Deskripsi Objek Penelitian Analisis Deskriptif

133 komisaris dan kepemilikan manajerial dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu kinerja perusahaan. Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji t adalah dengan menentukan level of significance. Level of significance yang digunakan sebesar 5 atau α = 0,05. Jika sig t lebih besar dari 0,05 maka H a ditolak. Namun, jika sig t lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghazali,2005:85. c. Uji F Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H a ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka H a diterima.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

134 Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta kecuali perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan perusahaan keuangan lainnya selama tahun 2004 dan 2005. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 43 perusahaan. Data yang digunakan berasal dari laporan tahunan Annual Report tahun 2004 dan 2005. Sedangkan proporsi kepemilikan manajerial dan pengklasifikasian jenis industri berdasarkan Indonesian Capital Market Directory tahun 2005 dan 2006. Tabel 4.1 merupakan rincian sampel yang diperoleh. Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian Kriteria Jumlah Perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2004-2005 278 Perusahaan perbankan dan keuangan lainnya 60 Perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial secara konsisten tahun 2004-2005 159 Perusahaan yang tidak lengkap dalam informasi penghitungan EVA 16 Perusahaan yang menjadi sampel 43 Sumber: Dta sekunder diolah Berdasarkan klasifikasi jenis industrinya, perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 20 jenis industri. Dilihat dari total aktiva, PT. Gudang Garam Tbk. memiliki total aktiva terbesar dari seluruh perusahaan yang masuk dalam sampel dengan nilai Rp. 22.128.851.000.000. Sementara perusahaan dengan total aktiva terendah adalah PT. Intergrasi Teknologi Tbk. dengan nilai total aktiva Rp. 19.744.000.000. Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Klasifikasi Jenis Industri 135 No. Jenis Industri Jumlah 1 Food and Beverage 2 2 Tobacco 1 3 Textile Mill Product 2 4 Apparel and Other 2 5 Lumber Wood Product 1 6 Chemical Allied Product 4 7 Plastics and Glass Product 4 8 Metal and Allied Product 2 9 Fabricated Metal Product 1 10 Electronics and Office Equipment 1 11 Cable 1 12 Automotive 4 13 Photographic 1 14 Pharmaceuticals 1 15 Stone, Clay, Glass and Concrete 1 16 Others 6 17 Telecommunication 1 18 Real Estate and Property 4 19 Transportation Service 2 20 Whole Sale and Retail 2

B. Analisis Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, independensi dewan komisaris, dan kepemilikan manajerial sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependen diukur dengan EVA Economic Value Added. Variabel tersebut akan diuji secara deskriptif seperti berikut ini:

1. Variabel Independen a. Ukuran Dewan Direksi

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mean dari ukuran dewan direksi sebesar 4.0814, ukuran dewan direksi minimum sebesar 2 dan ukuran dewan direksi maksimum sebesar 10. Sedangkan standar deviasi ukuran dewan direksi sebesar 1.75710. 136 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Ukuran Dewan Direksi N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DIREKSI 86 2.00 10.00 4.081 4 1.75710 Valid N listwise 86 Sumber: Data diolah

b. Ukuran Dewan Komisaris

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa mean dari ukuran dewan komisaris sebesar 3,8953, ukuran dewan komisaris minimum sebesar 2 dan ukuran dewan komisaris maksimum sebesar 8. Sedangkan standar deviasi ukuran dewan komisaris sebesar 1,27445. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Ukuran Dewan Komisaris N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KOMISARIS 86 2.00 8.00 3.8953 1.27445 Valid N listwise 86 Sumber: Data diolah

c. Independensi Dewan Komisaris

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa mean dari independensi dewan komisaris sebesar 1,3683, independensi dewan komisaris minimum sebesar 0,2 dan independensi dewan komisaris maksimum sebesar 0,67. Sedangkan standar deviasi independensi dewan komisaris sebesar 0,08961. Dari hasil statistik dekskriptif dapat diketahui pula bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel memiliki komposisi dewan komisaris yang merupakan proporsi komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris seluruhnya dalam suatu perusahaan adalah 0,3683 atau sebesar 36,83. Hal ini berarti bahwa proporsi dewan komisaris independen telah 137 sesuai peraturan yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan Peraturan Pencatatan Efek Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Bursa Efek Jakarta wajib memiliki komisaris independen dengan ketentuan jumlah komisaris independent sekurang-kurangnya 30 dari jumlah seluruh anggota komisaris. Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Independensi Dewan Komisaris N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INDEPENDENSI 86 .20 .67 .3683 .08961 Valid N listwise 86 Sumber: Data diolah

d. Kepemilikan Manajerial

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa mean dari kepemilikan manajerial sebesar 5,7073, kepemilikan manajerial minimum sebesar 0,01 dan kepemilikan manajerial maksimum sebesar 25,61. Sedangkan standar deviasi kepemilikan manajerial sebesar 6,80700. Sisa kepemilikan saham yang lain sebesar 100 - 5,7073 = 94,2927 dimiliki oleh institusional dan publik. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Manajerial N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KEP.MANAJERIAL 86 .01 25.61 5.7073 6.80700 Valid N listwise 86 Sumber: Data diolah

2. Variabel Dependen Economic Value Added

138 Variabel dependen EVA Economic Value Added memiliki rata-rata sebesar 38.491.718.283, dengan nilai maksimum sebesar 1.384.080.000.000 dan nilai minimum sebesar - 203.535.000.000. Sedangkan standar deviasi Economic Value Added sebesar 209.587.259.826. Economic Value Added tertinggi dihasilkan PT Gudang Garam Tbk. tahun 2005. Hal tersebut mengindikasikan bahwa PT Gudang Garam menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi pemilik modal. Economic Value Added terendah ada pada PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk tahun 2005. Nilai negatif yang dihasilkan PT Jakarta Setiabudi Internasional mengindikasikan bahwa NOPAT Net Operating After Tax lebih kecil dari modal diinvestasikan. Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Economic Value Added N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EVA 86 -203.535.000.000 1.384.080.000.000 38.491.718.283.52 209.587.259.826.74 Valid N 86 Sumber: Data diolah

C. Analisis dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh corporate governace, struktur modal dan struktur kepemilikan manajerial terhadap pembayaran dividen Pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 96

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 35 111

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 24

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN CORPORATE GOVERNANCE Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di

0 3 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, INSTITUSIONAL TERHADAP BIAYA HUTANG MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 34

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 27

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR MODAL DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12