berapa besar laba bersih yang dihgasilkanperusahaan dari setiap lembar saham yang digunakan.
Penilaian rasio Earning Per Share menurut Harahap 2008:306 dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba bersih EPS =
Harga Pasar Saham Keterangan :
-
EPS adalah laba per lembar saham Earning Per Share.
-
Laba bersih adalah jumlah laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
- Harga pasar saham adalah harga pasar yang berlaku pada setiap
lembar saham.
2.1.3 Pengertian Inventory Turn Over ITO
Inventory Turn Over ITO adalah “rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola persediaan perusahaan.
Semakin tinggi rasio aktivitas, semakin efektif perusahaan dalam menjual seluruh persediaan yang tersedia” Warsono,2004:33.
Penjualan ITO =
Persediaan Keterangan :
- Penjualan adalah jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam
menjual produknya.
-
Persediaan adalah jumlah barang yang tersediaa untuk dijual.
2.1.4. Harga Saham
Saham stock merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Anoraga dan Pakarti 2003:112 mengatakan “Saham merupakan
tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas”. Hartono 2006:369 mengatakan “harga saham didefenisikan sebagai
harga keseimbangan yang mencerminkan konsensus bersama antar semua partisipan pasar”.
Husnan 2005:79 mengatakan “Saham merupakan bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan”.
Sedangkan Sundjaja dan Barlian 2007:348 mengatakan “ditinjau dari sisi perusahaan yang menerbitkan saham, saham dapat diterbitkan
dengan nilai nominal maupun tanpa nilai nominal”. Secara garis besar, saham suatu perusahaan dapat dibedakan
berdasarkan hak tagih atau klaim, berdasarkan peralihan hak, dan berdasarkan kinerja saham itu sendiri. Berdasarkan hak tagih atau klaim dibagi menjadi
Husnan, 2005:78 : 1.
Saham Biasa. Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa.
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham
mempunyai hak suara pada RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya one man one
vote. Pada likuidasi perseroan, pemilik perusahaan memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua dilunasi.
2. Saham preferen.
Saham Preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen dan atau bagian kekayaan lebih dahulu pada saat
perusahan dilikuidasi daripada saham biasa. Disamping itu saham preferen mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan
direksikomisaris.
Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham 2010:26-27 adalah “proyeksi laba per lembar saham,
saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden”.
Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya,
pajak dan keadaan bursa saham. Fahmi 2011: 87 mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi
harga saham adalah : 1
Kondisi mikro dan makro ekonomi. 2
Kebijakan perusahaan dalam memutuskan ekspansi perluasan, seperti membuka kantor cabang brand office, kantor cabang
pembantu sub brand office baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.
3 Kinerja keuangan perusahaan seperti kinerja profitabilitas yang
terus mengalami penurunan akan dapat menurunkan harga saham, sebaliknya jika meningkat akan dapat meningkatkan harga saham.
4 Pencapaian nilai ekonomis perusahaan economic value added
yang positif akan dapat meningkatkan harga saham. 5
Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
Menurut Arifin 2004, hal 323 mengatakan “faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten, semakin baik
kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, begitu pula sebaliknya”. Untuk memastikan apakah kondisi emiten
dalam posisi baik atau buruk kita bisa melakukan pendekatan analisis rasio keuangan”.
1. Faktor Fundamental
Beberapa faktor fundamental yang menggerakkan harga saham adalah: a.
Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat
produktifitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting apda potensi keuntungan perusahaan hingga pada
akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya. b.
Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan
ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan secara
individual.
2. Faktor teknis
Beberapa faktor teknis yang menggerakkan harga saham adalah: a.
Adanya demand dan supply Harga saham akan cenderung naik apabila terdapat lebih banyak
pembeli daripada penjual, begitu juga sebaliknya. b.
Antisipasi investor Antisipasi hasil kinerja suatu emiten, baik itu per tahun, per semester,
maupun per triwulan akan mendorong investor untuk memburu saham emiten tersebut atau bahkan akan melepasnya.
c. Corporate action
Merupakan langkah strategis yang diambil perusahaan, seperti pengumuman dividend atau bonus, right issue, stock split, hasil RUPS
dan lain-lain. d.
Berita dikoran atau rekomendasi saham Harga saham sering bergerak atas dasar berita di koran atau rekmendasi
saham yang ditulis oleh wartawan atau analisis saham. e.
Intervensi pemerintah Walaupun jarang terjadi, namun pemerintah terkadang melakukan
intervensi secara diam-diam melalui lembaga tertentu untuk membelimenjual saham sebagai upaya untuk mengembalikan
kepercayaan pasar.
f. Koreksi teknis
Pergerakan saham jarang yang terus menerus bergerak naik atau selalu turun. Sesudah periode kenaikan atau penuruan yang cukup lama,
biasanya akan dijumpai koreksi teknis. g.
Sentimen pasar Berita atau issue dari bidang politik, ekonomi dan lain lain akan mampu
mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk harga-harga saham di bursa. Salah satu pengaruh kuat dan konsisten pada pasar modal
Indonesia adalah kinerja harga saham di bursa-bursa luar negeri yang sering terefleksi pada harga saham di Indonesia.
a. Penelitian Terdahulu
Tiga penelitian terdahulu menjadi referensi penelitian ini tercantum pada tabel 2.6
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Independen Variabel
Dependen Hasil
1
Hadianto 2005
Pengaruh earning per
share dan price Earning ratio
terhadap harga saham
earning per share, dan
price Earning
ratio. Harga
saham. Hasil penelitiannya
membuktikan bahwa earning per
share dan price Earning ratio
berpengaruh terhadap harga