Epidemiologi PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE PAD 1. Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE PAD II.1.1. Definisi Peripheral arterial disease PAD yang kadang dikenal juga sebagai peripheral vascular disease PVD adalah manifestasi yang paling sering dari aterosklerosis sistemik dengan lumen arteri ekstremitas bawah terjadi penyumbatan progresif dengan adanya plak aterosklerosis Mohler, 2003.

II.1.2. Epidemiologi

Prevalensi PAD sesungguhnya pada populasi umum tidak diketahui terutama dikarenakan tidak ada data PAD simptomatik. Pada penelitian prevalensi PAD pada populasi tertentu yang dilakukan Criqui pada tahun 1985 terhadap 613 tertentu populasi laki-laki dan wanita. Didapatkan 11,7 populasi menderita PAD pembuluh darah besar, 5,2 populasi menderita PAD pembuluh darah kecil. Peripheral arterial disease pembuluh darah besar berhubungan dengan penderita laki-laki dan hiperlipidemia, sedangkan PAD pembuluh darah kecil tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan umur walaupun sering terjadi dibawah usia 60 tahun. Gejala klinis nyeri intermittent claudication 2,2 pada laki-laki dan 1,7 pada wanita, abnormalitas denyut nadi femoral atau tibial 20,3 pada laki-laki dan 22,1 pada wanita Criqui, 1985. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Prevalensi PAD meningkat dengan bertambahnya usia dengan sekitar 20 penderita diatas usia 70 tahun menderita penyakit ini. Sesudah 5 sampai 10 tahun menderita penyakit ini, sepertiga pasien akan mengeluh nyeri intermittent claudication , kurang dari 20 memerlukan tindakan pembedahan vaskuler dan kurang dari 10 memerlukan amputasi Mohler, 2003. Faktor resiko yang berperan memulai dan mempercepat terjadinya aterosklerosis diantaranya merokok. Merokok merupakan faktor yang paling berhubungan dengan progresifitas PAD, 1 - 5,6 kali meningkat untuk terjadinya PAD dibandingkan bukan perokok. Penghentian merokok berhubungan dengan menurunnya angka amputasi ektremitas bawah dan lama hidup yang lebih lama. Diabetes mellitus DM meningkatkan resiko yang sama, angka intermittent claudication meningkat pada laki-laki dengan glukosuria 3,5 kali dibandingkan bukan DM Faxon, 2004; Norman, 2006; Jude, 2001. Efek dislipidemia dan hipertensi juga berperan walau kurang kuat dibandingkan merokok dan DM. Relative risk RR untuk PAD 1,1 kali untuk setiap kenaikan 10 mgdL total kolesterol. Efek hipertensi yang merupakan faktor yang besar terjadinya stroke. Hipertensi merupakan meningkatkan resiko terjadinya PAD 10 pada satu studi Faxon, 2004. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

II.1.3. Patofisiologi