Selanjutnya Th1 dan Th2 secara bersama-sama bertanggung jawab dalam produksi beberapa sitokin seperti IL-3, TNF dan GM-
CSF.
24
Bukan hanya sel-T yang bertanggung jawab terhadap produksi sitokin, tetapi sinsitiotrofoblas dan sitotrofoblas juga mempunyai
kemampuan memproduksi sitokin melalui pengaturan keseimbangan jalur Th1Th2. Sel- sel sinsitiotrofoblas dan
sitotrofoblas secara langsung memberi respon Th2 pada daerah peri-implantasi endometrium dan berlangsung selama kehamilan.
Banyak studi melaporkan peranan spesifik dari IL-4 dalam mempertahankan kehamilan. IL-4 bekerja mensupresi respon Th1
melalui inhibisi produksi IL-12 oleh makrofag dan sel dendrit.
26,27
f.2. HORMON PROGESTERON
Beberapa hormon terdapat aktif dalam plasenta dan berperan dalam regulasi fungsi imun. Hormon yang terpenting adalah
progesteron. Keadaan kehamilan sendiri menyebabkan peningkatan jumlah reseptor ini sangat rentan terhadap mekanisme
inhibisi progesteron. Telah dilaporkan bahwa dengan adanya progestron, limfosit mensekresi
34 kDa protein blocking factor yang
secara langsung menghambat efek sitolitik dari sel NK dan limfosit daerah perifer. Jadi, adanya progesteron sangat penting dalam
mempertahankan status imunosupresi yang harus dicapai untuk mempertahankan suatu kehamilan. Imunosupresi ini hanya
dibutuhkan dalam uterus sementara mekanisme imun perifer harus tetap dipertahankan tetap normal. Hal ini dapat dicapai bila kadar
progesteron yang dihasilkan oleh plasenta cukup tinggi untuk menghambat limfosit dalam lingkungan uterus. Selain itu, molekul-
molekul perifer yang lain meregulasi aktivitas progesteron sehingga tidak berakibat pada aktifitas limfosit perofer. Telah dijelaskan
sebelumnya peran progesteron dalam merangsang sintesis Leukemia Inhibitory Factor
oleh endometrium dan mengatur
10
Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.
keseimbangan Th1Th2 menjadi cenderung pada Th2 yang berperan dalam keberhasilan suatu kehamilan.
2.2. PROSES PERSALINAN
Persalinan didalam perjalanannya terbagi dalam 4 Kala :
2.2.1. KALA I
Yaitu mulai awal persalinan sampai dengan pembukaan lengkap. Selama Kala I terjadi pendataran dan pembukaan serviks. Kala ini
merupakan kala persalinan yang paling lama, tergantung beberapa keadaan, yaitu:
• Paritas pasien
• Frekuensi, intensitas dan lamanya his
• Kemampuan serviks untuk membuka dan mendatar
• Presentasi dan posisi janin
Intensitas kontraksi his tergantung pada : •
Hubungan janin-panggul •
Kualitas dan kekuatan kontraksi uterus •
Keadaan emosi dan fisik pasien Pada primipara Kala I persalinan berlangsung sekitar 8-12 jam, pada
multipara 6-8 jam. Bila Kala I berlangsung lebih dari 12 jam atau dilatasi serviks tidak maju dalam waktu 2 jam, persalinan dianggap
tidak normal.
22,23,24
2.2.2. KALA II
Yaitu mulai pembukaan serviks lengkap sampai dengan bayi lahir. Lamanya bervariasi dari beberapa menit sampai 2 jam tergantung
faktor janin dan faktor pasien. Kala II rata-rata berlangsung 50 menit pada primigravida dan 20 menit pada multigravida.
11
Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.
Hal ini sangat tergantung pada : • Presentasi dan posisi janin
• Hubungan janin dan panggul • Tahanan jaringan lunak panggul
• Frekuensi, intensitas, lamanya dan regularitas his dan • Efisiensi tenaga meneran
2.2.3. KALA III
Yaitu periode setelah lahirnya bayi sampai lahir plasenta. Saat segera setelah plasenta lahir merupakan saat paling berbahaya
untuk terjadinya perdarahan paska persalinan.
22,23,24
2.2.4. KALA IV
Dimulai setelah plasenta lahir lengkap, dan lamanya sekurang- kurangnya 1 jam. Hal ini dimaksudkan agar penolong persalinan
masih mendampingi wanita setelah bersalin. Dengan cara ini diharapkan kecelakaan-kecelakaan karena perdarahan paska
persalinan dapat dikurangi atau dihindarkan.
2.3. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PROGNOSIS PERSALINAN
Kemajuan dan hasil akhir persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
22,23,24
• Jalan lahir, yaitu tulang dan jaringan lunak panggul • Tenaga, yaitu kontraksi uterus dan tenaga meneran.
• Keadaan janin • Faktor psikis nyeri
Kelainan faktor-faktor ini baik secara tunggal ataupun kombinasi bisa menimbulkan distosia. Faktor pertama tidak bisa diperbaiki dengan
manipulasi selama persalinan. Faktor kedua dan ketiga bisa diperbaiki dengan pengobatan atau dengan tindakan manual atau forseps. Faktor
nyeripsikis bisa mempengaruhi keadaan faktor tenaga dan keadaan janin.
12
Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.
Bagian atas uterus mengandung lebih banyak miometrium daripada bagian bawah, dan kontraksi berjalan dari uterus bagian atas ke bagian bawah.
Pada keadaan normal, his mulai dari salah satu sudut di fundus uteri, kemudian menjalar merata secara simetris keseluruh korpus uteri dengan
adanya dominasi pada fundus karena lapisan otot di fundus paling dominan. Selanjutnya otot uterus mengadakan relaksasi secara merata dan
menyeluruh, hingga tekanan amnion kembali kesemula.
23,24
2.4. NYERI PERSALINAN