Gambaran Umum Pabrik Gula Kwala Madu Kebutuhan Pompa Pada Pabrik Gula Kwala Madu

dan warna menjadi lebih dikenal. Penguapan, adsorpsi, sentrifusi dan filtrasi merupakan langkah awal yang penting dalam industri dan menjadi dasar konsep umum dari satuan operasi. Pada tahun 1747 ditemukan gula bit. Produksi gula pertama kali dilakukan pada tahun 1872 dengan produksi berupa gula cair. Baru pada tahun 1918 diproduksi gula kristal dektrosa yang mempunyai kemurnian lebih tinggi. Perkembangan terakhir adalah diproduksi gula fruktosa pada tahun 1970. Penemuan ini telah membuat jagung sebagai salah satu sumber gula penting disamping tebu dan bit. Kualitas gula yang dihasilkan terutama sangat dipengaruhi oleh kwalitas batang tebu yang masuk ke pengolahan di pabrik. Hampir seluruh bagian dari tebu dapat dimanfaatkan. Setelah mengalami 5 kali penggilingan, hasil dari gilingan 1 dan 2 diproses menjadi gula, gilingan 3,4,dan 5 sebagai nira embilisi sedangkan ampas dari hasil gilingan dipakai sebagai bahan bakar untuk ketel.

1.2. Gambaran Umum Pabrik Gula Kwala Madu

Pabrik Gula Kwala Madu terletak di desa Kwala begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.Pabrik tersebut terletak di jalan Binjai-Stabat km.32 dan berjarak  4000 m dari jalan utama atau kira-kira 36 km dari kota Medan dengan kapasitas giling 4000 tonhari dengan luas area penanaman tebu seluas 670647 Ha. Selain itu pabrik juga memperoleh tebu dari hasil tebu rakyat disekitar pabrik melalui Tebu Rakyat Intensifikasi TRI sejumlah 500,25 Ha. Areal penanaman tebu untuk pabrik terdiri dari 2 macam, yaitu : Univeritas Sumatera Utara 1. Area Konversi, yaitu areal yang terus-menerus ditanami tebu, misalnya perkebunan Kwala Bingei. 2. area Rotasi, yaitu areal yang ditanami secara bergantian antara tembakau dengan tebu, misalnya : Perkebunan Tandam Hilir dan Bulu Cina. Proses pengolahan tebu hingga menjadi gula pada pabrik ini melalui beberapa tahap. Pertama sekali tebu digiling untuk mengambil niranya. Selanjutnya nira mengalami tahap pemurnian dengan penambahan susu kapur Gas sulfit.kemudian nira dipekatkan dengan melakukan penguapan. Pemasakan dalam vacuum pan akan menghasilkan kristal gula. Kristal gula tersebut diputar hingga menghasilkan GKP Gula Kristal Putih dan Tetes Molase.

1.3. Kebutuhan Pompa Pada Pabrik Gula Kwala Madu

Suatu pabrik Gula membutuhkan pompa yang banyak sekali untuk keperluan proses pengolahan. Kebutuhan pompa sangatlah penting dan mutlak mengingat pemindahan jenis fluida dan kondisi kerja yang sangat beragam. Adapun sebagian pompa yang digunakan sebagai pengolahan Tebu adalah:  Pompa air pinggir sungai River Side Water Pump Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sungai ke Stasiun Treatment dan akan di pergunakan sebagai air bersih setelah mengalami proses pada stasiun treatment.  Pompa Nira Juice Pump Berfungsi untuk memompakan air nira yang di hasilkan dari stasiun penggilingan Milling Stasiun masuk ke stasiun boiling.  Pompa penampungan nira mentah weighed juice Pump Univeritas Sumatera Utara Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan nira mentah dari tangki penampungan nira mentah ke timbangan sebelum masuk ke proses pemasakan.  Pompa air imbibisi Imbibition Water pump Berfungsi untuk memompakan air imbibisi ke rol gilingan  Pompa air kondensat Condensate water Pump Pompa ini berfungsi untuk menyalur air yang telah di proses pada stasiun penguapan Evaporator Stasiun ke tangki N 18.  Pompa minyak oli Fuel Oil Pump Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan minyak oli  Pompa Tetes Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan tetes yang dihasilkan dari stasiun putaran ke tangki penampungan tetes. Selanjutnya dalam penulisan Karya Akhir ini penulis mengambil topik maintenance dari salah satu pompa sentrifugal yang ada di pabrik gula yaitu maintenance pompa air pinggir sungai River Side water Pump.

1.4. Tujuan Penulisan