lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Apabila mengajar dipandang sebagai proses penyampaian materi maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat
dan bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien. Sedangkan manakala belajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat
belajar maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Dengan demikian ketersediaan sarana yang
lengkap, memungkinkan guru memiliki berbagai pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi mengajarnya. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat
memberikan pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Siswa yang bertipe auditif akan lebih mudah belajar
melalui pendengaran. Sedangkan tipe siswa yang lebih visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. Kelengkapan sarana dan prasarana akan memudahkan
siswa menentukan pilihan dalam belajar.
2.3 Hakikat Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri prakerin merupakan kurikulum wajib bagi siswa SMK untuk melakukan praktik kerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI
yang sesuai dengan program keahlian yang bersangkutan. Pelaksanaan prakerin merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda
PSG yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktik kerja magang di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral
dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. PSG diilhami oleh dua sistem dual
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
system yang dilakukan di Jerman. Mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan
dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. PSG melalui program prakerin merupakan suatu langkah nyata substansial
untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Program yang dilaksanakan
di industri atau dunia usaha meliputi: 1.
Praktik dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila
industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka kegiatan praktik dasar kejuruan
sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. 2.
Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri on the job training berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi
atau jasa di industri atau perusahaan.
Tujuan prakerin salah satunya adalah untuk membelajarkan siswa untuk mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang sudah diperoleh di sekolah serta
membelajarkan siswa terhadap suasana dunia kerja. Sedangkan feed back bagi sekolah adalah memperoleh masukan tentang kesesuaian antara ‘kurikulum’ dunia
kerja dengan kurikulum sekolah.
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
Menurut Djojonegoro dalam Muliati 2008 penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan dengan
pendekatan Pendidikan
Sistem Ganda
bertujuan: 1 menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja; 2 meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan
kesepadanankecocokan link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja; 3 meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional dengan memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada di dunia kerja; 4 memberikan pengakuan dan penghargaan
terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Prakerin dilaksanakan untuk menghasilkan tenaga yang berkeahlian dan memiliki etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja pada dunia
usahadunia industri otomotif. Prakerin berorientasi dan berbasis kompetensi untuk meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas serta untuk
memperkokoh link dan match antara sekolah dengan dunia kerja. Siswa yang telah melaksanakan prakerin akan mendapatkan penghargaan berupa sertifikat surat
keterangan prakerin yang menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh siswa sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah dilaksanakan dengan
memperhatikan hasil atau nilai yang diperoleh oleh siswa selama mengikuti program prakerin.
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
2.4 Hakikat Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif