METODE PENELITIAN Hubungan Nilai Ankle Brachial Indexs (Abi) Dengan Skor Mini Mental State Examination (Mmse) Dan Clock Drawing Test (Cdt) Pada Penderita Peripheral Arterial Disease (Pad)

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi dan Departemen Penyakit Dalam FK – USU RSUP. H. Adam Malik Medan dari tanggal 3 Oktober 2007 sampai dengan 31 Mei 2008. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi pasien RSUP H. Adam Malik Medan Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. Populasi Sasaran Semua penderita PAD, ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan ABI Populasi Terjangkau Semua penderita PAD yang berobat di Poli Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam FK – USU RSUP. H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Besar Sampel Ukuran sampel dihitung menurut rumus : Madiyono dkk, 1995 Z √2PQ + Z √p1q1 + p2q2 2 n 1 = n 2 = p1 – p2 2 n 1 = jumlah sampel kelompok kasus n = jumlah sampel kelompok kontrol Z = nilai baku normal tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai yang telah ditentukan = 0,05, Z = 1,96 Z = nilai baku normal tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai yang telah ditentukan = 20, Z = 0,842 p1 = proporsi penderita gangguan fungsi kognitif pada orang sehat = 0,23 Unverzagt, 2003 p2 = proporsi penderita gangguan fungsi kognitif p;ada pasien dengan PAD = 0,55 Waldstein, 2003 q1 = 1 – p1 q2 = 1 – p2 P = p1 + p2 : 2 Q = 1 – P n 1 = n 2 = 35 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Kriteria Inklusi Kasus 1. Semua penderita penyakit Peripheral Arterial Disease PAD yang datang berobat ke Poli Penyakit Dalam RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini. Kriteria Inklusi Kontrol 1. Semua penderita yang datang berobat ke Poli Penyakit Dalam RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Telah disesuaikan umur, jenis kelamin dan pendidikan dari sampel kasus yang didapat 3. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini. Kriteria Eksklusi Kasus dan Kontrol 1. Penderita dengan riwayat myocardial infarction 2. Penderita stroke 3. Penderita demensia 4. Penderita dengan kelainan neurologis fokal lainnya akibat tumor otak, trauma kapitis, infeksi susunan saraf pusat 5. Penderita dengan hipertensi yang tidak terkontrol 6. Penderita dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol 7. Penderita dengan dislipidemia yang tidak terkontrol 8. Penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal atau penyakit metabolik lainnya Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 9. Penderita dengan gangguan psikiatri 10. Penderita tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia 11. Penderita merokok 12. Penderita dengan pemakaian obat-obat tertentu sedasi, transquilizer , anestesi. III.3. BATASAN OPERASIONAL Peripheral arterial disease PAD Suatu manifestasi yang paling sering dari aterosklerosis sistemik dengan lumen arteri ekstremitas bawah terjadi penyumbatan progresif dengan adanya plak aterosklerosis. Pembagian PAD dapat berdasarkan nilai Ankle Brachial Indexs ABI. Mohler, 2003 Ankle Brachial Indexs ABI Bukti objektif ada atau tidaknya Peripheral Arterial Disease PAD dengan mengukur tekanan sistolik pada pergelangan kaki ankle dan lengan atas brachial dengan menggunakan spygmomanometer dan handheld Doppler device gambar 2. Dengan cut of point 0,9 yang dilakukan pada waktu istirahat dengan sensitifitas 95 dan spesifisitas 99 Scottish Intercollegiate Guideline network, 2006. • Nilai ABI 0,91-1,30 Normal • Nilai ABI 0,41-0,90 PAD ringan-sedang • Nilai ABI 0,00-0,40 PAD berat Mohler, 2003 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Mini Mental State Examination MMSE Mini mental state examination MMSE merupakan alat ukur neuropsikologi yang rutin dan tervalidasi dengan baik untuk menilai fungsi kognitif dan sering digunakan dalam mengukur gangguan kognitif pada penelitian epidemiologi dan survey klinik Nishiwaki, 2004; Juby 2002 Gambar 2 Cara penempatan spygmomanometer pada pemeriksaan Ankle Brachial Indexs Dikutip dari : Mohler ER. 2003. Peripheral Arterial Disease Identification and Implication. Arch Intern Med.163:2306-2314 Penilaian MMSE meliputi orientasi waktu, orientasi tempat, registrasi, atensi dan kalkulasi, mengingat kembali, bahasa, uji konstruksi dengan jumlah skor keseluruhan 30, dengan nilai skor MMSE di bawah 24 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 dianggap memiliki gangguan kognitif. Asosiasi Alzeimer Indonesia, 2003; Sjahrir, 1999. Clock Drawing Test CDT Clock Drawing Test CDT adalah salah satu alat penyaring screening tool yang lebih cepat, lebih simpel, lebih efektif dalam menilai gangguan kognitif Nishiwaki, 2004 dengan meminta pasien untuk menggambarkan sebuah bentuk jam Braunberger, 2004. Metode yang digunakan menilai Clock Drawing Test CDT menurut Watson dan kawan-kawan adalah cakupan skor normal adalah 0 – 3. Dikatakan abnormal jika skor yang didapat 4 – 7.Juby, 2002 Stroke Stroke WHO, 1986 adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler Kelompok studi serebrovaskuler dan neurogeriatri PERDOSSI, 1999 Dislipidemia Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 LDL, trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL seperti dapat dilihat pada tabel 2. PB. PERKENI, 2004 Tabel 2. Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Jenis kadar kolesterol Klasifikasi Kolesterol total • 200 • 200 – 239 • 240 Yang diinginkan Batas tinggi Tinggi Kolesterol LDL • 100 • 100 – 129 • 130 – 159 • 160 – 189 • ≥ 190 Optimal Mendekati optimal Batas tinggi Tinggi Sangat tinggi Kolesetrol HDL • 40 • ≥ 60 Rendah Tinggi Trigliserida • 150 • 150 – 199 • 200 – 499 • ≥ 500 Normal Batas tinggi Tinggi Sangat tinggi Dikutip dari : Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PB. PERKENI 2004. Petunjuk praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta Diabetes melitus Dikatakan diabetes melitus DM bila kadar glukosa plasma ≥ 200 mgdL atau kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mgdL atau kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdL pada 2 jam sesudah beban glukosa 5 gram, seperti dapat dilihat pada tabel 3. PD. PERKENI, 2002 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 3 . Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM Pemeriksaan Bukan DM Belum pasti DM DM Kadar glukosa darah sewaktu Plasma vena 110 110 – 199 ≥ 200 Darah kapiler 90 90 - 199 ≥ 200 Kadar glukosa darah puasa Plasma vena 110 110 – 125 ≥ 126 Darah kapiler 90 90 - 109 ≥ 110 dalam mgdL Dikutip dari : Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PB. PERKENI 2002. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta Hipertensi Dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg stage 1 hipertensi tabel 4.Chobanian , 2003 Tabel 4. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII Dikutip dari : Chobanian,A.V,Bakris, G.L., Black, H.R.,Cushman,W.C., Green, L.A., Izzo Jr,J.L.,Jones, D.W., et al. and the National High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee. 2003. Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Hypertension . 42:1206-1252 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita PAD yang berobat ke Poli Penyakit Dalam RSUP. H. Adam Malik Medan Peneliti melakukan pemeriksaan langsung terhadap sampel untuk memperoleh gambaran data pemeriksaan fungsi neurokognitif berupa MMSE dan CDT 1. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran karakteristik skor MMSE dan CDT pada penderita PAD maupun pada kontrol 2. Studi perbandingan dilakukan untuk mencari perbedaan nilai kognitif yang diukur dengan MMSE dan CDT antara kelompok dengan nilai ABI normal, kelompok dengan nilai ABI mild sampai moderate , kelompok dengan nilai ABI severe , dan kontrol III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Intrumen : • Ankle Brachial Indexs ABI yang diukur menggunakan Handheld Doppler device 8 Mhz Doppler Probe Hadeco Bidop Es-100V3, Hayashi Denki. Japan . • Untuk penilaian fungsi kognitif digunakan Mini Mental State Examination MMSE dan Clock Drawing Test CDT Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 III.5.2. Pelaksana • Pengukuran Ankle Brachial Indexs ABI dilakukan oleh satu orang dokter Ahli Penyakit Dalam di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik • Untuk penilaian fungsi kognitif dengan menggunakan Mini Mental State Examination MMSE dan Clock Drawing Test CDT dilakukan oleh peneliti sendiri III.5.3. Pengambilan sampel dan kontrol Sampel berasal dari semua penderita PAD yang berobat ke Poli Penyakit dalam RSUP. HAM yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi dan dihitung nilai Ankle Brachial Indexs ABI-nya dikelompokan berdasarkan nilai cut point ABI-nya menjadi kelompok Normal dengan kelompok dengan nilai ABI normal 0,91-1,30, kelompok PAD ringan-sedang dengan nilai ABI 0,41- 0,90 dan kelompok dengan PAD berat nilai ABI 0,00-0,40. Kontrol diambil dari penderita yang berobat ke Poli Penyakit Dalam setelah disesuaikan umur, jenis kelamin dan status pendidikan dari setiap sampel yang diambil. Selanjutnya masing-masing kelompok mendapat pemeriksaan fungsi kognitif dengan menggunakan MMSE dan CDT yang dilakukan oleh dokter pemeriksa. Kemudian data dikumpulkan dan dilakukan pengkajian. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 III.5.4. Kerangka Operasional Pasien Peripheral Arterial Disease PAD yang berobat ke Poli Peny. Dalam Kontrol RSUP H. Adam Malik Kriteria Inklusi Kontrol Kriteria Inklusi Sampel Kriteria Eksklusi • Anamnese • Pemeriksaan Umum • Ankle Brachial Indexs ABI Analisa data Surat ijin ikut penelitian Surat ijin ikut penelitian ABI normal PAD ringan-sedang PAD berat Kontrol Pemeriksaan MMSE dan CDT Hasil Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 III.5.5. Variabel yang diamati Variabel bebas : Nilai skor ABI Variabel terikat : Mini mental state examination MMSE dan Clock Drawing test Variabel perancu : Diabetes melitus, stroke, dislipidemia, hipertensi III.5.6. Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer. Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisa deskriptif digunakan untuk melihat gambaran karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lamanya menderita DM, lamanya menderita hipertensi, kategori penderita PAD dan gangguan fungsim kognitif disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan 2. Untuk melihat perbedaan jenis kelamin dengan nilai ABI dilakukan uji uji t-independent 3. Untuk melihat Perbedaan antara Jenis Kelamin dengan Keparahan PAD uji chi- square 4. Untuk melihat hubungan hubungan antara kelompok mur dengan rerata Nilai ABI uji one-way Anova 5. Untuk melihat hubungan antara kelompok umur dengan PAD , menggunakan uji Chi Square Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 6. Untuk melihat hubungan hubungan antara lamanya menderita hipertensi dengan nilai ABI, digunakan uji one-way Anova 7. Untuk melihat hubungan hubungan antara lamanya menderita diabetes melitus dengan nilai ABI , digunakan one-way Anova 8. Untuk melihat hubungan perbeadan antara jenis kelamin dengan rerata nilai CDT dan rerata nilai MMSE mengunakan uji t-independent 9. Untuk melihat perbandingan nilai CDT dan nilai MMSE antara subjek dan kontrol berdasarkan umur, meggunakan uji t-berpasangan 10. Untuk melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE , menggunakan one-way Anova 11. Untuk melihat hubungan hubungan antara Jenis pekerjaan dengan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE , menggunakan uji one-way Anova 12. Untuk melihat hubungan antara nilai ABI dengan nilai CDT dan Nilai MMSE dengan menggunakan Uji Spearman’s 13. Untuk melihat hubungan hubungan antara PAD dengan gangguan fungsi kognitif menggunakan uji Chi Square Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN