PERUMUSAN MASALAH HIPOTESIS MANFAAT PENELITIAN

Satu pemeriksaan yang paling sederhana dan parameter yang paling berguna dalam menentukan perfusi arteri ektremitas dengan objektif dengan menggunakan ankle brachial indexs ABI. Ankle brachial indexs membantu menentukan keparahan penyakit dan menyaring dengan baik penyakit yang berhubungan dengan hemodinamik. The Society of Cardiovascular Interventional Radiology SCVIR mereko- mendasikan seluruh pasien yang akan menjalani evaluasi penyakit vaskuler perifer menggunakan pengukuran ABI Sacks, 2002. Menurut Sacks tahun 2002, nilai ABI yang tertinggi 1,1 sebagai nilai normal, abnormal bila dikatakan dibawah 1,0. Mayoritas pasien dengan claudicatio intermiten mempunyai nilai ABI berkisar 0,3 sampai 0,9. Indeks nilai ABI dibawah 0,2 berhubungan dengan iskemik dan gangren pada ekstremitas Sacks, 2002. Sedangkan menurut Mohler pada tahun 2003, nilai ABI 1,30 menggambarkan tidak ada kompresi pada pembuluh darah, nilai ABI 0,91 – 1,30 dikatakan normal, nilai ABI 0,41 – 0,90 disebut PAD ringan sampai sedang, sedangkan ABI 0,00 – 0,40 dikatakan PAD berat Mohler, 2003

I.2. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah ada hubungan nilai ABI dengan menurunnya skor MMSE dan skor yang abnormal pada Clock Drawing Test CDT pada penderita PAD di RSUP. H. Adam Malik Medan. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 2. Bagaimana hubungan karakteristik demografi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dengan nilai ABI, skor MMSE Mini- mental State Examination dan skor CDT pada penderita PAD di RSUP. H. Adam Malik Medan.

I.3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan :

1.3.1. Tujuan umum

1.3.1.1. Untuk mengetahui hubungan nilai ABI dengan menurunnya fungsi kognitif pada penderita PAD di RSUP. H. Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan khusus

1.3.2.1. Untuk mengetahui hubungan nilai ABI dengan menurunnya skor MMSE dan skor abnormal pada CDT pada penderita PAD di RSUP. H. Adam Malik Medan. 1.3.2.2. Untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dengan nilai ABI pada penderita PAD

I.4. HIPOTESIS

Ada hubungan antara nilai ABI dengan penurunan skor MMSE dan skor yang tidak normal pada CDT pada penderita PAD Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

I.5. MANFAAT PENELITIAN

Dengan mengetahui penurunan nilai ABI akan menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada penderita PAD maka manfaat yang dapat diambil : 1. Dengan mengetahui skor ABI pada seseorang penderita dapat mengetahui apakah telah terjadinya aterosklerosis perifer pada dirinya 2. Dengan mengetahui kelainan aterosklerosis diperifer yang dinilai dengan ABI maka dapat memperkirakan akan terjadinya gangguan kognitif yang timbul di kemudian hari 3. Dapat mengetahui faktor-faktor resiko yang mempengaruhi penderita PAD dan mengupayakan pencegahannya agar gangguan fungsi kognitif yang timbul dikemudian hari dapat minimal Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE PAD II.1.1. Definisi Peripheral arterial disease PAD yang kadang dikenal juga sebagai peripheral vascular disease PVD adalah manifestasi yang paling sering dari aterosklerosis sistemik dengan lumen arteri ekstremitas bawah terjadi penyumbatan progresif dengan adanya plak aterosklerosis Mohler, 2003.

II.1.2. Epidemiologi

Prevalensi PAD sesungguhnya pada populasi umum tidak diketahui terutama dikarenakan tidak ada data PAD simptomatik. Pada penelitian prevalensi PAD pada populasi tertentu yang dilakukan Criqui pada tahun 1985 terhadap 613 tertentu populasi laki-laki dan wanita. Didapatkan 11,7 populasi menderita PAD pembuluh darah besar, 5,2 populasi menderita PAD pembuluh darah kecil. Peripheral arterial disease pembuluh darah besar berhubungan dengan penderita laki-laki dan hiperlipidemia, sedangkan PAD pembuluh darah kecil tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan umur walaupun sering terjadi dibawah usia 60 tahun. Gejala klinis nyeri intermittent claudication 2,2 pada laki-laki dan 1,7 pada wanita, abnormalitas denyut nadi femoral atau tibial 20,3 pada laki-laki dan 22,1 pada wanita Criqui, 1985. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008