultan (Uji-F)

Uji signifikansi simultan (Uji-F) dilakukan untuk menguji apakah variabel

bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri

dari pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup, kepribadian, dan motivasi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni

Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya adalah:

a. H0 : bi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan

sigifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat

b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara simultan adalah signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4, X5) terhadap variabel terikat(Y).

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyabut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k-1

df (penyebut) = n-k

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 65 orang dan

jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 6, sehingga diperoleh:


(49)

2) df ( penyebut) = 65- 6 = 59

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.00,

kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat signifkansi = 5%,

dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung< Ftabel pada α = 5% H1 diterima bila Fhitung> Ftabel pada α = 5%

Tabel 4.15 Uji f ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.101 5 1.620 7.492 .000a

Residual 12.760 59 .216

Total 20.862 64

a. Predictors: (Constant), motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian b. Dependent Variable: kepuasanpembelian

Dari Tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung > F tabel. Nilai F

hitung adalah sebesar 7,492 sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 2,88 dari

tingkat kepercayaan 95% (�=0,05). Dapat di jelaskan bahwa 7,492 > 2,88. Nilai signifikannya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa secara simultan terdapat

pengaruh yang signifikan antara pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup,

kepribadian dan motivasi terhadap keputusan pembelian.

4.4.4 Uji Parsial ( Uji-t)

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pekerjaan (X1), keadaan ekonomi


(50)

variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian (Y) produk pada konsumen di

Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan. Kriteria Pengambilan Keputusan:

1. Berdasarkan uji patsial (uji t)

Ho di terima atau Ha ditolak jika t hitung < t tabel pada ��=0,05 Ho ditolak atau Ha diterima jika t hitung > t tabel pada ��=0,05 2. Berdasarkan Probabilitas (sig)

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh antara x dan y

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara x dan y

3. T tabel sebesar 2,00

Derajat penyebut n-k = 65-6=59

Dari Tabel 4.13 diatas diketahui Unstandardized Coefficients pada bagian B

diperoleh nilai pekerjaan sebesar 0,062, nilai keadaan ekonomi sebesar 0,082 nilai

gaya hidup sebesar -0,029, nilai kepribadian sebesar 0,057 dan nilai motivasi

sebesar 0,319 sedangkan nilai konstanta sebesar 0,815. Tabel 4.13 dapat

dijelaskan:

a. variabel pekerjaan: H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh variabel

pekerjaan terhadap keputusan pembelian terlihat dari signifikannya sebesar

0,286 > 0,05. Ha ditolak terlihat dari nilai t hitung 1,077 < t tabel 2,00.

b. variabel keadaan ekonomi: H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh

variabel keadaan ekonomi terhadap keputusan pembelian terlihat dari nilai

signifikannya sebesar 0,326 > 0,05. Ha ditolak terlihat dari t hitung 0,990


(51)

c. variabel gaya hidup: H0 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh signifikan

variabel gaya hidup terhadap keputusan pembelian terlihat signifikannya

sebesar 0,753> 0,05. Ha ditolak terlihat dari t hitung -0,316 < t tabel 2,00.

d. variabel kepribadian: H0 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh

signifikan variabel kepribadian terhadap keputusan pembelian terlihat

signifikannya sebesar 0,551 lebih besar dari 0,05 (0,551 > 0,05). Ha

ditolak terlihat dari t hitung 0,600 <t tabel 2,00.

e. Variabel moivasi: H0 diterima yang artinya ada pengaruh signifikan

variabel motivasi terhadap keputusan pembelian terlihat signifikannya

sebesar 0,000 lebih kecil Dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ha diterima terlihat dari

t hitung 3,895 > t tabel 2,00.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

pekerajan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan motivasi terhadap

keputusan pembelian di Keude Kpie Ulee Kareng Medan. Penelitian ini dilakukan

dengan meggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik, pada metode

deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan

tentang karateristik responden yaitu usia dan pengeluaran setiap bulan atas

pernyataan dalam kuesioner. Sedangkan pada metode statistik pengolahan data

dilakukan dengan program SPSS.

4.5.1 Pengaruh Pekerjaan Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pengaruh pekerjaan

terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada konsumen di Keude


(52)

menunjukkan negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian . Hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai 0,062 dan nilai thitung

(1,077) yang lebih kecil dari nilai ttabel (2,00) dengan signifikansi 0,286 Artinya

jika pengaruh pekerjaan terhadap keputusan sebesar satu satuan, maka keputusan

konsumen akan berkurang sebesar 0,062.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

sabrina (2009) tentang pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian

pada Starbuck coffee shop Sun plaza Medan yang menyimpulkan bahwa

pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.

Menurut Setiadi (2008) Pekerjaan seseorang memengaruhi barang dan jasa

yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang

mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan

bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh

kelompok tertentu.

Tetapi yang terjadi bahwa konsumen yang datang berkunjung pada Keude

Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan memiliki motif lain pada saat berkunjung ke keude kupiee ulee kareng tersebut. Ini memang jelas terlihat pada saat peneliti

melakukan observasi langsung di lokasi. Salah satu indikator penyebab tidak

berpengaruhnya pekerjaan terhadap keputusan pembelian adalah kebanyakan

responden yang peneliti jumpai di lokasi mayoritas mahasiswa yang kebanyakan

mengahabiskan waktu hanya untuk nyantai di Keude Kupie Ulee Kareng Dr


(53)

4.5.2 Pengaruh Keadaan Ekonomi Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh keadaan ekonomi

terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada konsumen di Keude

Kupiee Ulee Kareng Dr. Mansyur Medan pada saat ini kurang baik dan menunjukkan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian . Hal ini dibuktikan

dengan nilai koefisien regresi yang bernilai 0,082 dan nilai thitung (0,990) yang

lebih kecil dari nilai tabel (2,00) dengan signifikansi 0,326 Artinya jika pengaruh

keadaan ekonomi terhadap keputusan pembelian sebesar satu satuan, maka

keputusan konsumen akan berkurang sebesar 0,082.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

sabrina (2009) tentang pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian

pada Starbuck coffee shopSun plaza Medan yang menyimpulkan bahwa keadaan

ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.

Setiadi (2008) Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan

produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati

gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Jika indikator ekonomi

menunjukan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang

ulang, mereposisi, dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara

bersama.

Tetapi yang terjadi dalam penelitian ini berbanding terbalik dengan teori

dan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa keputusan pembelian akan di

pengaruhi oleh keadaan ekonomi. Hal ini disebabkan karena yang datang


(54)

berbagai kelas ekonomi. Kemudian harga yang ditawarkan oleh Keude Kupie Ulee

Kareng sendiri cukup kompetitif dibandingkan dengan coffee shop yang berada di sekitaran Jl Dr Mansyur.

4.5.3 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Gaya Hidup

yang ada pada konsumen yang mengambil keputusan membeli produk pada

Keude Kupie Ule Kareng Jl Dr Mansyur Medan .pada saat ini tidak baik dan menunjukkan negatif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif -0,029 dan nilai t

hitung (-0,316) yang lebih kecil dari nilai ttabel (2,00) dengan signifikansi 0,753.

Artinya jika komitmen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja akan

meningkat sebesar -0,029.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh sabrina (2009) tentang pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian pada Starbuck

coffee shopSun plaza Medan yang menyimpulkan bahwa keadaan ekonomi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.

Setiadi (2008) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Orang-orang yang datang dari subbudaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.

4.5.4 Pengaruh Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Kepribadian


(55)

menunjukkan positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,057 dan nilai

thitung (0,600) yang lebih kecil dari nilai ttabel (2,00) dengan signifikansi 0,551.

Artinya jika komitmen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja akan

meningkat sebesar 0,215.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

sabrina (2009) tentang pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian

pada Starbuck coffee shopSun plaza Medan yang menyimpulkan bahwa keadaan

ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.

Setiadi (2008) Kepribadian adalah karakteristik psikologi unik seseorang

yang menyebabakan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam

karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, suka bersosialisasi,

otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi dan sifat agresif.

Pada Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan jelas terlihat bahwa

kepribadian berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian. Dimana

pada saat peneliti melakukan observasi di lokasi peneltian tampak terlihat dari

beberapa pengunjung berbaur dengan pengunjung lainnya dari sinilah pengunjung

mendapatkan teman baru pada saat berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng.

fasilitas dan suasana yang nyaman juga mempengaruhi keputusan pembelian pada

konsumen yang berkunjung jelas terlihat dari beberapa konsumen yang


(56)

4.5.4 Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Motivasi yang

ada pada diri kosumen dalam pengambilan keputusan membeli produk pada

Keude Kupie Ulee Kareng Jl Dr Mansyur Medan .pada saat ini baik dan menunjukkan positif dan signifikansi terhadap keputusan pembelian. Hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,319 dan nilai

thitung (3,895) yang lebih besar dari nilai ttabel (2,00) dengan signifikansi 0,000.

Artinya jika komitmen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja akan

meningkat sebesar 0,319.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh berdiab

(2008) bahwa faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama – sama berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen pada Gamestation di Jamin

Ginting Padang Bulan Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi

Berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 34,7% yang berarti bahwa

pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses keputusan

konsumen sebesar 34,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Setiadi (2008) Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Seseorang

senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah satunya kebutuhan biologis,

timbul dari dorongan tertentu seperti rasa lapar, haus dan ketidaknyamanan.


(57)

pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif ketika


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil secara serempak pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya

hidup, kepribadian dan motivasi. berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Dr

Mansyur Medan. Maka dari kesimpulan bisa ditari bahwa dari ketiga

variable bebas yaitu Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup dan

Kepribadian sangat mempengaruhi terdahap variable terikat yaitu

Keputusan Pembelian.

2. Berdasarkan hasil secara individual Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya

Hidup, dan Kepribadian berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur

Medan, dikarenakan konsumen yang berkunjung kebanyakan dari

kalangan mahasiswa yang datang hanya untuk sekedar menikmati

makanan maupun minuman serta fasilitas wi fi dan live music yang di

tawarkan. Keadaan ekonomi tidak mempengaruhi konsumen untuk

berkunjung, hal ini terlihat jelas para pengunjung datang dari latar

belakang ekonomi yang berbeda mulai dari menengah sampai atas. Serta

harga yang di tawarkan oleh Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur


(59)

3. Sedangkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan

pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan,

dikarenakan faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses

keputusan pembelian sangat berpengaruh. Serta pelayanan yang di berikan

oleh Keude Kupie Ulee KarengDr Mansyur Medan yang dirasa konsumen

memuaskan.

5.1 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Gaya Hidup dan Kepribadian

terhadap keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Dr

Mansyur Medan. bahwa hendaknya Keude Kupie Ulee Kareng dituntut

untuk memahami pola hidup konsumen sehingga Keude Kupie Ulee

Kareng mampu menyediakan fasilitas yang mendukung pola hidup konsumen sehingga terjadi peningkatan keputusan pembelian konsumen.

Variabel kepribadian memberikan pengaruh besar terhadap keputusan

pembelian konsumen. karakteristik psikologi unik seseorang yang

menyebabakan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam

karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, suka

bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan

beradaptasi. Oleh karena itu Keude Kupie Ulee Kareng diharuskan untuk


(60)

memahami keinginan konsumen dengan menerima saran yang diberikan

konsumen. Dengan demikian konsumen akan merasa nyaman dan lebih

dihargai sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas

yang ditawarkan oleh Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada

Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan. Maka di sarankan Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan. Agar memperhatikan faktor lain seperti pelayanan yang diberikan kepada konsumen karena kalau

pelayanan baik yang baik dan maksimal diberikan kepada konsumen akan

semakin bertahan dan puas minum dan makan di Keude Kupie Ulee

Kareng. Maka konsumen akan tetap mengambil keputusan untuk membeli makanan dan minuman di Keude Kupie Ulee Kareng Dr Mansyur Medan.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsumen melakukan

pembelian minuman dan makanan di Keude Kupie Ulee Kareng Dr


(61)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Defenisi pemasaran menurut para pakar marketing antara lain adalah:

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan

para pemilik sahamnya (Kotler, 2007:6).

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan

individu, rumah tangga maupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan ataupun

keinginan mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai

dengan pihak lain, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan individu maupun

organisasi dimana kebutuhan yang dipenuhi dengan cara menciptakan dan

mempertukarkan produk dan nilai (Simamora, 2004:1).

Langkah-langkah dan defenisi pemasaran merupakan suatu proses yang

di dalam manajemen pemasaran disebut sebagai suatu proses manajemen

pemasaran. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan defenisi manajemen pemasaran

adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pembelian harga,

promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan

pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan


(1)

6. Para Dosen dan seluruh Pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Saudaraku Bang Agus, Bang Taufik, Kak Evi dan Bang Ali terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

8. Yang terkasih Dessy Wulandari STr.Keb yang tak pernah lelah mengingatkan, memberi motivasi serta semangat dalam menyusun skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku dan teman-teman Program Studi Manajemen Stambuk 2010 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini

Akhir kata, saya berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca sekalian. Terima Kasih.

Medan, Oktober 2016 Penyusun


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... ... . i

ABSTRACT ... . ii

KATA PENGANTAR ... . iii

DAFTAR ISI ... . v

DAFTAR TABEL... . vii

DAFTAR GAMBAR……….... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian teoritis ... 11

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 11

2.1.2 Perilaku konsumen ... 12

2.1.3 Faktor Yang Memperngaruhi perilaku konsumen ... 14

1. Faktor Budaya ... 15

2. Faktor Sosial ... 15

3. Faktor Pribadi ... 17

4. Faktor Psikologis ... 18

2.1.4 Peran Pembelian ... 20

2.1.5 Proses Keputusan Pembelian ... 21

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELETIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 32

3.6 Populasi Dan Sampel ... 33

3.6.1 Populasi ... 33


(3)

3.7 Jenis Data Penelitian ... 34

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.9 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 35

3.9.1 Uji Validitas ... 35

3.9.2 Uji Reabilitas ... 36

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.10.1 Uji Normalitas ... 37

3.10.2 Uji Heteroskedasitas ... 37

3.10.3 Uji Multikolinearitas ... 37

3.11 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1. Profil Perusahaan ... 42

4.1.1. Sejarah, Visi dan Misi Keude Kupie Ulee Kareng ... 45

4.2. Hasil Penelitian ... 48

4.2.1. Metode Analisis Skripsi ... 48

4.3. Uji Asumsi Klasik ... 56

4.3.1 Uji Normalitas. ... 56

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 59

4.3.3. Uji Multikolinieritas ... 61

4.4. Analisis Statistik (Analisis Regresi Linier Berganda) .... 62

4.4.1. Persamaan Analisis Statistik ... 62

4.4.2. Uji Determinasi ( R² ) ... 64

4.4.3. Uji Simultan (Uji-F) ... 66

4.4.4. UjiParsial ( Uji-t) ... 67

4.5. Pembahasan ... 69

4.5.1. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Keputusan Pembelian 69

4.5.2. Pengaruh Keadaan Ekonomi Terhadap Keputusan Pembelian ... 71

4.5.3. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian ... 71

4.5.4. Pengaruh Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian ... 72

4.5.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1. Kesimpulan ... 76

5.2. Saran ... 77


(4)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah Pengunjung diKeude Kupie Ulee Kareng Tahun 2013 2015 5

2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 31

3.2 Instrumen Skala Likert ... 33

3.3 Hasil Pengujian Validitas ... 36

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 49

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 49

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pekerjaan ... 50

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ekonomi ... 51

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup... 52

4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepribadian .... 53

4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi ... 54

4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian .... 55

4.10 Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-smirnov ... 59

4.11 Uji Heteroskedastisitas Melalui Pendekatan Glejser ... 61

4.12 Uji Multikolinearitas ... 62

4.13 Analisis Regresi Berganda ... 63

4.14 Uji Koefisien Determinasi ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 21

2.2 Kerangka Konseptual ... 27

4.1 Uji Normalitas Melalui Pendekatan Histogram... 57

4.2 Uji Normalitas Melalui Pendekatan Normal Probability ... 58


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 43