128
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan
nilai tambah ekonomis economic value added atau EVA. Rumus yang digunakan untuk mengukur economic value added adalah:
EVA = NOPAT – C X Capital = EBIT – TAX – WACC X Capital
Dimana: EVA
= Keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya modal. NOPAT
= Laba operasi bersih setelah pajak. C
= WACC
Weight Average Cost Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang.
Capital = Jumlah dana yang terdiri dari hutang berbunga dan ekuitas saham yang tersedia di
perusahaan untuk mendanai usaha perusahaan. 2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a.
Ukuran dewan direksi Dewan direksi merupakan pihak yang bertugas mengelola dan menjalankan
manajemen perusahan. Menggambarkan jumlah anggota dewan direksi, diukur dengan mengetahui berapa banyak jumlah anggota dewan direksi dalam suatu perusahaan.
b. Ukuran dewan komisaris
Dewan komisaris adalah wakil pemegang saham yang diangkat oleh pemegang saham melalui RUPS. Komisaris sebagai individu atau sebagai badan mewakili pemegang saham
dalam melakukan pengawasan terhadap tindakan manajemen. Menggambarkan jumlah
129 anggota dewan komisaris, termasuk komisaris independen, diukur dengan mengetahui berapa
banyak jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. c.
Independensi dewan komisaris Efektivitas dewan komisaris dalam menyeimbangkan kekuatan CEO dipengaruhi oleh
tingkat independensi dari dewan komisaris. Diukur dengan mengetahui proporsi komisaris independen dibandingkan dengan total jumlah komisaris dalam suatu perusahaan.
d. Kepemilikan manajerial
Menggambarkan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yaitu direktur dan komisaris Setyawan,1999 dalam Faisal,2005. Diukur dengan persentase jumlah saham yang
dimiliki manajemen dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
E. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian variabel-variabel menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah nilai rata-rata, standar deviasi,
nilai minimum dan nilai maksimum. 2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Autokorelasi
130 Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
Ghozali,2005:95. Deteksi adanya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson DW,
dimana: 1
Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif. 2
Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi. 3
Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif. b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
di antara variabel independen Ghozali, 2005:91. Deteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran
VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.10 Ghazali, 2005:92.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
131 titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105. d.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual
menggunakan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memiliki asumsi normalitas Ghozali,2005:112.
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan alat analisis regresi berganda. Pemilihan regresi berganda
untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = α
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
Keterangan: Y
= Kinerja perusahaan α
= Konstanta
β = Koefisien
regresi X
1
= Ukuran dewan direksi X
2
= Ukuran dewan komisaris X
3
= Independensi dewan komisaris X
4
= Kepemilikan saham manajerial a.
Koefisien Determinasi
132 Koefisien
Determinasi R
2
bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variable independen ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, independensi dewan komisaris
dan kepemilikan manajerial dalam menjelaskan variasi variabel dependen kinerja perusahaan yang diukur dengan economic value added. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen
Ghozali,2005:83. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap varaibel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
nilai Adjusted R
2
, yang dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
Jika nilai
Adjusted R
2
adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
fluktuasi variabel dependen. Nilai Adjusted R
2
berkisar 0 sampai dengan 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Sebaliknya, jika nilai Adjusted R
2
semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen
Ghazali,2001:45. b.
Uji t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual yaitu ukuran dewan direksi, ukuran dewan komsaris, independensi dewan
133 komisaris dan kepemilikan manajerial dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu
kinerja perusahaan. Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji t adalah dengan
menentukan level of significance. Level of significance yang digunakan sebesar 5 atau α =
0,05. Jika sig t lebih besar dari 0,05 maka H
a
ditolak. Namun, jika sig t lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghazali,2005:85.
c. Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H
a
ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka H
a
diterima.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN