Usaha Berdasarkan Sektoral Lapangan Usaha

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Usaha Berdasarkan Sektoral Lapangan Usaha

Lapangan usaha adalah bidang dari kegiatan dari kantor tempat seseorang bekeja. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2013:16 Pengelompokan kategori sektor lapangan usaha dibagi menjadi tiga sektoral yaitu Sektor A Agliculture, Sektor M Manufacture, Sektor S Services. Menurut Mulyadi 2003:20 Sektoral dibagi lagi menjadi 2 dua yaitu sektor formal dan informal. a. Sektor Formal Sektor usaha formal adalah bidang usaha yang memiliki bentuk dan badan hukum tertentu. Suatu usaha dapat dikelompokan sebagai kelompok badan usaha formal apabilakegiatan itu memiliki izin usaha dan ketentuan hukum yang ada. Sektor usaha formal dalam sistem kerakyatan meliputi Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan usaha milik swasta, dan koperasi Mulyadi 2003:21. Berikut adalah sektor usaha formal diantaranya; 1 Badan Usaha Milik Negara BUMN Menurut M. Suparmoko 2007:73 Badan Usaha Milik Negara BUMN merupakan badan usaha yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh negara. BUMN memegang kendali usaha untuk kepentingan sektor publik. Pengendalian badan usaha oleh negara sangat penting dilakukan untuk kepentingan orang banyakpublik dan golongan tertentu. Sesuai UUD 1945 pasal 36 ayat 2 dan 3 cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai negara. Dalam hal ini, negara 7 bukannya memiliki cabang usaha tersebut, tetapi lebih cenderung memegang kekuasaan tertinggi untuk menjaminkesejahtraan rakyat. Ciri- ciri Badan Usaha Milik Negara BUMN: a Pemilik mdal mayoritas adalah Negara Pemerintah pusat daerah b Tujuan usaha untuk memakmurkan rakyat c Bidang usahanya merupakan sektor-sektor vital strategis 2 Koperasi Menurut Hendrojogi 2007:21 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat kekeluargaan. Menurut Kasmir 2006:50 Koperasi didirikan berdasarkan akte penilaian setelan memperoleh akte pengesahan dan diumumkan dalam berita Negara. Ciri- ciri Koperasi antara lain; a Dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang b Pemiliknya adalah semua anggota Koperasi c Tujuan Usaha adalah untuk kemakmuran seluruh anggotanya d Bidang usahanya tergantung kebutuhan anggotanya 3 Badan Usaha Milik Swasta BUMS Menurut Muhammad Yasin 2007: 54 Badan Usaha Milik Swasta BUMS adalah badan Usaha yang modalnya milik swasta, baik perorangan maupun kelompok orang. BUMS merupakan badan usaha yang yangat penting bagi pemerintah yang menangani sektor usaha yang belum ditangani BUMN dan Koperasi. Pemberian peluang pada BUMS juga akan menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam perekonomian nasional. 8 Berdasarkan beberapa pernyataan di atas maka disimpulkan bahwa sektor formal merupakan sektor yang pekerjaan didalamnya menuntut tingkat keterampilan tertentu, biasanya mensyaratkan pelamar telah menempuh pendidikan formal, biasanya hal ini sulit untuk dipenuhi oleh pendatang dari daerah pinggiran. Oleh karena itu para migran kemudian masuk ke sektor informal yang tidak mensyaratkan keterampilan khusus. b. Sektor Informal Menurut A.F. Safaria, dkk 2003: 6 Sektor informal dipandang sebagai kekuatan yang semakin signifikan bagi perekonomian lokal dan global yang semakin signifikan bagi perekonmian lokal dan global, seperti yang dicantumkan dalam pernyataan visi WIEGO Woman In Informal Employment Globalizing and Organizing yaitu mayoritas pekerja di dunia kini bekerja di sektor informal, dan proporsinya semakin membengkak sebagai dampak dari globalisasi: mobilitas capital, restrukturisasi produksi barang dan jasa, dan deregulasi pasar tenaga kerja mendorong semakin banyak pekerja ke sektor informal. Menurut ILO International Labour Organisation dalam A. Erani Yustika 2000: 193 yang dimaksud sektor Informal adalah aktivitas- aktivitas ekonomi yang antara lain ditandai dengan mudah untuk dimasuki, bersandar pada sumber daya lokal, usaha milik sendiri, operasinya dalam skala kecil, padat karya, dan teknologi bersifat adaptif, keterampilan diperoleh dari luar sistem sekolah formal, dan dia tidak terkena langsung oleh regulasi dan pasarnya bersifat kompetitif. Menurut Mulyadi 2003:95 Sektor informal 9 dibedakan menjadi 2 dua yaitu sektor informal sah dan informal tidak sah diantaranya; 1 Sektor informal sah Menurut Mulyadi 2003: 96 Beberapa bidang usaha yang tergolong dalam sektor informal sah dibawah ini antara lain: a Kegiatan-Kegiatan primer dan sekunder seperti : pertanian, perkebunan yang berorientasi pasar, kontraktor bangunan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengannya, pengrajin usaha sendiri, pembuatan sepatu, penjahit, pengusaha BIR dan Alkohol. b Usaha tersier dengan modal yang relatif besar, seperti : perumahan, transportasi, usaha-usaha untuk kepentingan umum, spekulasi barang- barang dagangan, kegiatan sewa menyewa. c Usaha kecil-kecilan, seperti : pedagang pasar, pedagang kelontong, pedagang kaki lima, usaha makanan jadi, pelayan bar, pengangkutan barang agen atas komisi dan penyalur. d Jasa jasa yang lain seperti : pemusik ngamen, pengusaha binatu, penyemir sepatu, tukang cukur, pembuang sampah, juru potret, pekerja reperasi kendaraan maupun reperasi lainnya dan juga pemulung. 2 Sektor informal tidak sah Menurut Nana Supriatna, dkk 2006: 234 Beberapa bidang usaha yang tergolong dalam sektor informal tidak sah dibawah ini antara lain: a Jasa kegiatan dan perdagangan gelap pada umumnya, seperti : penadah barang curian, lintah darat tukang kredit dan pegadaian dengan tingkat bunga yang tidak sah, perdagangan obat bius, 10 pelacuran, mucikari, penyeludupan, suap - menyuap, berbagai macam korupsi politik, perlindungan kejahatan dan sebagainya. b Transaksi pencurian kecil misalnya : pencopetan, pencurian besar misalnya : pembongkaran, pemalsuan uang dan penipuan , perjudian dan lain-lain Maka sektor informal dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan usaha yang tidak memiliki ikatan-ikatan organisasi secara formal kelembagaan. Sektor informal diidentikan sebagai usaha sendiri atau dapat disebut juga wirausaha, merupakan kesempatan kerja yang kurang terorganisir, sering dilupakan dalam sensus resmi, persyaratan kerjanya jarang dijangkau oleh aturan hukum. Mereka adalah Kumpulan Pedagang, pekerja yang tidak terikat dan terampil.

2. Wirausaha Sebagai Pilihan di Sektor Informal