99 meningkatkan profesionalisme dalam mengelola bisnis serta meningkatkan kesejahteraan para
pemegang saham tanpa mengabaikan perlindungan terhadap stakeholders lainnya. 2.
Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas, dimulai dengan berlakunya era perdagangan bebas di lingkungan ASEAN pada tahun 2003, dan dilanjutkan pada tahun 2020 bagi seluruh
negara berkembang anggota APEC Asia-Pasific Economic Cooperation. Dalam menyongsong era globalisasi batas antar negara akan makin kabur, diperlukan suatu keselarasan dalam
penerapan standar maupun aturan yang mengacu kepada praktik internasional. Hal ini diperlukan guna memastikan bahwa praktik bisnis di Indonesia selain tidak tertinggal dengan perkembangan
bisnis negara lain juga memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan bisnis dunia.
C. Pengertian Corporate Governance
Istilah corporate governance untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 dalam laporan yang kemudian dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan ini dipandang
sebagai titik balik yang menentukan praktik corporate governance di seluruh dunia. The Cadbury Committee
dalam Tugiman 2005 merumuskan corporate governance adalah sistem yang dirancang untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Struktur corporate
governance : i menetapkan distribusi hak dan kewajiban diantara berbagai partisipan dalam
perusahaan, seperti dewan direksi dan komisaris, pemegang saham, dan stakeholders lainnya; ii menetapkan berbagai aturan dan prosedur dalam membuat keputusan mengenai perusahaan.
Corporate governance juga memberikan struktur dengan mana tujuan perusahaan ditetapkan, cara
untuk mencapai tujuan dan memonitor kinerja. Secara umum good corporate governance dapat diartikan sebagai aturan pengandalian
perusahaan yang mengatur hubungan antara eksekutif perusahaan dengan para stakeholders. Organisation for Economic Cooperation and Development
OECD dalam memberikan pemahaman
100 mengenai corporate governance mengacu pada pembagian wewenang antara semua pihak yang
menentukan arah dan performance suatu perusahaan, yaitu pemegang saham, manajemen, dan board of directors.
Di Indonesia pelaku utama adalah pemegang saham, direksi dan dewan komisaris. Dengan demikian direksi di Indonesia adalah manajemen menurut terminologi yang digunakan dalam
bahasa corporate governance, sedangkan dewan komisaris merupakan board of directors Herwidayatmo:2000.
Bank Dunia memberikan pengertian good corporate governance sebagai aturan, standar dan organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta
perincian, penjabaran tugas dan wewenang serta pertanggungjawaban kepada investor pemegang saham dan kreditur. Sedangkan Presiden Bank Dunia sendiri mengartiakn corporate governance
sebagai peningkatan fairness, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan Financial Times,1999 dalam Tugiman,2005.
Para pakar manajemen Robert Monks dan Nell Minow 1995 dalam Tahiruddin 2005 mendefinisikan good corporate governance sebagai hubungan antara berbagai pihak untuk
menentukan pengelolaan dan kinerja perusahaan. Pihak yang paling utama adalah pemegang saham, manajemen perusahaan yang dipimpin oleh chief executive officer dan dewan komisaris.
Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI mendefinisikan good corporate
governance sebagai:
Seperangkat aturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Tujuan corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders.
Sedangkan Daniri 2005 mendefinisikan good corporate governance sebagai: Struktur, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai
tambah perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham, dengan tetap memperhatikan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang
berlaku.
101 Dengan demikian, corporate governance memiliki beberapa aspek penting yaitu:
1. Secara internal yaitu adanya sistem dan struktur yang menjamin berjalannya fungsi dari organ-
organ perusahaan RUPS, komisaris dan direksi secara seimbang. Hal yang terkait dengan masalah tersebut antara lain adanya pemenuhan hak pemegang saham secara adil, pengendalian
yang efektif oleh dewan komisaris, serta pengelolaan perusahaan yang transparan dan bertanggung jawab oleh direksi.
2. Secara eksternal menyangkut pemenuhan tanggung jawab perusahaan kepada para pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan. Hal ini terkait dengan bagaimana perusahaan mengakomodasi kepentingan pihak-pihak tersebut, dengan kata lain perusahaan selayaknya menciptakan
keseimbangan diantara stakelolders, sehingga dalam jangka panjang tidak menimbulkan benturan kepentingan, termasuk didalamnya adalah pemenuhan kewajiban perusahaan untuk taat kepada
peraturan yang ada.
D. Teori Yang Mendasari Good Corporate Governance