PERSIAPAN PERSALINAN METODE PENILAIAN NYERI

2.4.5.2. NYERI PADA KALA II DAN III PERSALINAN

Begitu dilatasi mulut rahim lengkap, jumlah stimulus nosiseptif berkurang tetapi stimulasi nosiseptif dari kontraksi korpus uteri dan distensi segmen bawah uterus tetap berlangsung menimbulkan nyeri, sama seperti Kala I persalinan. Tekanan tinggi pada struktur panggul yang sensitif terhadap nyeri akibat turunnya bagian terendah anak, distensi jalan lahir dan perineum progresif menyebabkan regangan kuat, robekan fasia dan jaringan subkutis serta penekanan pada otot skelet perineum menjadi sumber nyeri. 3

2.4.5.3. PERSIAPAN PERSALINAN

Bila pasien sudah memasuki persalinan selanjutnya, harus dilakukan persiapan selanjutnya yaitu : 23 a. Perineum . Dibersihkan dengan cairan yang mengandung sabun atau detergen yang tidak mengiritasi. Pencukuran rambut pubis dan labia jangan dilakukan secara rutin. Pencukuran ini tidak menurunkan kejadian infeksi atau memperbaiki penyembuhan luka dan malah si pasien akan terganggu dan teriritasi dengan pertumbuhan kembali rambutnya. Bila sangat diperlukan rambut labia yang panjang bisa dipotong dengan gunting. b. Klisma. Sampai tahun 1980-an di rumah sakit di Amerika pasien secara rutin dilakukan klisma. Ternyata prosedur klisma tidak nyaman bagi pasien dan tidak mencegah kontaminasi feses pada perineum. Klisma hanya dilakukan untuk mengosongkan rektum bila diperlukan dan dikerjakan tidak rutin. c. Mobilisasi. Bermanfaat untuk memperkuat efektivitas persalinan dan mengurangi kebutuhan analgesia. Pasien dianjurkan untuk tetap ditempat tidur bila ketuban sudah pecah dan atau bila ada perdarahan. d. Diet. Sedikit cairan boleh diberikan tetapi selama persalinan pasien jangan diberikan makanan padat. 20 Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.

2.4.5.4. METODE PENILAIAN NYERI

Nyeri sangat individual, subjektif dipengaruhi oleh kultur, situasi, perhatian dan berbagai variabel psikologi. Menurut Katz dan Melzac 13 , ada tiga faktor psikologi yang mempengaruhi dimensi nyeri yaitu sensori diskriminasi, motivasi dan evaluasi kognitif yang akan saling berinteraksi untuk menghasilkan informasi, persepsi yang akan mempengaruhi pola kompleks tentang karakter nyeri. Metode pemeriksaan berdasarkan jawaban pasien secara langsung merupakan indikator yang paling dipercaya untuk penilaian intensitas nyeri. Untuk menilai nyeri dapat digunakan beberapa metode, yaitu secara subjektif dan objektif. Untuk penilaian secara subjektif dapat dinilai dengan beberapa pengukuran berdasarkan pertanyaan terhadap pasien. Sedangkan penilaian secara objektif adalah penilaian oleh penilai tentang beratnya nyeri yang dirasakan oleh pasien atau dengan menilai aktifitas pasien. 1,23,25 Metode yang biasa digunakan untuk mengukur nyeri ada dua, yaitu unidimensi yang mempunyai satu variabel pengukur intensitas nyeri dan multidimensi. Metode unidimensi adalah Verbal Ratting Scales VRS, Numerical Rating Scale NRS, Visual Analogue Scale VAS. Metode sederhana ini biasa digunakan secara efektif dari rumah sakit, klinik dan memberikan informasi mengenai nyeri. Metode Verbal Ratting Scale berisi beberapa deskripsi secara verbal mengenai nyeri dari yang paling ringan sampai paling berat. misalnya tidak nyeri, agak nyeri, nyeri, dan sangat nyeri. 23,25 Sedangkan metode Numerical Ratting Scale berisi tentang serial angka dari 0 sampai dengan 10 atau 100, dimana pada awal angka diberi label tidak nyeri dan akhir angka sangat nyeri. Pasien akan memilih kriteria nyeri yang sesuai dengan intensitas nyeri yang mereka rasakan. Sedangkan metode Visual Analogue Scale berisi garis horisontal atau vertikal sepanjang 10cm dengan label pada awal garis tidak nyeri dan pada akhir garis sangat nyeri. Pasien akan memberi tanda pada garis tersebut sesuai tingkat nyeri yang mereka rasakan. 21 Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008. Panjangnya jarak dari awal garis sampai tanda yang diberikan oleh pasien merupakan indeks derajat nyeri. Metode VAS cukup sensitif terhadap prosedur farmakologi atau non farmakologi dibandingkan dengan metode VRS, metode NRS. Metode VAS dengan garis 10 cm horisontal adalah yang paling dapat dipercaya validasinya. Menurut Bjorksten dkk 25 , dari penelitian mengenai validitas penggunaan metode VAS untuk persepsi nyeri pada penderita nyeri muskuloskeletal didapatkan sensitivitas 95 dan spesifitas 88. 24,25 Gambar 2. Visual Analogue Scale 13 Penilaian Visual Analog Scale : 0 : tidak nyeri 1 : nyeri sangat ringan, hampir tidak terasa. 2 : nyeri ringan, pasien masih bisa tertawa dan bercerita. 3 : nyeri masih ringan, lebih nyeri dari 2, pasien masih bisa tersenyum 4 : nyeri sedang, pasien mulai diam-diam 5 : nyeri sedang, lebih nyeri dari 4, pasien mulai nampak murung 6 : nyeri sedang, pasien tampak murung dan merintih kesakitan 7 : nyeri berat dengan muka cemberut dan pasien sekali-sekali berteriak kesakitan 8 : lebih nyeri dari 7, pasien terus berteriak kesakitan 9 : pasien berteriak kesakitan sambil menangis 10 : nyeri sangat hebat, pasien berteriak, meraung-raung kesakitan sambil menangis dan sulit dikendalikan 22 Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.

2.5. TRAMADOL