Karakteristik Demografi Subjek Penelitian Hubungan antar variabel yang mempengaruhi nilai rerata ABI, nilai rerata CDT dan MMSE

perlu, konsentrasi dan toleransi terhadap keadaan frustasi. Salah satu metode evaluasi CDT yang dapat digunakan adalah metode menurut Watson dengan cakupan skor normal adalah 0 – 3. Dikatakan abnormal jika skor yang didapat 4 – 7 dengan sensitifitas 77 dan spesifisitas 87. Shulman, 2000; Braunberger, 2001; Juby, 2002; Nishiwaki,2004; Trimble, 2005 Sedangkan MMSE Mini Mental State Examination menilai status mental meliputi memori, orientasi, bahasa, fungsi kortikal terkait seperti berhitung, menulis, praksis, gnosis, visuospasial dan visuopresepsi seperti menggambar jam dinding, kubus dan gambar geometrik yang bertindih, evaluasi pembuatan keputusan dan tingkah laku. Sensitifitas dan spesifisitas MMSE dalam menilai gangguan fungsi kognitif masing-masing sebesar 95 Asosiasi Alzeimer Indonesia, 2003; Jones,1993.

IV.4.1. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan Mohler 2003 disebutkan 2 – 3 pria dan 1 – 2 wanita dengan umur 60 tahun keatas akan lebih banyak menderita simptom dari PAD. Prevalensinya meningkat 20 sesuai dengan bertambahnya umur lebih dari 70 tahun. Bahkan setelah 5 – 10 tahun, simptom claudicatio intermitent meningkat 20 untuk menjalani pembedahan dan kurang 10 akan menjalani amputasi Mohler, 2003 Murabito 2003 meneliti pada 251 pria dan 423 wanita dengan mean usia 80 tahun, menyatakan 25 pada populasi dengan usia diatas Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 85 tahun akan mempunyai nilai ABI yang rendah, dengan 18 yang melaporkan simptom PAD Murabito, 2003 Pada penelitian ini, kelompok umur yang terbanyak pada kelompok umur 61 – 70 tahun dengan jumlah penderita 16 orang 45,7, rentang umur dari 45 tahun sampai 78 tahun dengan rerata 63,11 tahun SD ± 9,276. Sedangkan subjek penelitian dengan keluhan PAD didapatkan 28 orang 80 dengan PAD ringan, PAD dengan ABI yang normal sebanyak 4 orang 11,4 dan subjek dengan PAD sedang 3 orang 8,6. Sedangkan menurut jenis kelamin subjek penelitian, jenis kelamin yang terbanyak adalah pria sebanyak 21 orang 60 dan wanita 14 orang 40. Sebagian besar subjek penelitian berpendidikan menegah SMP dan SMU sebanyak 23 orang 65,7, sedangkan subjek penelitian yang berpendidikan dasar dan tinggi masing-masing 6 orang 17,1. Semua subjek telah mengenyam pendidikan, hal ini diperlukan untuk pemeriksaan fungsi kognitif yang telah dilakukan. Ibu rumah tangga merupakan pekerjaan yang terbanyak sebanyak 11 orang 31,4, pegawai swasta sebanyak 10 orang 28,6 diikuti PNS 6 orang 17,1 dan pensiunan 8 orang 22,9 Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008

IV.4.2. Hubungan antar variabel yang mempengaruhi nilai rerata ABI, nilai rerata CDT dan MMSE

Efek hipertensi, yang selama ini merupakan salah satu faktor resiko stroke lebih tidak menimbulkan gejala pada penyakit vaskuler perifer. Hipertensi menigkatkan resiko terjadinya PAD sekitar 10. Penurunan prevalensi hipertensi di Amerika Serikat selama 9 tahun berhubungan dengan penurunan rata-rata angka operasi arteri pada ekstermitas bawah akibat PAD Faxon, 2004. Clement 2004 dalam penelitiannya menyebutkan 35 - 55 pasien dengan PAD menderita hipertensi. Pasien yang menderita hipertensi lebih mudah terserang penyakit infark miokard dan stroke. Hipertensi terdapat pada kurang lebih sepertiga penderita dengan PAD. Hipertensi berhubungan dengan resiko aterosklerosis dini dan sebagai faktor resiko mayor terjadinya penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler Vagni, 1996 Pada penelitian ini, subjek penderita hipertensi sebanyak 17 orang dengan rincian lama hipertensi 1 – 5 tahun didapatkan 14 orang dengan nilai rerata ABI 0,78 ± 0,68, lama hipertensi 5 tahun didapatkan 3 subjek dengan nilai rerata ABI 0,78 ± 0,9, walau dengan uji statistik tidak dijumpai perbedaan yang signifikan antara lamanya hipertensi dengan nilai rerata ABI dengan p = 0,56 Menurut Framingham Heart Study dikatakan 20 penderita dengan simptom PAD menderita diabetes, dan PAD sendiri sebagai faktor resiko Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 mayor untuk amputasi ekstremitas bawah terutama bagi penderita diabetes American Diabetes Association, 2003 Dari penelitian ini didapatkan lamanya menderita DM 0 – 5 tahun didapatkan terbanyak dengan 17 orang subjek dengan nilai rerata ABI 0,78 ± 0,11, sedangkan subjek dengan lama menderita DM 6 - 10 tahun dan lebih 10 tahun didapatkan 9 subjek dengan nilai rerata ABI masing- masing 0,80 ± 0,45 dan 0,77 ± 0,78, walaupun secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang signifikan antara lamanya menderita DM dengan nilai rerata ABI. Waldstein 2003 dalam penelitiannya menyebutkan 8 - 67 penderita PAD akan mengalami ganguan fungsi kognitif. Elwood 2002 berdasarkan penelitiannya juga menyatakan subjek penelitiannya yang terbukti menderita penyakit pembuluh darah jantung dan penyakit vaskuler perifer reratanya menunjukkan penurunan fungsi kognitif yang signifikan. Pada penelitian ini didapatkan adanya gangguan fungsi kognitif pada pasien dengan PAD sebesar 74,3 dengan menggunakan pemeriksaan CDT dan 57,1 dengan menggunakan MMSE Tujuh puluh empat persen penderita PAD adalah pria, dengan mean usia 70 ± 3,4 tahun Mangiafico, 2006. Sedangkan studi lain menyatakan 70 penderita PAD adalah pria, mean usia 66,3 ± 5,8 tahun Waldstein, 2003 Suatu penelitian mengenai penurunan fungsi kognitif pada pasien dengan manifestasi dari penyakit aterosklerosis cardiovascular disease Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 dan peripheral arterial disease dengan menggunakan tes fungsi kognitif LMT Logical memory test , RPM Raven standard progresive matrices , VFT verbal fluency test pada 1207 subjek penelitian didapatkan 44,7 pria Rafnsson, 2007. Dari penelitian ini, berdasarkan jenis kelamin, jumlah penderita PAD dan yang mengalami penurunan fungsi kognitif adalah pria sebanyak 21 60 orang dan wanita 14 40 orang, dengan hasil nilai rerata ABI pada kelompok pria didapatkan sebesar 0,77 dengan SD ± 0,09, sedangkan pada kelompok wanita didapatkan nilai rerata ABI lebih tinggi yaitu 0,80 dengan SD ± 0,07. Sedangkan keparahan PAD ringan berdasarkan jenis kelamin lebih banyak diderita pada kelompok pria dengan 16 orang pria, 12 orang wanita. PAD normal sama diderita pria maupun wanita, masing-masing 2 orang, sedangkan PAD sedang hanya diderita pada pria. Hasil nilai rerata CDT pada kelompok pria didapatkan sebesar 5,10 dengan SD ± 2,143, pada kelompok wanita didapatkan nilai rerata CDT yang lebih rendah sebesar 3,86 dengan SD ± 2,316. Sedangkan hasil nilai rerata MMSE pada kelompok pria didapatkan sebesar 21,38 dengan SD ± 5,05, sedangkan pada kelompok wanita didapatkan nilai rerata MMSE lebih tinggi sebesar 23,07 dengan SD ± 3,97. Walau secara statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan nilai rerata ABI, rerata nila CDT dan nilai rerata MMSE yang signifikan antara kelompok subjek pria dan wanita. Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 Rafnsson 2007 dalam penelitiannya mendapatkan rerata umur penderita yang mengalami penurunan fungsi kognitif pada penderita penyakit aterosklerosis cardiovascular disease dan peripheral arterial disease 63,3 ± 5,3. Waldstein 2003 dalam penelitiannya mengenai penyakit arteri perifer dengan fungsi kognitif mendapatkan rerata umur penderita dengan penurunan fungsi kognitif 66,3 ± 5,8. Pada penelitian ini, rerata umur subjek penelitian 63,11 ± 9,27, mempunyai angka yang hampir sama dengan penelitian terdahulu, dan bila umur subjek dikelompok dan dihubungkan dengan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE tidak menujukkan perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini juga dibandingkan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE antara kontrol yang telah disesuaikan berdasarkan umur subjek penelitian dan didapatkan nilai rerata CDT subjek 4,6 ± 2,26 dibandingkan nilai rerata CDT kontrol 3 ± 1,81 dan nilai rerata MMSE subjek penelitian didapatkan 22,06 ± 4,65 berbeda dibandingkan nilai rerata MMSE kontrol 22,06 ± 4,65. Setelah dilakukan uji statistik didapat perbedaan yang signifikan pada nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE antara subjek dan kontrol. Pada penelitian ini, hubungan antara tingkat pendidikan dengan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE didapatkan hasil nilai rerata CDT pada subjek yang berpendidikan menegah 4,3 ± 2,56 lebih baik dari kelompok pendidikan lainnya. Sedangkan hasil nilai rerata MMSE juga Luhu Avianto Tapiheru : HUbungan Nilai Ankle Brachial Indexs ABI Dengan Skor Mini Mental State…, 2008 USU e-Repository © 2008 terdapat pada kelompok pendidikan menegah 22,7 ± 3,64, walaupun secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang signifikan. Hubungan antara jenis pekerjaan dengan nilai rerata CDT dan nilai rerata MMSE didapatkan hasil nilai rerata CDT pada subjek yang mempunyai pekerjaan PNS 3,67 ± 2,58 lebih baik dari kelompok pekerjaan lainnya. Sedangkan hasil nilai rerata MMSE terdapat pada kelompok pekerjaan swasta 23 ± 3,97, walaupun secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang signifikan.

IV.4.3. Hubungan antara nilai rerata ABI dengan Gangguan fungsi kognitif