Menurut Mulyasa 2004 “Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak.” Sejalan dengan itu, Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa 2004 mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan,
sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi
yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan link
antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada
pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar dan tingkat- tingkat penguasaan yang digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit,
dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari.
2.5 Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Wilayah
Pada hakekatnya pengembangan development merupakan upaya untuk memberi nilai tambah dari apa yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup
Zein, 1999. Pengembangan merupakan produk belajar, yaitu belajar memanfaatkan
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
kemampuan yang dimiliki bersandar pada lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil yang diperoleh dari proses tersebut, yaitu kualitas hidup
yang meningkat. Setiap wilayah memiliki sumber daya resources, antara lain adalah
sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan teknologi. Zein 1999 selanjutnya menyatakan ketiga unsur tersebut sebagai tiga pilar pengembangan wilayah. Mengacu
pada filosofi dasar tersebut maka pengembangan wilayah merupakan upaya memberdayakan stake holders masyarakat, pemerintah, pengusaha di suatu wilayah,
terutama dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan di wilayah tersebut dengan instrumen yang dimiliki atau dikuasai, yaitu teknologi. Dengan lebih tegas
Zein menyatakan bahwa pengembangan wilayah merupakan upaya mengawinkan secara harmonis sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan teknologi, dengan
memperhitungkan daya tampung lingkungan itu sendiri. Filosofi dan definisi pengembangan wilayah di atas secara jelas
menekankan betapa pentingnya peranan sumberdaya manusia dalam keberhasilan pengembangan suatu wilayah, sebagai subyek dan sekaligus sebagai obyek.
Dibutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki motivasi dan kemampuan untuk mengelola sumberdaya wilayah sebagai subyek, untuk meningkatkan kualitas hidup
sebagai obyek. Maka kunci dari keberhasilan pengembangan wilayah adalah terletak pada kualitas sumberdaya manusia. Berbicara mengenai masalah peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, harus diawali dari masalah pendidikan, karena
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Enoch, 1992
Salah satu konsep yang merupakan titik temu antara pendidikan dengan pembangunan wilayah adalah konsep investasi sumberdaya manusia human capital.
Adam Smith, Theodore Schultz dan Denison dalam Suryadi, A dan Tilaar, H. A. R, 1993 menekankan pentingnya investasi di bidang sumberdaya manusia melalui
pendidikan dengan melontarkan pendapat bahwa pendidikan mempunyai kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan keterampilan dan
kemampuan produksi dari tenaga kerja. Menurut teori Human Capital, pertumbuhan dan pembangunan memiliki dua syarat, yaitu 1 Adanya pemanfaatan teknologi
tinggi secara efisien, dan 2 Adanya sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan teknologi yang ada. Sumber daya manusia seperti itu dihasilkan melalui proses
pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan teori Human Capital percaya bahwa investasi dalam pendidikan sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas
masyarakat. Asumsi dasar yang melandasi keharusan adanya hubungan pendidikan dengan penyiapan tenaga kerja adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk bekerja. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja.
Enoch 1992 mengatakan bahwa pendidikan mempengaruhi perkembangan ekonomi, dan demikian juga sebaliknya perkembangan ekonomi suatu wilayah dapat
berfungsi sebagai tenaga pendorong berkembangnya pendidikan di suatu wilayah. Kemajuan ekonomi mempengaruhi kemajuan pendidikan terjadi dengan dua cara.
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
Pertama, meningkatnya taraf hidup penduduk di suatu wilayah akan menimbulkan suatu kondisi materi dan psikologi dalam kehidupan keluarga, yang memberi
dorongan kebutuhan akan pendidikan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pendidikan adalah sebagai barang komsumsi, sebab digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seseorang. Kedua, kemajuan ekonomi akan menimbulkan kemajuan teknologi, dan kemajuan teknologi mempersingkat waktu sesuatu pekerjaan, sehingga memberi
kesempatan bagi pemuda-pemudi untuk belajar lebih lama di sekolah. Selain itu, kemajuan teknologi membutuhkan persyaratan keterampilan seseorang untuk dapat
terlibat dalam kegiatan ekonomi. Sebaliknya, kemajuan pendidikan memberikan pengaruh terhadap
pengembangan wilayah. Dengan asumsi bahwa pendidikan yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis, memiliki
motivasi untuk berinovasi dan berkreasi mengembangkan sumber daya dan teknologi yang ada. Sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, akan
mampu menggerakkan faktor-faktor produksi di suatu wilayah untuk meningkatkan pendapatan wilayah bersangkutan, sumberdaya manusia yang demikian hanya dapat
dihasilkan melalui proses pendidikan.
2.6 Proses Perencanaan Pendidikan Kejuruan