Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2011:105 “uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen, jika terjadi korelasi berarti terjadi masalah multikolinieritas”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai Tolerence dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10. Hasil dari uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF 1 Constant -2859.505 756.024 CR.LN 2.741 3.243 .879 1.138 ROE.LN 759.114 254.380 .182 5.495 ROI.LN -1264.288 296.078 .125 8.013 EPS.LN 748.352 125.884 .333 2.999 ITO.LN 89.715 82.045 .685 1.460 Sumber Data : SPSS 16 diolah Peneliti, 2014 Berdasarkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel dari 0,1. Nilai tolerance CR adalah 0,879; ROE 0,182; ROI 0,125; EPS 0,333, dan ITO 0,685. Nilai VIF kelima variabel independen dari 10 yaitu CR 1,138; ROE 5,495; ROI 8,013; EPS 2,999, dan ITO 1,460. maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas”. Berikut ini grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik titik pada gambar. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber Data : SPSS 16 diolah Peneliti, 2014 Dari grafik scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur dan tidak membentuk pola. Hal tersebut dapat dilihat pada titik-titik atau plot yang menyebar. Hal ini membuktikan bahwa tidak terjadi heteroskadisitas pada model regresi penelitian.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Industri Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek

1 6 102

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS (CURRENT RATIO), PROFITABILITAS (RETURN ON EQUITY, RETURN ON INVESTMENT, EARNING PER SHARE) DAN INVENTORY TURNOVER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11