penghambat monoaminergik menyebabkan transmisi nyeri dapat dihambat, tekanan darah tidak akan meningkat dan sebaiknya
pemberian tramadol dilakukan secara intramuskular sehingga absorbsinya terjadi lebih lambat, sehingga efek sampingnya lebih
kecil.
4.2.3. Perbandingan Frekuensi Rerata Nadi
Rerata frekuensi nadi yang diobservasi dari menit ke – 0, 30, 60, 120, 240, kala II dan kala III dalam batas normal dan secara statistik
dinyatakan tidak terdapat perbedaan rerata nadi yang bermakna secara statistik p 0.005 .
Long 2003
45
menemukan tidak adanya perbedaan bermakna pada frekuensi nadi pada pasien yang
diberikan tramadol intravenous. Rerungan 2002
11
juga tidak menemukan adanya perbedaan yang bermakna pada nadi. Hal ini
disebabkan karena tramadol bekerja sentral pada neurotransmitter noradrenergik dan serotonergik.
4.2.4. Perbandingan Frekuensi Respirasi
Frekuensi respirasi pada kedua kelompok penelitian pada menit ke – 0, 30, 60, 120, 240, kala II dan kala III dalam batas normal dan
dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik p 0.005.
Jain dkk 2003
21
yang membandingkan pemberian tramadol secara intramuskular dengan epidural juga tidak menemukan adanya
depresi pernafasan. Rerungan 2002
11
tidak menemukan adanya depresi pernafasan pada pemberian tramadol dalam mengatasi
persalinan.
4.2.5. Perbandingan Derajat Nyeri
Rerata derajat nyeri pada persalinan kala I fase aktif, kala II dan kala III dengan menggunakan metode
Visual Analogue Scale adalah
derajat sedang – berat, dengan nilai skor 4-6 untuk derajat sedang dan nilai 7-10 untuk derajat berat .
47
Ronny Ajartha: Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan Pada Primigravida. USU e-Repository © 2008.
Dari hasil uji statistik Wilcoxon
terhadap derajat nyeri persalinan yang di observasi pada menit ke 30, 60, 120, 240 ditemukan
perbedaan derajat nyeri yang bermakna p 0.005 pada kedua kelompok penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa efek analgetik
tramadol terlihat secara signifikan untuk mengurangi nyeri persalinan setelah 30 menit pemberian tramadol, dan efek analgetik tetap
berlangsung sampai 240 menit kemudian. Dari hasil uji statistik Wilcoxon
terhadap derajat nyeri persalinan yang di nilai pada menit ke 0, kala II, kala III tidak ditemukan perbedaan derajat nyeri yang
bermakna antara kedua kelompok penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa efek analgetik tramadol tidak terlihat secara signifikan untuk
mengurangi nyeri persalinan pada saat diawal pemberian injeksi tramadol menit ke 0 , kala II dan kala III persalinan.
Jain 2003
21
menemukan dua pertiga kelompok yang mendapatkan injeksi tramadol intramuskular mengalami penurunan nyeri menjadi derajat
sedang, dan pada kala II 87.5 mengalami nyeri berat. Bricker
2002
18
mendapatkan 77 sampel mengalami penurunan derajat nyeri dari derajat berat menjadi derajat sedang dan ringan.
4.2.6. Perbandingan Bunyi Jantung Janin