Latar Belakang Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk di Indonesia yang bertambah pada saat ini menimbulkan banyak masalah perekonomian salah satunya kurangnya pengembangan lapangan kerja yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran. Pada saat ini jumlah pengangguran lebih besar dari pada jumlah lapangan kerja yang tersedia, sehingga berakibat buruk terhadap perekonomian Indonesia pada saat ini. Salah satu cara untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan melalui pembangunan di sektor usaha kecil dan menengah UKM. Selain pembangunan sektor usaha kecil, pengembangan sumber daya manusia yang siap berkembang juga diperlukan di dalam dunia usaha. Usaha skala kecil dan menengah UKM di negara berkembang hampir selalu menjadi kegiatan ekonomi yang terbesar dalam jumlah dan kemampuannya untuk menyerap tenaga kerja. Dengan cara pengembangan usaha kecil ini akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, maka dari itu dapat memperkecil angka pengangguran dan menciptakan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia. Menurut UU No 20 Tahun 2008, usaha kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut; kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil Universitas Sumatera Utara 2 penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. Pada usaha kecil dan menengah UKM membutuhkan lingkungan kerja yang baik, lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama, lebih jauh lagi apabila lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak sehingga tidak mendukung perolehan rancangan sistem kerja yang efisien dan efektif. Menurut Nitisemito 2002:109 lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Menurut Sedarmayanti 2009:21 lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya yang ada seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik merupakan semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Selain lingkungan fisik ada juga lingkungan non fisik yang memiliki arti semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang Universitas Sumatera Utara 3 dapat mempengaruhi efektifitas kinerja karyawan di suatu perusahaan atau organisasi. Menurut Rivai 2005: 309 bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Iskandar 2010 kinerja merupakan kesuksesaan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang merupakan hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Di kota Medan ada beberapa usaha kecil yang bergerak di bidang coffee shop. Seiring dengan gaya hidup masyarakat yang ingin mengkonsumsi kopi, maka banyak para wirausaha yang bersaing untuk membuka bisnis usaha seperti usaha coffeeshop yang memiliki potensi yang sangat besar dalam beberapa tahun kedepan. Berdasarkan dampak yang signifikan dari tahun ke tahun persaingan bisnis khususnya coffeeshop semakin berkembang di kota Medan. Pada tabel di bawah ini ada beberapa usaha coffeeshop yang terkenal di Medan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 4 Tabel 1.1 Daftar Usaha Coffee Shop Di Kota Medan No Nama Usaha 1 Coffee Music 2 Coffee Cangkir 3 Coffee Box 4 Starbuks Coffee 5 OPAL Coffee 6 Kopi Ong 7 Republik Kopi 8 Kopi Baba 9 Rumah Kopi Wak Nur 10 Keude Kupie Ulee Kareng Sumber : Hasil Observasi Peneliti Oktober 2013 Pada Tabel 1.1, dapat dilihat usaha yang bergerak dalam bidang coffee shop yaitu Keude Kupie Ulee Kareng yang paling dominan dikenal semua kalangan. Keude Kupie Ulee Kareng ini berdiri sejak tiga tahun yang lalu dan awal kedai kopi ini hanya berkapasitas kecil yaitu ruko dua lantai. Pemilik kedai kopi ini yang bernama Agam berkeinginan membuat kedai kopi yang sederhana. Seiring perkembangan usaha kedai kopi ini, pemilik ingin memperluas usahanya tersebut. Usaha kedai kopi berpusat di Jalan Setia Budi, saat ini sudah memiliki dua cabang yaitu di Jalan Dr.Mansyur dan di Jalan Puri Medan. Perkembangan usaha ini membuat kebutuhan akan pertambahan tenaga kerja yang berdampak perluasan lapangan pekerjaan. Keude Kupie Ulee Kareng ini membuat spesifikasi pegawai dalam beberapa tipe, yaitu pekerja lapangan yang betugas dalam pendistribusian bahan baku, pelayan yang bertugas melayani kebutuhan para pelanggan, juru masak, dan Universitas Sumatera Utara 5 juga kasir yang bertugas menghitung biaya-biaya konsumsi pelanggan.Usaha ini memiliki karyawan dalam tiap-tiap letak usaha,antara lain: Tabel 1.2 Daftar Jumlah Karyawan Keude Kupie Ulee Kareng NO Tempat Jumlah Karyawan 1 Grand Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Setia Budi Pusat 30 orang 2 Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr. Mansyur 20 orang 3 Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Puri Medan 35 orang Total Karyawan 85 orang Sumber : Observasi Peneliti Oktober 2013 Lingkungan fisik yang ada di Keude Kupie Ulee Kareng seperti peralatan kerja, bahan-bahan dapur yang lengkap, ruang ganti pakaian karyawan, musholah, kamar mandi, tempat parkir karyawan yang membuat karyawan semakin nyaman dalam bekerja. Sedangkan untuk kenyamanan karyawan, tempat bekerja didukung oleh kipas angin, televisi dan sound system yang bermanfaat sebagai pelengkap dan hiburan untuk karyawan. Lingkungan non fisik seperti rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul dalam melakukan pekerjaan dan rasa puas atas terwujudnya kebutuhan karyawan dalam bentuk pemberian gaji yang sesuai dan bonus atas kinerja karyawan yang berprestasi. Peneliti melihat bahwa adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng di kota Medan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruhi lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Universitas Sumatera Utara 6 Kareng tersebut sehingga peneliti membuat penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan”. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian