Wirausaha Sebagai Pilihan di Sektor Informal

10 pelacuran, mucikari, penyeludupan, suap - menyuap, berbagai macam korupsi politik, perlindungan kejahatan dan sebagainya. b Transaksi pencurian kecil misalnya : pencopetan, pencurian besar misalnya : pembongkaran, pemalsuan uang dan penipuan , perjudian dan lain-lain Maka sektor informal dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan usaha yang tidak memiliki ikatan-ikatan organisasi secara formal kelembagaan. Sektor informal diidentikan sebagai usaha sendiri atau dapat disebut juga wirausaha, merupakan kesempatan kerja yang kurang terorganisir, sering dilupakan dalam sensus resmi, persyaratan kerjanya jarang dijangkau oleh aturan hukum. Mereka adalah Kumpulan Pedagang, pekerja yang tidak terikat dan terampil.

2. Wirausaha Sebagai Pilihan di Sektor Informal

Wirausaha disini yang dimaksud adalah kaitannya dengan sektor usaha informal. Berwira usaha bukan lagi sebagai pilihan namun akibat tekanan kebutuhan untuk bertahan hidup dengan bermodalkan kemampuan yang dmiliki. Mereka yang mencari nafkah melalu jalan wirausaha memiliki alasan yang beragam, namun alasan utamanya adalah karena tidak tersedianya kesempatan lapangan kerja serta tidak memenuhi persyaratan sesuai yang dibutuhkan disektor formal. Menurut Mulyadi 2003:26 wirausaha itu sendiri merupakan kegiatan yang mengorganisasikan, memperhitungkan resiko untuk mendatangkan laba. Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah added value guna menghasilkan nilai yang 11 lebih tinggi. Sehingga wirausaha dapat disebut juga sebagai pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi dan kombinasi- kombinasi baru untuk sebuah inovasi. Wirausaha memiliki cakupan bidang usaha yang sangat luas. Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai minat dan bakat, terutama untuk usaha kecil dan menengah diantaranya; sektor kecantikan, sektor keterampilan, sektor konsultan, sektor industri dan perdagangan, sektor tambang, sektor kelautan, sektor perikanan, sektor agribisnis, sektor pariwsata, dan lain- lain Kasmir, 2006: 44- 47 Penelitian ini akan membahas lebih lanjut mengenai wirausaha di sektor Industri dan perdagangan di bidang kuliner. Sektor industri dan perdagangan merupakan sektor di bidang usaha yang saling berkaitan. Kasmir 2006:45 berpendapat bahwa sektor industri akan menghasilkan suatu olahan, untuk usaha kecil dan menengah misalnya membuka usaha makanan atau pabrik makanan seperti, tahu, tempe, roti, krupuk. Sedangkan usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios yang kaitannya sebagai media sarana menjual untuk sektor industri. Dalam kehidupan sehari- hari dapat dilihat aktivitas pada sektor industri dan perdagangan ini. Dapat dilihat misalnya, seorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sebuah barang, kemudian barang dagangan dipajang di suatu lokasi untuk dijual kembali pada konsumennya, atau seseorang membeli sebuah barang yang akan diolah kembali dan disajikan dalam bentuk makanan oleh konsumennya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melihat keinginan Konsumen, mereka pandai mengolah, mengemas, sampai menciptakan 12 produk baru yang dapat diterima masyarakat. Merekapun juga pandai menentukan harga yang harus dibayar konsumen sehingga mendapatkan keuntungan. Mereka juga pandai dalam melayani konsumennya sehingga nyaman melakukan transaksi secara terus menerus. Kasmir, 2011: 19 Usaha kecil disebut juga UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah . Usaha Mikro, sebagaimana yang dimaksud oleh Mentri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu Usaha produktif mikik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000 seratus juta rupiah per tahun. Usaha mikro ini belum memiliki izin tetap dan tidak melakukan administrasi keuangan sederhana sekalipun. Contoh Usaha Mikro adalah pedagang kaki lima, pebengkelan, salon, pedagang pasar. Beberapa Pernyataan diatas merupakan gambaran kegiatan seorang wirausaha dalam kesehariannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wirausa merupakan kegiatan mengambil resiko dan menyediakan peluang usaha serta lapangan kerja untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarya.

3. Sumber Daya Manusia SDM