4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan F- test
Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Hipotesis yang akan diuji adalah: H
= Likuiditas Current Ratio, Profitabilitas Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover
secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. H
a
= Likuiditas Current Ratio, Profitabilitas Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover
secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan ketentuan: − Jika F
hitung
F
tabel
pa da α 0.05, maka Ha ditolak
− Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
Tabel 4.14 Hasil Uji F Uji Serempak
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 4.198E7
5 8395667.238
11.116 .000
a
Residual 2.115E7
28 755268.144
Total 6.313E7
33 a. Predictors: Constant, ITO.LN, CR.LN, ROE.LN, EPS.LN, ROI.LN
b. Dependent Variable: SAHAM Sumber : SPSS 16 diolah Peneliti, 2014
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 11,116 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Dengan menggunakan tabel uji F, nilai F
tabel
diperoleh sebesar 2,32. Hal tersebut menunjukkan bahwa F
hitung
sebesar 11,116 dari F
tabel
sebesar 2,32, sehingga H
a
diterima dan H ditolak. Nilai signifikansi sebesar
0,000 dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti
current ratio, return on equity, return on investment, earning per share, dan inventory turnover secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
4.2.4.3 Uji Koefesien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square
R
2
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square R
2
berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R Square R
2
semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel
independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
Pada umumnya sampel dengan data deret waktu time series memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi diatas 0,5.
R square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square R
2
akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel dependen meskipun variabel
independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam kenyataannya nilai adjusted R Square dapat bernilai
negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R Square negatif, maka nilai adjusted R
Square dianggap Nol.
Tabel 4.15 Hasil Koefesien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
.815
a
.665 .605
869.06165 1.736
a. Predictors: Constant, ITO.LN, CR.LN, ROE.LN, EPS.LN, ROI.LN b. Dependent Variable: SAHAM
Sumber : SPSS 16 diolah Peneliti, 2014
Berdasarkan Tabel 4.15 nilai koefisien korelasi R sebesar 0,815 yang berarti bahwa korelasi antara Current Ratio, Return On Equity,
Return On Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover terhadap harga saham adalah kuat karena berada diatas 0,5. Nilai
Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0.665. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Equity, Return On
Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan
Tekstil dan Garmen di BEI sebesar 66.50. Sedangkan sisanya sebesar 33.50 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian variabel bebas current ratio, return on equity, return on investment, earning per share dan inventory turnover terhadap variabel
terikat harga saham yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS, maka hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh current ratio terhadap harga saham
Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa current ratio X1 memiliki koefisien regresi yang positif, yaitu sebesar 2,741. Dalam pengujian
hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa t
hitung
sebesar 0,845 t
tabel
sebesar 1,663 artinya adalah H
a
ditolak dan H diterima. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Ulupui 2005 yang membuktikan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham. Current ratio
secara parsial memiliki koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Likuiditas perusahaan tidak dapat mempengaruhi
harga saham disebabkan tidak adanya korelasi yang nyata antara kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
kondisi pasar saham yang ada. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu investor sebagai pelaku pasar yang melakukan jual beli saham
menganngap bahwa Current Ratio bukan menjadi daya tarik investor dalam berinvestasi, karena investasi yang ditanamkannya akan lebih
menguntungkan jika di lihat dari tingkat keuntungan atau profitabilitasnya saja.