Pertama, meningkatnya taraf hidup penduduk di suatu wilayah akan menimbulkan suatu kondisi materi dan psikologi dalam kehidupan keluarga, yang memberi
dorongan kebutuhan akan pendidikan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pendidikan adalah sebagai barang komsumsi, sebab digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seseorang. Kedua, kemajuan ekonomi akan menimbulkan kemajuan teknologi, dan kemajuan teknologi mempersingkat waktu sesuatu pekerjaan, sehingga memberi
kesempatan bagi pemuda-pemudi untuk belajar lebih lama di sekolah. Selain itu, kemajuan teknologi membutuhkan persyaratan keterampilan seseorang untuk dapat
terlibat dalam kegiatan ekonomi. Sebaliknya, kemajuan pendidikan memberikan pengaruh terhadap
pengembangan wilayah. Dengan asumsi bahwa pendidikan yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis, memiliki
motivasi untuk berinovasi dan berkreasi mengembangkan sumber daya dan teknologi yang ada. Sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, akan
mampu menggerakkan faktor-faktor produksi di suatu wilayah untuk meningkatkan pendapatan wilayah bersangkutan, sumberdaya manusia yang demikian hanya dapat
dihasilkan melalui proses pendidikan.
2.6 Proses Perencanaan Pendidikan Kejuruan
Definisi perencanaan secara sederhana adalah penyusunan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah memilih, alat
pengalokasian sumber daya, alat mencapai tujuan dan berorientasi masa depan
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
Arsyad, 1999. Artinya ada empat elemen dasar perencanaan, yaitu: merencanakan berarti memilih; perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya;
perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan; dan perencanaan berorientasi ke masa depan.
Saud dan Makmun 2006 mengatakan bahwa pendidikan merupakan upaya mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang
dibebankan kepadanya. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral serta keimanan dan ketaqwaan manusia. Dengan demikian
pendidikan menyangkut 3 aspek yakni; adanya proses aktifitas, proses datang dari dua belah pihak dan proses tersebut memiliki intensitas yang sama kuatnya, baik yang
datang dari individu potensi maupun dari luar individu lingkungan. Rupet Evans dalam Djojonegoro, 1999 mendefinisikan bahwa pendidikan
kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan.
Fokus kurikulumnya; stimuli dan pengalaman belajar yang disajikan melalui pendidikan kejuruan mencakup rangsangan dan pengalaman belajar yang
mengembangkan domain afektif, kognitif dan psikomotor berikut paduan integralnya yang siap untuk dipadukan baik pada situasi kerja yang tersimulasi lewat proses
belajar maupun nanti dalam situasi kerja yang sebenarnya. Ini termasuk sikap kerja dan orientasi nilai yang mendasari aspirasi, motivasi dan kemampuan kerjanya.
Kriteria keberhasilannya berlainan dengan pendidikan umum; kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan kejuruan pada dasarnya
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
menerapkan ukuran ganda yaitu in school success dan out of school success. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan siswa dalam memenuhi persyaratan kurikuler
yang sudah diorientasikan ke persyaratan dunia kerja, sedang kriteria yang kedua diindikasikan oleh keberhasilan atau penampilan lulusan setelah berada di dunia kerja
yang sebenarnya Djojonegoro, 1999. Perbekalan logistiknya dari segi peralatan belajar; perlu mewujudkan situasi
atau pengalaman belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja secara realistis dan edukatif diperlukan banyak perlengkapan, sarana dan perbekalan logistik yang
lain. Bengkel dan laboratorium adalah kelengkapan umum yang menyertai eksistensi suatu sekolah kejuruan.
Hubungannya dengan masyarakat dunia usaha yang mencakup daya dukung dan daya serap lingkungan yang sangat penting perannya bagi hidup dan matinya
suatu lembaga pendidikan kejuruan. Perwujudan hubungan timbal balik yang menunjang ini mencakup adanya dewan penasehat kurikulum kejuruan curriculum
advisory commite, kesediaan dunia usaha menampung anak didik sekolah kejuruan dalam program kerjasama yang memungkinkan kesempatan pengalaman belajar
dilapangan. Perencanaan pendidikan untuk masa mendatang adalah meningkatkan daya
saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan SDM, teknologi dan manajemen. Proses perencanaan
pendidikan tidak lain adalah dimulai dari memahami permasalahan pendidikan, menganalisis bidang telaahan, mengkonsepsikan dan merancang rencana,
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
menspesifikasikan rencana yang telah disusun, mengimplementasikan rencana, dan mamantau pelaksanaan rencana Saud dan Makmun, 2006.
Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan timbal balik antara
pihak dunia usahadunia industri dengan lembaga diklat baik pendidikan formal, informal maupun yang dikelola industri itu sendiri Djojonegoro, 1999. Salah satu
bentuk hubungan timbal balik tersebut adalah pihak dunia usahaindustri harus dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan, untuk menjamin
kesinambungan usaha atau industri tersebut. Sedangkan pihak lembaga diklatsekolah akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan bidang
keahlian dan
kurikulum, sedangkan
pihak birokrat
pemerintah akan
menggunakannya sebagai acuan dalam perumusan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro. Salah satu pemikiran yang telah dirumuskan adalah
dipergunakan model standar kompetensi untuk acuan pengembangan SDM. Standar kompetensi program keahlian merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut Depdiknas. Pengembangan ini akan dapat menyesuaikan kompetensi para lulusannya dengan dunia usaha dan
industri. Oleh karena itu pengembangan kompetensi adalah hal yang sangat menjanjikan bagi strategi pengembangan dunia usaha melalui institusi pendidikan
Djojonegoro, 1999.
Irma Gusti Simamora : Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia UsahaDunia Industri Otomotif Di kota Medan, 2009.
2.7 Penelitian Sebelumnya