Interpretasi Model Test of Goodness of Fit

4.8.1 Interpretasi Model

Berdasarkan regresi linier berganda dengan bantuan program komputer Eviews 5,1 dengan metode Ordinary Least Square OLS diperoleh hasil estimasi sebagai berikut : Table 4.8.1 Hasil Regresi Log PMDN = -40.15469 -0.838669 + 0.571461 + 5.417200 Std Error = 9.840934 0.390872 0.213952 1.349735 T-stat = -4.080373 -2.145639 2.670980 4.013528 R 2 = 0.748521 Adj R 2 = 0.708814 Durbin-Watson stat = 1.808331 F-statistic = 18.85100 ProbF-statistic = 0.000006 = signifikan pada α 1 = signifikan pada α 5

4.8.2 Test of Goodness of Fit

1. Koefisien Determinasi R 2 Dari hasil regresi diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.748521 atau 74,8 yang berarti bahwa PDB, inflasi, dan infrastruktur jalan meberikan penjelasan sebesar 74,8 dan sisanya sebesar 25,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model estimasi. Universitas Sumatera Utara 2. Uji F-stat Uji f-stat ini dilakukan untuk mengetahui apakah variable PDB, inflasi, dan infrastruktur jalan mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan PMDN sektor transportasi di Indonesia. a. Hipotesis : Ho : b 1 = b 2 = 0 maka tidak signifikan Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 maka signifikan b. Criteria pengambilan keputusan Ho diterima apabila F-stat Ftabel Ha diterima apabila F-stat Ftabel c. V1 = k = 3 V2 = n-k-1 = 23-3-1 = 19 d. α = 1 e. Dari hasil analisis regresi diperoleh F-stat 18.85100 f. Maka Ftabel = 5,01 Keputusan: Maka berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa F-stat Ftabel 18.852 5,01 artinya Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PDB, inflasi, dan infrastruktur jalan secara bersama-sama berpengaruh nyata signifikan terhadap PMDN sektor transportasi di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99. Universitas Sumatera Utara 3. Uji T-stat Uji T-stat dilakukan untuk melihat apakah variabel independen seperti PDB, inflasi, dan infrastruktur jalan berpengaruh nyata secara parsial terhadap variabel dependen. 1. Variabel PDB a. Hipotesis : H : b i = 0………….Tidak Signifikan H a : b i ≠ 0………….Signifikan b. df = n-k-1 = 23-3-1 = 19 c. α =5 d. t-tabel = 2.093 e. Kriteria pengambilan keputusan: a H diterima apabila t-stat t-tabel α =5 b H a diterima apabila t-stat t-tabel α =5 g. t-stat = -2.14 keputusan Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa T-stat Ttabel -2.14 -2,093 artinya Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variable PDB dalam jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap variabel PMDN sektor trasnportasi pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8.2.1 Uji t-Statistik Produk Domestik Bruto X 1 2. Variabel Inflasi a. Hipotesis : H : b i = 0………….Tidak Signifikan H a : b i ≠ 0………….Signifikan b. df = n-k-1 = 23-3-1 = 19 c. α =5 d. t-tabel = 2.093 e. Kriteria pengambilan keputusan: a H diterima apabila t-stat t-tabel α =5 b H a diterima apabila t-stat t-tabel α =5 h. t-stat = 2.6709 keputusan Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa T-stat T-tabel 2.6709 2,093 artinya Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel H 0 : accept No Serial Correlation -2.093 2.093 H a diterima H a diterima -2.14 Universitas Sumatera Utara inflasi dalam jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap variabel PMDN sektor trasnportasi pada tingkat kepercayaan 95. Gambar 4.8.2.2 Uji t-Statistik Inflasi X 2 3. Variable infrastruktur a. Hipotesis : H : b i = 0………….Tidak Signifikan H a : b i ≠ 0………….Signifikan b. df = n-k-1 = 23-3-1 = 19 c. α =1 d. t-tabel = 2.861 e. Kriteria pengambilan keputusan: a H diterima apabila t-stat t-tabel α =1 b H a diterima apabila t-stat t-tabel α =1 i. t-stat = -2.14 H 0 : accept No Serial Correlation -2.093 2.093 H a diterima H a diterima 2.6709 Universitas Sumatera Utara keputusan Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa T-stat Ttabel 4.01 2.861 artinya Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel PDB sektor transportasi dalam jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap variabel PMDN sektor trasnportasi pada tingkat kepercayaan 95. Gambar 4.8.2.3 Uji t-Statistik Infrastruktur Jalan X 3

4.8.3 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearitas