Pengujian Hipotesis Hal-hal Yang Mempengaruhi Kompetensi Siswa SMK Negeri PK TMO di Kota Medan

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei 2 dengan LnX 1 , LnX 2 dan LnX 3 Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei 2 dengan LnX 1 , LnX 2 dan LnX 3 Koefisien Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model Koefisien Regresi Std. Error Beta t hitung Signifikansi Konstanta -82,962 45,050 -1,841 0,070 1 LnX 1 17,880 9,925 0,22833 1,801 0,076 Konstanta 3,314 7,481 0,443 0,659 2 LnX 2 -1,177 1,705 -0,089 -0,690 0,492 Konstanta -50,254 54,407 -0,923 0,359 3 LnX 3 11,085 12,451 0,115 0,890 0,376 a. Variabel Dependen : Lnei 2 Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai t hitung berturut- turut adalah 1,801 LnX 1 , -0,691 LnX 2 dan 0,890 LnX 3 . Sedangkan nilai t tabel dengan df = n-2 = 61-2 = 59 pada pengujian dua sisi signifikansi 0,025 didapat nilai t tabel sebesar 2,001. Karena nilai t hitung 1.801, -0,691 dan 0,890 berada pada – t tabel t hitung t tabel maka pengujian antara Lnei 2 dengan LnX 1 , Lnei 2 dengan LnX 2 dan Lnei 2 dengan LnX 3 tidak ada gejala heteroskedastisitas. Dengan demikian tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

4.6.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis pengaruh kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan praktik kerja industri terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan dengan menggunakan data primer. Untuk mengidentifikasi kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan, dilakukan melalui pendekatan Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. regresi linear berganda dengan variabel yang mempengaruhi, yaitu: kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin. Persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Berikut ini hasil estimasi yang berpengaruh terhadap kompetensi siswa SMK Negeri PK TMO di Kota Medan dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Berganda Model Summary b Model R Koefisien Determinasi Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,725 a 0,525 0,500 0,57885 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi linear berganda antara variabel- variabel yang diteliti, yakni kompetensi siswa SMKN PK TMO yang dipengaruhi oleh tiga variabel bebas kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin maka diperoleh angka R sebesar 0,725. Angka ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat. Menurut Sugiyono dalam Priyatno 2008, koefisien korelasi antara 0,60-0,799 adalah kuat. Pada kolom Koefisien Determinasi menampilkan angka 0,525. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi siswa SMKN PK TMO dipengaruhi sebesar 52,5 oleh kinerja mengajar guru,sarana prasarana dan prakerin. Sedangkan sisanya 100 – 52,5 = 47,5 dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini. Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Tabel 4.10. Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F hitung Signifikansi Regression 21,125 3 7,042 21,015 0,000 a Residual 19,099 57 0,335 1 Total 40,224 60 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 Dari uji Anova kolom F test diperoleh angka F hitung sebesar 21,015. Karena probabilitasnya menunjukkan angka 0,000 yang jauh lebih kecil daripada 0,05 maka disimpulkan model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kompetensi siswa SMKN PK TMO. Dengan kata lain, kinerja mengajar guru,sarana prasarana dan prakerin secara bersama-sama berpengaruh terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan. Berdasarkan hasil analisis di atas, angka F hitung adalah 21,015, sedangkan dengan tingkat signifikansi α = 5 persen, df 1 jumlah variabel-1 = 3, dan df 2 n-k- 1 atau 61-3-1 = 57 diperoleh hasil F tabel adalah 2,766, berarti statistik hitung lebih besar dari pada statistik tabel. Dengan demikian H ditolak atau dengan kata lain H 1 diterima. Berarti hipotesis penelitian yang menyatakan “secara bersama-sama kinerja mengajar guru,sarana prasarana dan prakerin berpengaruh terhadap kompetensi siswa SMK Negeri PK TMO di Kota Medan”, dapat diterima. Untuk memprediksi kompetensi siswa SMK, selanjutnya tiga variabel yang dianggap memberikan pengaruh terhadap kompetensi siswa SMK secara serentak dimasukkan ke dalam fungsi persamaan regresi Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. berganda sebagai berikut: Y = 65,089 + 0,026X 1 + 0,049X 2 + 0,069X 3 + e Berdasarkan persamaan di atas, dapat dijelaskan bahwa konstanta adalah sebesar 65,089. Artinya jika kinerja mengajar guru,sarana prasarana dan prakerin tidak ada 0 maka rata-rata kompetensi siswa SMKN PK TMO adalah sebesar 65,089. Ini menunjukkan bahwa nilai 65,089 akan diperoleh apabila sebelumnya ada minat yang besar dalam diri siswa tersebut untuk mempelajari program keahlian teknik mekanik otomotif. Minat dalam hal ini merupakan suatu keinginan yang menetap pada diri siswa untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian dilanjutkan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada obyek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya. Demikian halnya dengan para siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama SMP yang berminat akan teknik mekanik otomotif karena melihat peluang kerja yang cukup besar di bidang otomotif di Kota Medan akan memilih sekolah di SMK yang memiliki program keahlian teknik mekanik otomotif agar dapat menjadi tenaga terampil yang siap bekerja di bidang otomotif setelah lulus dari SMK. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat siswa turut berpengaruh dalam hal kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan dan kompetensi tersebut dikatakan relevan dengan DUDI otomotif di Kota Medan apabila didukung Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. oleh kinerja mengajar guru yang baik, sarana prasarana yang memadai dan pelaksanaan prakerin di DUDI otomotif. Dari persamaan regresi di atas, selanjutnya dilakukan “uji t” untuk menguji signifikansi konstanta terhadap setiap variabel bebas. Tabel 4.11. Hasil Uji t Koefisien Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model Koefisien Regresi Std. Error Beta t hitung Signifikansi Konstanta 65,089 1,611 40,405 0,000 Kinerja Mengajar Guru 0,026 0,011 0,248 2,372 0,021 Sarana Prasarana 0,049 0,015 0,324 3,155 0,003 1 Prakerin 0,069 0,021 0,354 3,267 0,002 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 Untuk variabel kinerja mengajar guru menunjukkan kontribusi yang positif sebesar 0,026 dengan nilai t hitung 2,372. Dari tabel t diperoleh t tabel pada tingkat kepercayaan 95 sebesar 2,002. Secara parsial variabel kinerja mengajar guru menunjukkan signifikansi pada taraf α = 5 , karena t hitung 2,372 lebih besar daripada t tabel 2,002. Hal ini dapat menjelaskan bahwa kinerja mengajar guru berkontribusi positif dan signifikan secara statistik sebesar 0,026 terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan dengan tingkat kepercayaan 95 . Hasil empiris ini tentunya sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. pengaruh signifikan antara kinerja mengajar guru berpengaruh signifikan dengan kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan. Untuk variabel sarana prasarana menunjukkan kontribusi yang positif sebesar 0,049 dengan nilai t hitung 3,155. Dari tabel t diperoleh t tabel pada tingkat kepercayaan 99 sebesar 2,6648. Variabel sarana prasarana menunjukkan signifikansi pada taraf α = 1 , karena t hitung 3,155 lebih besar daripada t tabel 2,6648. Hal ini dapat menjelaskan bahwa sarana prasarana berkontribusi positif dan signifikan secara statistik sebesar 0,049 terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan dengan tingkat kepercayaan 99 . Hasil empiris ini tentunya sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara sarana prasarana berpengaruh signifikan dengan kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan. Demikian juga dengan variabel prakerin menunjukkan kontribusi yang positif sebesar 0,069 dengan nilai t hitung 3,267. Dari tabel t diperoleh t tabel pada tingkat kepercayaan 99 sebesar 2,6648. Variabel prakerin juga menunjukkan signifikansi pada taraf α = 1 , karena t hitung 3,267 lebih besar daripada t tabel 2,6648. Hal ini dapat menjelaskan bahwa prakerin yang diikuti oleh siswa SMKN PK TMO berkontribusi positif dan signifikan secara statistik sebesar 0,069 terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan dengan tingkat kepercayaan 99 . Hasil empiris ini tentunya sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara prakerin berpengaruh signifikan dengan kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan. Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. 4.7 Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif dengan Kebutuhan DUDI Otomotif di Kota Medan 4.7.1 Kompetensi Umum Salah satu profil kompetensi lulusan SMK adalah kompetensi umum dengan memuat kompetensi kunci tertentu. Kompetensi umum mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik. Kompetensi kunci dalam kompetensi umum sesuai dengan UUSPN adalah beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan tuntutan dunia usaha dan industri pada kompetensi umum adalah disiplin dan jujur. Tabel 4.12. Kompetensi Umum Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif No. Tuntutan UUSPN Tahun 2003 1 Beriman dan bertaqwa 2 Berakhlak mulia 3 Sehat 4 Cakap 5 Kreatif 6 Mandiri 7 Demokratis 8 Bertanggung jawab Tuntutan Dunia Usaha dan Industri 1 Disiplin 2 Jujur Sumber: Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003 4.7.2. Kompetensi Kejuruan Standar kompetensi adalah suatu bentuk kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan oleh suatu bidang pekerjaan oleh seluruh stakeholders. Sedangkan kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Dengan demikian kompetensi Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif merupakan kemampuan seseorang yang terobservasi melalui berbagai cakupan atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas dengan standar yang ditetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Berpedoman kepada struktur kurikulum tahun 2004 dan SKKNI PK TMO Tahun 2005 maka disusunlah struktur kurikulum Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif sebagai berikut. Tabel 4.13. Struktur Kurikulum SMK Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif No. Mata Program Diklat Durasi Waktu Jam I NORMATIF 1 Pendidikan Agama 192 2 PPKn dan Sejarah 192 3 Bahasa Indonesia 192 4 Pendidikan Jasmani 288 II ADAPTIF 1 Matematika 516 2 Fisika 192 3 Kimia 192 4 Komputer 204 5 Bahasa Inggris 444 6 Kewirausahaan 192 7 Pengantar Dasar Teknik Mesin 720 III PRODUKTIF 1 Pembacaan dan pemahaman gambar teknik 40 2 Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur 80 3 Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja 160 4 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja 80 5 Pelaksanaan operasi penanganan secara manual 80 Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Lanjutan Tabel 4.13 No. Mata Program Diklat Durasi Waktu Jam 6 Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan 120 7 Pemeriksaan sistem kemudi 60 8 Pemeriksaan sistem suspensi 60 9 Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan dalam 80 10 Pengujian, pemeliharaanservis dan penggantian baterai 80 11 Pelaksanaan pemeliharaanservis komponen 60 12 Pelaksanaan pemeriksaan keamanan kelayakan kendaraan 60 13 Pelaksanaan prosedur diagnosa 60 14 Pemeliharaanservis engine dan komponen-komponennya 60 15 Pemeliharaanservis sistem pendingin dan komponen-komponennya 60 16 Pemeliharaanservis sistem bahan bakar bensin 60 17 Pemeliharaanservis sistem injeksi bahan bakar diesel 60 18 Pemeliharaanservis unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian 60 19 Pemeliharaanservis transmisi manual 60 20 Pemeliharaanservis unit final drivegarden 60 21 Pemeliharaanservis poros penggerak roda 40 22 Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya 60 23 Pemeliharaanservis sistem rem 60 24 Pemeliharaanservis sistem kemudi 60 25 Pemeliharaanservis sistem suspensi 60 26 Perbaikan ringan pada rangkaiansistem kelistrikan 60 27 Perbaikan engine dan komponen-komponennya 80 28 Perbaikan sistem AC pendingin dan komponen-komponennya 60 29 Pelaksanaan perbaikan radiator 60 30 Perbaikan sistemkomponen bahan bakar bensin 60 31 Perbaikan sistem komponen bahan bakar diesel 60 32 Perbaikan kopling dan komponen-komponennya 80 33 Perbaikan Transmisi Manual 60 34 Perbaikan unit final drivegarden 60 35 Perbaikan poros-poros penggerak roda 40 36 Perbaikan sistem rem 60 37 Perbaikan sistem kemudi 60 40 Perbaikan sistem starter dan pengisian 80 41 Perbaikan sistem gas buang knalpot 60 42 Perbaikan sistem pengapian 60 43 Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring 60 Sumber: Data Hasil Survei, 2009 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kompetensi yang diajarkan kepada siswa SMKN PK TMO relevan dengan kebutuhan DUDI di Kota Medan karena dalam penyusunan Struktur Kurikulum SMK PK TMO telah disesuaikan dengan Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. standar yang ditetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Tabel 4.14. Interval Nilai Kompetensi Nilai Predikat Keterangan RelevanTidak Relevan Dengan Kebutuhan DUDI Otomotif 9,00-10,00 Baik Sekali Relevan 7,51-8,99 Baik Relevan 6,00-7,50 Cukup Tidak Relevan 0,00-5,99 Kurang Tidak Relevan Sumber: SKKNI, 2005 Mengacu pada Tabel 4.14. Interval Tabel Kompetensi diperoleh perbandingan hasil nilai rata-rata kompetensi 61 orang siswa SMKN PK TMO dari 43 item kompetensi, nilai rata-rata terendah 76 untuk kompetensi perbaikan transmisi manual dan nilai rata-rata tertinggi 79 untuk kompetensi pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan dalam, dan perbaikan sistem rem. Hal ini menunjukkan kompetensi yang dimiliki siswa SMKN PK TMO secara rata-rata adalah baik dan relevan dengan kebutuhan DUDI Otomotif di Kota Medan seperti tersaji pada Tabel 4.15 berikut ini. Hal ini juga berarti hipotesis penelitian kedua yang menyatakan ”Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif relevan dengan kebutuhan DUDI otomotif di Kota Medan”, dapat diterima. Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Tabel 4.15. Perbandingan Hasil Nilai Rata-Rata Kompetensi Siswa SMKN PK TMO dengan Standar Nilai DUDI Otomotif di Kota Medan No. Kompetensi Nilai Rata- Rata Siswa Kompetensi SMKN PK TMO Standar Nilai Minimal Yang dibutuhkan DUDI Otomotif SKKNI Keterangan RelevanTidak Relevan Dengan Kebutuhan DUDI Otomotif 1 Pembacaan dan pemahaman gambar teknik 78,3 75,1 Relevan 2 Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur 78,3 75,1 Relevan 3 Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja 78,3 75,1 Relevan 4 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja 78,3 75,1 Relevan 5 Pelaksanaan operasi penanganan secara manual 77,7 75,1 Relevan 6 Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan 76,7 75,1 Relevan 7 Pemeriksaan sistem kemudi 77,7 75,1 Relevan 8 Pemeriksaan sistem suspensi 78,3 75,1 Relevan 9 Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan dalam 79 75,1 Relevan 10 Pengujian, pemeliharaanservis dan penggantian baterai 78,3 75,1 Relevan 11 Pelaksanaan pemeliharaanservis komponen 77,3 75,1 Relevan 12 Pelaksanaan pemeriksaan keamanan kelayakan kendaraan 77,3 75,1 Relevan 13 Pelaksanaan prosedur diagnosa 77 75,1 Relevan 14 Pemeliharaanservis engine dan komponen- komponennya 78,7 75,1 Relevan 15 Pemeliharaanservis sistem pendingin dan komponen-komponennya 77,7 75,1 Relevan 16 Pemeliharaanservis sistem bahan bakar bensin 77 75,1 Relevan 17 Pemeliharaanservis sistem injeksi bahan bakar diesel 77,7 75,1 Relevan 18 Pemeliharaanservis unit kopling dan komponen- komponen sistem pengoperasian 77,7 75,1 Relevan Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Lanjutan Tabel 4.15 No. Kompetensi Nilai Rata- Rata Siswa Kompetensi SMKN PK TMO Standar Nilai Minimal Yang dibutuhkan DUDI Otomotif SKKNI Keterangan RelevanTidak Relevan Dengan Kebutuhan DUDI Otomotif 19 Pemeliharaanservis transmisi manual 77,3 75,1 Relevan 20 Pemeliharaanservis unit final drivegarden 77,7 75,1 Relevan 21 Pemeliharaanservis poros penggerak roda 78,3 75,1 Relevan 22 Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya 78,3 75,1 Relevan 23 Pemeliharaanservis sistem rem 77,7 75,1 Relevan 24 Pemeliharaanservis sistem kemudi 77,7 75,1 Relevan 25 Pemeliharaanservis sistem suspensi 77,3 75,1 Relevan 26 Perbaikan ringan pada rangkaiansistem kelistrikan 77,3 75,1 Relevan 27 Perbaikan engine dan komponen-komponennya 76,7 75,1 Relevan 28 Perbaikan sistem AC pendingin dan komponen-komponennya 77,7 75,1 Relevan 29 Pelaksanaan perbaikan radiator 77,3 75,1 Relevan 30 Perbaikan sistemkomponen bahan bakar bensin 78 75,1 Relevan 31 Perbaikan sistem komponen bahan bakar diesel 78 75,1 Relevan 32 Perbaikan kopling dan komponen-komponennya 78,7 75,1 Relevan 33 Perbaikan Transmisi Manual 76 75,1 Relevan 34 Perbaikan unit final drivegarden 78,3 75,1 Relevan 35 Perbaikan poros-poros penggerak roda 77,3 75,1 Relevan 36 Perbaikan sistem rem 79 75,1 Relevan 37 Perbaikan sistem kemudi 78,7 75,1 Relevan 38 Perbaikan sistem suspensi 77,7 75,1 Relevan 39 Perbaikan sistem kelistrikan 78 75,1 Relevan Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Lanjutan Tabel 4.15 No. Kompetensi Nilai Rata- Rata Siswa Kompetensi SMKN PK TMO Standar Nilai Minimal Yang dibutuhkan DUDI Otomotif SKKNI Keterangan RelevanTidak Relevan Dengan Kebutuhan DUDI Otomotif 40 Perbaikan sistem starter dan pengisian 77 75,1 Relevan 41 Perbaikan sistem gas buang knalpot 77,3 75,1 Relevan 42 Perbaikan sistem pengapian 77 75,1 Relevan 43 Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring 76,7 75,1 Relevan Sumber: Data Hasil Survei, 2009 4.8 Kaitan Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif dengan Pengembangan Wilayah di Kota Medan Berdasarkan hasil analisis tentang relevansi kompetensi Siswa SMKN PK TMO dengan kebutuhan DUDI otomotif di Kota Medan diketahui bahwa SMKN PK TMO di Kota Medan telah berhasil menyiapkan sumberdaya manusia, dalam hal ini siswa PK TMO, dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan DUDI otomotif di Kota Medan karena untuk menjamin kesinambungan usaha atau industri tersebut pihak DUDI Otomotif telah merumuskan standar kompetensi yang dibutuhkan secara nasional yang ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Tahun 2005. Bagi pihak SMKN PK TMO di Kota Medan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. keahlian dan kurikulum, sedangkan bagi pihak birokrat pemerintah akan menggunakannya sebagai acuan dalam perumusan kebijakan dalam pengembangan sumberdaya manusia secara makro. Pengembangan ini akan dapat menyesuaikan kompetensi para lulusannya dengan DUDI otomotif di masa yang akan datang. Oleh karena itu pengembangan kompetensi adalah hal yang sangat menjanjikan bagi strategi pengembangan dunia usaha dan industri melalui institusi pendidikan. Filosofi dan definisi pengembangan wilayah secara jelas telah menekankan betapa pentingnya peranan sumberdaya manusia dalam keberhasilan pengembangan suatu wilayah, sebagai subyek dan sekaligus sebagai obyek. Dibutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki motivasi dan kemampuan untuk mengelola sumberdaya wilayah sebagai subyek, untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai obyek. Maka kunci dari keberhasilan pengembangan wilayah adalah terletak pada kualitas sumberdaya manusia. Berbicara mengenai masalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, harus diawali dari masalah pendidikan, karena pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Sejalan dengan teori Human Capital diketahui bahwa melalui proses pendidikan kejuruan PK TMO yang terencana baik dari segi tenaga pendidik, sarana prasarana dan prakerin akan menghasilkan siswa dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan DUDI Otomotif di Kota Medan. Ini berarti telah terjadi investasi pendidikan sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Asumsi dasar yang melandasi keharusan adanya hubungan pendidikan dengan penyiapan Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. tenaga kerja adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk bekerja. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja. Pencetakan generasi muda daerah , dalam hal ini di SMKN PK TMO di Kota Medan, yang penuh sumberdaya manusia diharapkan bisa membangun daerah di masa akan datang. Upaya peningkatan kinerja mengajar guru, sarana prasarana yang memadai dan pelaksanaan prakerin di SMKN PK TMO di Kota Medan sebaik mungkin akan menghasilkan lulusan yang mandiri, terampil dan siap bekerja untuk membangun daerahnya. Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN