30 a
Mengetahui produk yang dijual b
Setidaknya dapat berhitung c
Jujur d
Ulet dan gigih supel Beberapa kriteria yang dijabarkan diatas, disimpulkan bahwa tenaga
kerja yang diutamakan dalam wirausaha jajanan ini tentunya memiliki kemampuan tertentu sesuai kebutuhan pemilik usaha, jujur, gigih dan ulet
adalah syarat utama yang dibutuhkan, sdangkan kriteria lain menyangkut usia, jenis kelamin, tingkat sosial maupun pendidikan tidaklah menjadi
persyaratan khusus yang harus dipenuhi.
8. Profil Pendapatan
Pendapatan sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup suatu usaha, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar pula kemampuan
suatu usaha untuk membiayai segala pengeluiaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 23 mendefinisikan pendapat sebagai berikut : “Pendapatan adalah arus masuk bruto dalam arus ekonomi yang timbul
dari aktifitas normal perusahaanselama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari distribusi penanaman
modal’. Menurut Theodorus M.2000:374 dalam Teori Akuntansi menjelaskan bahwa
pendapatan adalah: “Pendapatan dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Hal ini biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran
31 yang berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses
penjualan pada dasarnya telah diselesaikan”. Menurut Sofyan Syafri 2001: 236
mengemukakan pendapatan adalah: “ Pendapatan adalah hasil penjualan barang jasa yang dibebankan kepada
langganan mereka yang menerima”. Dari beberapa pendapat mengenai teori pendapatan dapat disimpulkan bahwa Pendapatan merupakan penghasilan yang
diperoleh setelah penjualan barang jasa pada kurun waktu tertentu. Menurut Eva Banowati 2012:161 Pendapatan merupakan salah satu faktor
ekonomi yang menjadi dasar kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dan lainnya. Pendapatan diperoleh bila sesorang melakukan pekerjaan.
Pendapatan yang dimaksud disini adalah omset yang diperoleh dari usaha jajanan pasar, yang dimaksud omset adalah seluruh biaya dalam rupiah yang
masuk dan diperoleh dari penyelenggaraan usaha jajanan pasar. a.
Sistim pendapatan pengupahan Terkait dengan pendapatan, tentunya tidah jauh dari istilah Sistim
pengupahan. Upah memiliki arti yang mirip dengan pendapatan. Singgih Wibowo 2007:19-20 berpendapat bahwa upah memiliki sistem yang dibagi
menja 5 yaitu: 1
Upah berdasarkan waktu, dimana upah ditentukan berdasarkan waktu bekerja, per jam, per hari, per minggu, per bulan.
2 Upah borongan, didasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi
pekerjaan dan tenaga kerja. 3
Upah menurut satuan hasil, dimana upah yang diterima berdasaran hasil yang dicapai.
32 4
Sistem Bonus, dimana upah diterima ditambah bonus atau insentif atas prestasi yang dicapai tenaga kerja.
5 Sistem Mitra, dimana upah yang diterima tidak dalam bentuk uang
melainkan saham. b.
Sistim Kompensasi Insentif Insentif Kompensasi kerja bertujuan untuk lebih menghargai para
karyawan, juga berfungsi untuk memotifasi sehingga dapat mendorong produktifitasnya lebih baik Sondang P. Siagian, 2005:268.
Menurut Edy Sutrisno 2014:182 Kompensasi merupakan hal yang penting dalam management MSDM. Kompensasi ini dimaksudkan adalah
sebagai balas jasa reward perusahaan terhadap pengorbanan waktu,
tenaga, dan kontribusi karyawan tenaga kerja. Meurut Tohardi 2002: 16 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pemberian konpensasi yaitu; 1
Produktifitas kerja Besarnya kompensasi dapat dilihat berdasarkan tingkat produktivitas
karyawan terhadap perusahaan. Untuk itu semakin tinggi tingkat output perusahaan maka harusnya semakin besar pula jumlah kompensasi
insentif yang diberikan. 2
Kemampuan Untuk Membayar Secara Logis jumlah kompensasi dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam membayar kompensasi karyawan. Karena mustahil apabila pemberian kompensasi di luar kemampuan perusahaan
3 Kesediaan untuk membayar Kompensasi
33 Perlu diketahui bahwa tidak semua perusahaan bersedia
memberikan kompensasi insentif kepada karyawan. Walaupun suatu
perusahaan mampu memberikan kompensasi namun belum tentu perusahaan mau memberikan kompensasi dengan benar dan adil.
4 Penawaran dan permintaan Tenaga Kerja
Penawaran dan permintaan tenaga kerja cukup berpengaruh terhadap pemberian knpensasi. Jika permintaan tenaga kerja banyak
oleh perusahaan, maka kompensasi cenderung tinggi, demikian sebaliknya jika penawaran pekerjaan rendah, maka pembayaran
kompensasi cenderung rendah. c.
Pengukuran pendapatan usaha Ada dua hal yang harus diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui,
yaitu pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran dan penetapan waktu sehingga pendapatan tersebut dapat diakui sebagai pendapatan.
Ikatan Akuntan Indonesia 2002:23 memberikan ketentuan mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan kedalam standar akuntansi
keuangan yang isinya sebagai berikut: “ Pendapatan harus dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang harus diterima,jumlah pendapatan yang
timbul akibat suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan pembeli dan pemakai”.
Menurut Soediyono 1992: 21 ada 3 tiga macam pendekatan perhitungan pendapatan diantaranya;
product aproach, income aproach, expenditure aproach
1 Product Aproach mencoba menghitung
34 Menurut Soediyono 1992: 22 Menurut Soediyono 1992: 22
metode pendekatan ini mencoba menghitung pendapatan dengan mengumpulkan data barang- barang jasa- jasa untuk periode tertentu.
Semua hasil akhir barang tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah produk ke 1 kita tandai Q1, produk ke-2 kita tandai Q2, dan seterusnya hingga
produk ke n kita tandai Qn. Sedangkan di lain fihak harga satuan Produk
ke-1 kita tandai P1, produk ke-2 kita tandai 2, dan seterusnya hingga produk ke
n kita tandai Pn. Maka bentuk persamaan matematika product aproach sebagai berikut:
2 Income Aproach
Metode pendekatan Income Aproach yaitu pendekatan pendapatan
dengan mengumpulkan data- data pendapatan yang diperoleh. 3
Expenditure Aproach Metode pendekatan
Expenditure Aproach adalah pendekatan pengeluaran, yaitu dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran
belanja yang dilakukan suatu perusahan. Soediyono, 1992: 23
B. Kajian Penelitian yang Relevan