Uji Coba Instrumen Teknik Analisis Data

Lanjutan Tabel 3.5 No Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah Butir 4 Area kerja chasis dan pemindah tenaga - Perabot meja kerja, kursi kerjastool dan lemari simpan alat dan bahan pada pekerjaan chasis mobil dan pemindah tenaga - Peralatan untuk pekerjaan chasis mobil dan pemindah tenaga - Media pendidikan papan tulis untuk kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoretis - Perlengkapan lain kotak kontak dan tempat sampah 18,19,20,21,22 5 5 Ruang penyimpanan dan instruktur - Perabot meja kerja, kursi kerja rak alat dan bahan, dan lemari simpan alat dan bahan pada ruang penyimpanan dan instruktur - Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur - Media pendidikan papan data untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal - Perlengkapan lain kotak kontak dan tempat sampah 23,24,25,26,27 5 Jumlah 27

3.4 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen penelitian dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Instrumen yang telah dikembangkan disebar kepada populasi penelitian yang tidak termasuk responden penelitian. Hasilnya dianalisis untuk mengetahui validitas butir instrumen dan realibilitas instrumen variabel setiap penelitian. 2. Dalam menganalisis kevalidan butir instrumen ditentukan berdasarkan rumus korelasi product moment Karl Pearson. 3. Berdasarkan hasil uji kevalidan butir instrumen penelitian, selanjutnya dilakukan perhitungan keterandalan instrumen dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Cronbach. Akhirnya, butir pernyataan yang tidak valid atau tidak memenuhi syarat tidak diikutsertakan untuk menjaring data penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui studi deskriptif dan korelasional, yang mencakup studi tentang fenomena sebagaimana adanya dan melakukan kajian hubungan antara beberapa variabel yang akan diteliti. Untuk menganalisis pengaruh kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan, digunakan analisis regresi linear berganda dengan rumus: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y : Kompetensi Siswa SMK PK TMO X 1 : Kinerja Mengajar Guru X 2 : Sarana Prasarana X 3 : Prakerin b : Intercept, titik potong garis regresi dengan sumbu Y b 1 , b 2 , b 3 : Koefisien regresi e : Error term Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama adalah: Ho diterima bila F hitung £ F tabel Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Ho ditolak bila F hitung F tabel Rumusan hipotesis untuk uji secara bersama-sama adalah: Ho : tidak ada pengaruh secara signifikan kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin secara bersama-sama terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO Ha : ada pengaruh seacara signifikan antara kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin secara bersama-sama terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO Untuk menguji signifikansi kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin berpengaruh terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO digunakan statistik F uji F dengan rumus: F hitung = R 2 k 1-R 2 n-k-1 Keterangan: R 2 : Koefisien determinasi n : Jumlah sampel k : Jumlah parameter termasuk intercept dalam model Sedangkan secara parsial kriteria pengujiannya adalah: Ho diterima jika -t tabel £ t hitung £ t tabel Ho ditolak jika -t hitung -t tabel atau -t hitung -t tabel Rumusan hipotesis untuk uji secara parsial adalah: Ho : secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara kinerja mengajar guru, sarana prasarana atau prakerin dengan kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan Ha : secara parsial ada pengaruh signifikan antara kinerja mengajar guru, sarana Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. prasarana atau prakerin dengan kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan Untuk menguji signifikansi kinerja mengajar guru, sarana prasarana dan prakerin secara parsial terhadap kompetensi siswa SMKN PK TMO di Kota Medan digunakan statistik t uji t dengan rumus: t hitung = b i Sb i Keterangan: b i : parameter suatu variabel S b i : Standar deviasi Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: t hitung = 2 1 1 r k n r − − − Keterangan: r = Koefisien korelasi parsial n : Jumlah sampel k : Jumlah parameter termasuk intercept dalam model Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Alat uji yang digunakan adalah uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi maka alat uji statistik regresi berganda dapat dipergunakan. Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan linear antar variabel dalam model regresi. Jika terjadi korelasi maka terdapat persoalan multikolinieritas, karena seharusnya tidak boleh terjadi korelasi antar variabel independennya. Menurut Santoso dalam Priyatno 2008 bahwa untuk mendeteksi gejala- gejala terjadinya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF, dengan pedoman sebagai berikut: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terjadi multikolinieritas Untuk mendapatkan hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini maka digunakan Statistical Product and Service Solution SPSS dengan versi 17.0. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut terjadi homoskedastisitas, tetapi jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Untuk model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Priyatno 2008 ada beberapa metode pengujian yang dapat digunakan dalam melihat gejala heteroskedastisitas dan salah satu di antaranya adalah menggunakan Uji Park yaitu meregresikan nilai residual Lnei 2 dengan masing- Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009. masing variabel independen LnX 1 , LnX 2 dan LnX 3 . Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Jika -t tabel t hitung t tabel maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Jika t hitung t tabel atau – t hitung - t tabel berarti terdapat heteroskedastisitas. Untuk mendapatkan hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini maka digunakan Statistical Product and Service Solution SPSS dengan versi 17.0 Untuk menjawab permasalahan kedua dianalisis secara deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyekobyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.

3.6 Definisi Operasional Variabel