46 Data dikatakan realibel apabila instrumen yang digunakan tepat dan
terpercaya. Untuk mengetahui bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan sebuah instrumen dapat dikatakan benar, maka perlu diadakan
pengecekan kembali. Pengecekan kembali terhadap data yang sudah terkumpul, di dalam penelitian biasa disebut dengan
triangulasi. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:255,
Triangulasi data merupakan upaya untuk mengadakan pengecekan kebenaran data dengan cara lain, yang mempunyai maksud
melakukan pengumpulan data yang sama dengan menggunakan instrumen yang berbeda-beda.
G. Analisis Data
Analaisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi- materi lain berdasarkan
data yang dikumpulkan Emzir, 2012: 85. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa apa adanya Wiratna Sujarweni, 2014:11.
Analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung ketika observasi dan setelah wawancara. Pada penelitian ini jenis- jenis produk,
keterserapan tenaga kerja akan dianalisa dengan observasi, wawancara dan dokumentasi secara langsung untuk pengambilan datanya. Berikut ini merupakan
tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
47 1.
Pengumpulan Data Pembersihan dan pengorganisasian data yang akan dianalisis. Kegiatan ini
meliputi pemeriksaan dan memasukan data, mengembangkan data serta pendokumentasian.
2. Deskripsi data
Menggambarkan data dari hasil penelitian, dengan memberikan rangkuman. Disertai grafik analisis atau tabel sederhana, statistik deskriptif sederhana
menggambarkan apa yang ditunjukan oleh data. 3.
Statistik Deskripif Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan dan menggambarkan data yang terkumpul tanpa adanya tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Beberapa hal dapat dilakukann adalah
penyajian data melalui tabel, chart, diagram, pictogram, perhitungan modus, perhitungan mean atau median, rata- rata, dan persentase. Dapat juga dilakukan
perbandingan dua nilai rata- rata sampel populasi.Sugiono, 2010:209 4.
Menarik Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, peneliti akan menyimpulkan
hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan penelitian dan merangkum secara keseluruhan sesuai tujuan yang dirumuskan.
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan keadaan dan situasi di area penelitian yaitu
Pasar Bantengan. Pasar Bantengan sebenarnya bukan pasar yang memiliki bangunan sendiri melainkan pasar tiban yang letaknya di tengah pemukiman
desa Bantengan. Pasar Bantengan ini berada sepanjang jalan wonocatur bagian timur sampai di persimpangan jalan berbah, jalan maguwo dan jalan
cendrawasih. Wilayah Pasar Bantengan bagian timur berbatasan langsung dengan jalan raya berbah, di bagian barat berbatasan langsung dengan dengan
jalan ringroad timur, di sebelah selatan berbatasan dengan Blok O dan di sebelah utara berbatasan langsung dengan jalan wonosari.
Pasar Bantengan sudah ada sejak tahun 1977, namun dulunya belum dikenal dengan sebutan pasar karena tidak banyak pedagang yang berjualan di sana
melainkan penduduk setempat yang sudah menetap dan berjualan di wilayah tersebut kemudian warga setempat menyebutnya dengan Pasar bantengan. Pada
sekitar tahun 2006 tepatnya setelah gempa bumi yang melanda Kota Yogyakarta Pasar Bantengan mulai hidup, banyaknya pedagang- pedagang yang bukan
merupakan penduduk setempat mulai berjualan di sepanjang jalan wonocatur. Perkembangan yang terjadi di Pasar Bantengan dibuktikan dengan semakin
banyaknya pedagang yang berjualan, bahkan Pak Projo selaku bendahara pasar memberikan informasi bahwa hingga saat ini pedagang yang berjualan sampai
246 orang pedagang. Pedagang yang berjualan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
49 Tabel 5. Daftar Jenis Pedagang di Pasar Bantengan Banguntapan Bantul
No Jenis dagangan outlet penjual
Jumlah titik Usaha
Persentase
1 Outlet jajanan Pasar
4 2
2 Penjual tempe tahu
45 18
3 Penjual bumbu dapur
7 3
4 Warung makan
20 8
5 Penjual makanan
32 13
6 Klontong
11 4
7 Penjual sayuran
38 15
8 Penjual daging
10 4
9 Penjual ayam
22 9
10 Penjual Ikan laut
11 4
11 Mini market
1 12
Toko Grosir 5
2 13
Toko Sembako 8
3 14
Toko Bahan kue dan Roti 5
2 15
Penjual Accesoris 9
4 17
Penjul Pakaian dan Tas 12
5 18
Penggilingan kelapa 5
2
JUMLAH TOTAL 246
100
Tabel 5 menunjukan bahwa ada 246 jenis dagangan outlet usaha yang berjualan di Pasar Bantengan. Pedagang paling banyak mendominasi di Pasar
Bantengan yaitu pedagang yang menjual tahu dan tempe sebesar 18, kemudian selanjutnya yaitu penjual klontong sebanyak 15 dan penjual sayuran
sebanyak 13. Outlet jajanan pasar yang merupakan subyek penelitian sebanyak 2 dan paling sedikit yaitu mini market yang merupakan satu- satunya
mini market di Pasar Bantengan. Usaha jajanan pasar ini akan di bahas lebih lanjut akan dibahas lebih lanjut
dalam judul penelitian “ Profil Usaha Jajanan Pasar Berdasarkan Jenis- jenis Produk, Keterserapan Tenaga Kerja, dan Pendapatan di Pasar Bantengan,
Banguntapan, Bantul”.
50
B. Deskripsi Objek Penelitian