Pengendapan Penyaringan TINJAUAN PUSTAKA

b. Air pendingin c. Air pencuci d. Air untuk pembangkit vacuum e. Kebutuhan domestic Air untuk kebutuhan ini berasal dari sungai Binge yang berjarak 4 km dari lokasi pabrik. Disamping sumber air cukup dekat, kapasitasnya dan pengambilanya juga mudah. Pemakaian air di Pabrik Gula Kwala Madu digolongkan menjadi 3 yaitu: 1. Air bersih yaitu yang berasal dari sungai yang telah diolah sehingga bebas kotoran. Penggunaan air bersih adalah untuk air pendingin pada kondensat dan burner belerang serta perumahan dan kantor. 2. Air sirkulasi yaitu air yang berasal dari kondensat, pan masakan, dan evaporator yang dipakai untuk keperluan proses. Air sirkulasi digunakan untuk keperluan imbibisi, air siraman, air pencuci filter proses, air untuk mencampur susu kapur dan sebagai pengisi ketel. 3. Air murni yaitu air bersih yang telah dimurnikan dan dilunakkan kesadahanya dengan bahan kimia. Air murni digunakan untuk ketel. Untuk memperoleh syarat air yang sesuai dengan standart air, maka pada pabrik gula kwala madu dilakukan beberapa pengolahan. Adapun pengolahan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pengendapan

Air yang berasal dari sungai dipompa melaluui pipa ke bak pengendap I di lokasi pabrik. Pemompaan ini dilakukan oleh stasiun pemompaan yang berada di tepi sungai. Air yang dipompakan ke bak pengendap I ini sebagian akan melimpah Univeritas Sumatera Utara ke saluran air pendingin condenser yang bertujuan untuk air injeksi pada Barometrik Condensor sebagai pendingin dan pembuatan cacuum. Bak pengendap I ini berguna untuk mengendapkan pasir dan Lumpur serta sampah lainya. Air dari bak pengendapan I ini sebagian dipompakan ke menara air dan sebagian lagi ke bak pengadukan untuk diproses selanjutnya. Di menara air ini terdapat 3 buah tangki untuk menyimpan 3 jenis air. Air yang berasal dari bak pengendapan I masih merupakan air kotor yang digunakan sebagai air hydran dan pencuci lantai. Sedangkan 3 tangki lainya untuk menyimpan air minum dan air proses. Dari bak pengendapan I air masuk ke bak pencampur. Di sini air diberi tawas, floculan, dan kaporit. Kemudian air mengalir ke Floculant Tank; air diaduk lambat untuk mempercepat pembentukan flok. Dari floculant tank ini air selanjutnya mengalami pengendapan di bak pengendapan II. Di bak ini air dipisahkan dari flok yang terbentuk secara overflow. Air jernih ini biasanya masih mengandung partikel-partikel halus dan penghilanganya dilakukan dengan penyaringan.

b. Penyaringan

Proses penyaringan dilakukan melalui saringan yang terdiri dari 2 atau lebih bejana berhubungan yang mempunyai penyaring berupa pasir silica, dimana zat-zat padat tak larut akan melekat pada media penyaring. Air yang bersih akan terdorong dan terkumpul pada bagian bawah bejana dan nmengalir keluar. Proses penyaringan dibantu dengan pompa sentrifugal dengan tekanan 35 psia dan debit air yang dipompakan 150 galonmenit. Untuk menjamin filterisasi yang baik maka perbedaan tekanan sebelum masuk dan keluar adalah 0,2 kgcm 2 . Filter yang Univeritas Sumatera Utara telah kotor dapat dibersihkan dengan cara membalikkan aliran berupa air atau udara dengan bantuan kompresor. Untuk memenuhi kebutuhan air, pengolahan air dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. External Treatment Pada air sungai yang jernih sebenarnya masih mengandung ion-ion Ca 2+ , HCO 3- , Na + , C1 - , Mg 2+ , SiO 2. Air ini masih dikatakan mempunyai kesadahan tetap. Ion-ion ini dapat diendapkan dengan menambahkan larutan tawas atau A1 2 SO 4 3 . Air yang bercampur zat kimia akan naik ke permukaan akibat densitas yang lebih rendah. Pada bak sedimentasi terdapat aliran air bersih yang diatur sedemikian rupa sehingga bersih akan mengalir secara overflow ke bak penampun yang selanjutnya. 2. Internal Treatment Pelunakan Air Air untuk kepeluan ketel harus diberikan dari ion Ca 2+ dan Mg 2+ yang terkandung dalam air, karena dapat menyebabkan kesadahan air yang tinggi. Oleh karena itu digunakan resin, yaitu resin doulit [ 2 Na RSO 3 ]. Sifat dari Na RSO 3 . Makin lama makin lunak artinya mudah diambil tidak seperti kalsium magnesium. Selanjutnya untuk air ketel tersebut diberikan bahan kimia, pelunak kerak, penyatu Lumpur, penangkap Oksigen dan pengatur pH. 3.13. Perawatan Kelistrikan River Side Pump pada Saat Giling Tebu 3.13.1. Perawatan Periodik