Patofisiologi PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE PAD 1. Definisi

II.1.3. Patofisiologi

Aterosklerosis melibatkan beberapa faktor yang berhubungan sangat erat seperti gangguan lipid, aktivasi platelet, trombosis, disfungsi endotel, inflamasi, stres oksidatif, aktivasi sel otot polos vaskuler, proses remodeling dan faktor genetik.Faxon, 2004 Gambar 1 . Tujuh tahap perkembangan plak aterosklerosis. Pertama LDL bergerak masuk ke endothelium dan dioksidasi oleh makrofag dan SMCs 1 dan 2. Pelepasan growth factor dan sitokin menarik monosit tambahan 3 dan 4. Foam cell berakumulasi dan proliferasi SMC menghasilkan pertumbuhan plak 6, 7 dan 8 Dikutip dari : Faxon, D.P., Fuster, C.V., Libby, P., Beckman, J.A., Hiatt, W.R., Thompson, R.W., Topper, J.N., Annex, B.H., Rundback, J.H., Fabunmi, R.P, Robertson, R.M., Loscalzo, J. 2004. Atherosclerotic Vascular Disease Conference Writing Group III: Pathophysiology. Circulation.109:2617-2625 Aktivasi platelet dan trombosis Aktivasi platelet dan trombosis telah lama dikenal sebagai komponen penting aterosklerosis. Terjadinya PAD yang akut dapat dijelaskan sebagai berikut : segera setelah terjadinya erosi atau ruptur dari Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 plak, kolagen subendotel, komponen lipid, faktor pro koagulan seperti tissue factor dan faktor pembukuan darah von Willebrand terpapar di pembuluh darah. Platelet secara cepat menempel pada dinding pembuluh darah lewat glikoprotein GP IaIIa dan GP IbIX yang diikuti berikutnya dengan agregasi melalui perikatan dengan fibrinogen dan terpaparnya GP IIbIIIa pada platelet yang teraktivasi. Platelet juga kaya akan sumber nitric oxide NO yang apabila defisiensi akan menimbulkan trombosis. Obat anti platelet efektif mencegah stroke karena emboli platelet dikatakan sebagai satu dari mekanisme primer transient ischemic attack TIA dan stroke pada pasien dengan stenosis karotis. Dan trombosis ini tampaknya juga memegang peranan penting pada progresifitas simptom klinis PAD Faxon, 2004. Disfungsi Endotel Endotel vaskuler merupakan pusat kontrol yang penting untuk kontrol vaskuler. Regulasi endotel untuk proses ini bertumpu pada produksi mediator autocrine dan paracrine termasuk NO, prostaglandin, faktor endothelium-derived hypolarizing, endothelin, dan angiotensin II. Zat-zat ini menjaga keseimbangan antara vasodilatasi dan vasokonstriksi, trombosis dan antikoagulansia dan modulasi inflamasi. Diantara mediator ini NO yang paling baik karakteristiknya, diproduksi oleh NO sintase di endotel eNOs atau NOS III, NO adalah vasodilator yang paling poten. Vasokonstriktor yang poten seperti angiotensin II, dan endothelin Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 mempunyai kerja antagonis dengan NO untuk menjaga mekanisme keseimbangan dan kontrol terhadap modulasi endotel dari fungsi vaskuler. Relavansi klinis dari disfungsi endotel bahwa adanya disfungsi endotel secara signifikan juga menunjukkan terjadinya penyakit arteri koroner dan dapat memperkirakan informasi prognosis pasien dengan dengan penyakit jantung koroner. Disfungsi endotel vaskuler perifer juga dapat memprediksi adanya PAD, tapi bukti akan keadaan ini masih sedikit Faxon, 2004. Inflamasi Inflamasi merupakan pusat pengaturan dalam aterosklerosis, inflamasi yang terjadi berkembang bersamaan dengan akumulasi LDL low density lipoprotein yang dioksidasi yang minimal di dinding pembuluh darah arteri. Sel-sel endotelial menampilkan beberapa molekul adhesi termasuk selektin P dan E. Molekul adhesi interseluler dan sel adhesi molekul 1 vaskuler akan terikat dengan sirkulasi lekosit. Transmigrasi lekosit ke dalam dinding arteri dimediasi lewat chemoattractans seperti monosit protein kemotaktik. Hal ini memicu masuknya makrofag inflamatori dan sel T ke dalam dinding arteri. Lekosit-lekosit yang teraktivasi ini akan melepaskan enzim proteolitik dan suatu varietas peptida growth factor serta sitokin yang mendegradasi protein matriks dan menstimulasi sel otot polos, sel endothelial dan makrofag. Sel-sel busa foam cells akan bergabung sebagai hasil dari akumulai makrofag LDL Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 yang teroksidasi. Reseptor CD40 dan ligand CD40 dinyatakan pada beberapa sel inflamasi, termasuk makrofag, sel limfosit B dan T, sel endotelial, sel otot polos vaskular dan fibroblas. Dikatakan bahwa sistem ini berperan pada adhesi lekosit, degenerasi matriks dan degenerasi yang diinduksi sitokin. Terputusnya sinyal jalur CD40 mengurangi produksifitas aterosklerosis. Proses inflamasi dapat mendahului proses disrupsi plak dan trombosis Faxon, 2004. Oxidant Stress Setiap komponen pembuluh darah yang mengalami aterosklerotik menunjukkan peningkatan produksi reactive oxygen species ROS terutama anion superoksid O 2 - yang dihasilkan sel otot polos pembuluh, sel endotel, fibroblas dan infiltrasi lekosit. Produksi ROS akan mempengaruhi transkripsi gen, kerusakan DNA dan peningkatan produksi faktor transkripsi inflamasi. Dua contoh diantaranya oksidasi LDL dan endotel yang bersifat scavenger, hal ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya LDL yang telah teroksidasi di lesi aterosklerotik Oxidized LDL. Oxidized LDL ini akan menginduksi proses aterogenesis, termasuk transkripsi gen proaterogenik, dan mempromosikan sel otot polos vaskuler akan mengalami apoptosis Faxon, 2004 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

II.1.4 . Gejala Klinis