turun. Seperti pada tahun 2002 jumlah penurunan yang paling tinggi dari tahun sebelumnya yaitu dari 176 juta penumpang menjadi 155 juta penumpang.
Sedangkan untuk jumlah barang yang didistribusikan dengan menggunakan jasa kereta api, sejak tahun 1987-1997 mengalami kenaikan yang terus-menerus.
Akan tetapi pada tahun 1998 mengalami penurunan yang cukup tinggi dimana pada tahun 1997 sebanyak 23.932 ribu ton menjadi 18.129 ribu ton yang merupakan
penurunan terbesar sejak tahun 1987 sampai 2007. Dimana pada tahun 1998 terjadi krisis di Indonesia yang juga menghambat kegiatan transportasi. Pada tahun 1999
sampai 2007 jumlah barang yang menggunakan jasa kereta api terus menerus mengalami perubahan naik turun.
4.3.2 Transportasi Laut
Indonesia adalah negara maritim yang terdiri atas 17.508 pulau merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.berajak dari kondisi geografis Indonesia tersebut,
maka peranan transportasi laut dan penyeberangan sangatt dominan dalam memperlancar arus barang dan manusia. Mengingat pentingnya transportasi laut dan
penyeberangan maka penyediaan sarana dan prasarana transportasi laut dan penyeberangan harus dapat mengatasi kebutuhan permintaan akan jasa transsportasi
laut dan penyeberangan secara efektif dan efisien. Dengan tingginya arus barang dan manusia melalui laut dan penyeberangan sebagai akibat laju pembangunan nasional
dan pemerataan hasil-hasil pembangunan ke seluruh pelosok tanah air, maka kebutuhan lintasan penyeberangan antar pulau dan antar pelabuhan semakin
meningkat pula. Dilihat dari tabel 3, diketahui bahwa keadaan bongkar muat barang di
pelabuhan di Indonesia baik antar pulau maupun luar negeri, mengalami pergerakan
Universitas Sumatera Utara
dalam jumlahnya. Untuk barang yang dimuat baik dari antar pulau maupun luar negeri, pada tahun 1988 sampai 1993 mengalami kenaikan yang terus menerus.
Begitu pula untuk bongkar barang yang mengalami kenaikan pada tahun 1988 sampai 1994.
Table 4.3.2.1 Bongkar Muat Barang Antar Pulau dan Luar Negeri di Pelabuhan Indonesia Tahun 1988-2007 000 tons
Tahun Muat
Bongkar Antar Pulau
Luar Negeri Antar Pulau
Luar Negeri 1988
53 308 82 125
62 925 21 601
1989 56 879
82 846 72 444
22 798 1990
69 332 109 490
88 010 26 105
1991 75 674
113 380 94 504
34 903 1992
87 107 128 571
111 664 38 178
1993 94 000
140 861 112 462
41 973 1994
111 131 155 869
123 332 48 857
1995 178 554
131 692 136 068
72 803 1996
160 953 132 693
141 150 74 178
1997 147 769
131 289 148 055
67 196 1998
113 487 133 700
119 795 47 138
1999 113 633
139 340 122 368
43 477 2000
127 740 141 528
137 512 45 040
2001 163 685
143 750 138 667
46 659 2002
137 949 163 340
170 201 53 778
2003 127 305
153 436 178 154
56 865 2004
129 793 149 130
171 383 56 865
2005 150 331
160 743 162 533
50 385 2006
123 135 145 891
151 417 45 173
2007 161 046
240 767 185 108
55 357
Sumber : Kantor Admistrasi Pelabuhan BPS
Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, keadaan bongkar muat barang berfluktuasi naik turun. Pada tahun 2006, jumlah bongkar muat barang megalami
penurunan dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2007 jumlah barang bongkar muat mengalami kenaikan. Kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada barang muat luar
negeri yang pada tahun 2006 hanya 145.891 ribu ton menjadi 240.767 ribu ton.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3.2.2. Jumlah Penumpang Kapal di Pelabuhan Yang Diusahakan dan Tidak Diusahakan Tahun 1995 - 2007 000
Tahun Berangkat
Datang
1995 9 563.0
9 448.2 1996
11 830.4 11 829.5
1997 11 151.7
10 806.0 1998
22 989.2 23 675.8
1999 17 432.5
17 670.9 2000
14 353.5 14 549.7
2001 19 882.0
19 641.0 2002
20 542.0 20 052.0
2003 19 162.0
19 938.0 2004
16 830.0 16 072.0
2005 14 737.0
13 664.0 2006
13 664.0 14 136.8
2007 14 762.0
15 245.8 Sumber : Kantor Admistrasi Pelabuhan
BPS
Untuk jumlah penumpang yang mengunakan jasa kapal pelabuhan, pergerakannya relative stabil dengan pergerakan yang tidak banyak berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi terjadi kenaikan yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1998 dimana jumlah penumpang
yang berangkat mencapai hampir 23 juta jiwa dimana tahun sebelumnya hanya sekitar 11 juta jiwa. Begitu pula dengan jumlah penumpang yang datang dimana mencapai
hampir 24 juta jiwa dimana tahun sebelumnya hanya sekitar 11 juta jiwa. Hal ini berarti pada tahun 1998, mobilitas penduduk sangat tinggi. Sedangkan untuk tahun
2007, jumlah penumpnag yang berangkat dan datang hanya mengalami kenaikan yang kecil dari tahun sebelumnya.
4.3.3 Transportasi Udara