23 Gerakan, suara, ukuran, tindak-tanduk serta ciri dari sasaran persepsi ikut
mempengaruhi cara pandang seorang. 3.
Faktor Situasi Persepsi dlihat secara kontekstual sesuai dengan situasi yang membuat
persepsi itu timbul. Oleh karena itu konteks yang mengakibatkan persepsi itu muncul perlu diperhatikan. Sarlito Wirawan 1997:4 menjelaskan bahwa situasi
merupakan faktor yang turut berperan dalam pertumbuhan seseorang. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi seorang dijelaskan oleh
Bimo Walgito 2004:89. Tiga faktor tersebut adalah : 1.
Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus terhadap alat indra. Stimulus datang dari luar
maupuan dari dalam individu. 2.
Alat indra, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indra merupakan reseptor yang berfungsi sebagai penerima strimulus
dari objek. Syaraf sensoris menerima stimulus dari reseptor dan kemudian meneruskan stimulus ke staraf pusat yaitu otak yang berfungsi sebagai pusat
kesadaran 3.
Perhatian Seseorang yang menyadari atau melakukan persepsi memerlukan adanya
perhatian. Perhatian merupakan langkah awal untuk melakukan persepsi. Perhatian yang dimaksud adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
d. Lingkungan Tempat Praktik Industri
Lingkungan kerja adalah seluruh alat perkakas dan bahan yang dihadapi Sedarmayanti, 2007:1. Lebih luas lagi lingkungan kerja diartikan oleh Alex
24 Nitisemito 2002:25 menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal yang sama dikemukakan oleh A. A.
Anwar Prabu Mangkunegara 2005:132, lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berada di lingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi pekerja
dalam menjalankan tugas seperti suhu, kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, kebisingan, kebersihan, serta kelengkapan alat kerja.
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara 2005:134, menyampaikan unsur-unsur lingkungan kerja. Lingkungan kerja memiliki tiga unsur yaitu, pelayanan pekerja,
kondisi kerja, dan hubungan pekerja.
e. Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti 2007:21 menyatakan bahwa lingkungan kerja terbagi dalam dua garis besar. Lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu lingkungan
kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik. Lingkungan kerja fisik merupakan keadaan yang berbentuk fisik yang berpengaruh terhadap karyawan secara
langsung maupun tak langsung. Lingkungan kerja non-fisik merupakan keadaan yang berkaitan dengan hubungan kerja. Penjabaran dari lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non-fisik dijelaskan sebagai berikut:
1 Lingkungan Kerja Fisik
Sedarmayanti 2007:21 menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik merupakan keadaan fisik disekitar karyawan yang dapat mempengaruhi
keryawan. Lingkungan fisik memiliki dua aspek yaitu lingkungan fisik yang berhubungan langsung dengan karyawan dan yang tidak berhubungan langsung
dengan karyawan. Lingkungan fisik yang berhubungan langsung dengan karya- wan meliputi pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya. Lingkungan fisik tak
25 langsung atau lingkungan perantara merupakan lingkungan kerja disekitar
karyawan yang dapat mempengaruhi kondisi manusia seperti suhu, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran serta bebauan.
Indikator dari pembangunan lingkungan kerja yang baik menurut Sondang Siagian 2004:213 dijabarkan pada poin-poin berikut:
1. Bangunan tempat kerja
2. Ruang kerja
3. Suhu ruangan
4. Peralatan memadai
5. Fasilitas ibadah
6. Fasilitas istirahat
7. Tersedianya sarana
2 Lingkungan Kerja Non-fisik
Sedarmayanti 2007:21 menyatakan bahwa lingkungan kerja non-fisik adalah seluruh keadaan yang terjadi dalam proses kerja berupa hubungan kerja.
Hubungan kerja yang dimaksud adalah hubungan karyawan dengan atasan ataupun sebaliknya, maupun hubungan antar karyawan. Ignasius Wursanto
2003:287 lingkungan kerja yang menyangkut segi psikis diartikan non-fisik merupakan kondisi lingkungan yang menyangkut segi psikis. Pendapat Alex S.
Nitisemito 2002:171 menyatakan kondisi yang dibutuhkan dalam menjaga lingkungan non-fisik yang baik adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang
baik serta pengendalian diri dari berbagai pihak. Indikator dari lingkungan kerja non-fisik menurut Ignasius Wursanto 2003:
289 dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pengawasan kerja dilaksanakan dengan kontinyu.
26 2.
Menciptakan suasana yang mampu mendorong semangat kerja. 3.
Pemberian insentif gaji, upah, bonus. 4.
Perlakuan baik, manusiawi serta dukungan untuk pengembangan karir. 5.
Rasa aman baik saat maupun diluar tugas yang dilaksanakan. 6.
Hubungan berlangsung serasi, bersifat informal atau kekeluargaan. 7.
Seluruh bagian organisasi mendapat perlakuan yang adil dan objektif.
f. Persepsi Siswa Mengenai Lingkungan Tempat Praktik Industri