yang harus dikuasai oleh guru maupun peserta didik. Sub-sub kompetensi tersebut antara lain :
1. Mampu merencanakan kegiatan dapur dalam jumlah besar meliputi mengetahui pengertian jadwal produksi, mampu
menyusun rencana kegiatan dapur dalam jumlah besar, mampu menghitung jumlah produksi makanan, mampu menghitung
kebutuhan bahan makanan yang digunakan, mampu menghitung kebutuhan peralatan pengolahan makanan yang digunakan,
mampu menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan. 2. Mampu mengorganisir produksi makanan dalam jumlah besar
meliputi mampu mengorganisasikan produksi makanan, mampu melakukan pengawasan proses produksi makanan sesuai dengan
sistem kendali mutu. 3. Mampu memilih sistem pengolahan makanan meliputi mengetahui
sistem pengolahan makanan, mengetahui jenis-jenis sistem pengolahan makanan, menghitung macam-macam biaya produksi,
dan menghitung keuntungan produksi.
B. Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian yang akan dilakukan sudah terdapat penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Muksin 2006 dengan judul penelitian:
“Kompetensi Lulusan Pendidikan Guru Teknologi dan Kejuruan yang Dibutuhkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan, “ dengan subyek penelitian
SMK Ketenagalistrikan Balai-balai Pelatihan Pendidikan Kejuruan BPPK,
serta diklat-diklat industri ketenagalistrikan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Hasil dari penelitiannya adalah: ada 3 aspek kompetensi yang dibutuhkan yaitu
kompetensi personal 90, 2 kompetensi profesional 88 dan 3 kompetensi sosial 86.
Penelitian yang dilakukan oleh Marwanti dkk 2006 tentang kesiapan kerja Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ditinjau sebagai tenaga
kependidikan dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1 Kompetensi pedagogik diperinci menjadi kompetensi merencanakan pembelajaran pada
kategori cukup, kompetensi melaksanakan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran pada kategori baik, 2 kompetensi kepribadian pada kategori
amat baik, 3 kompetensi profesional pada kategori baik dan, 4 kompetensi sosial pada kategori amat baik.
C. Kerangka Berpikir
Gambar 1 Kerangka berfikir guru yang profesional
Dalam dunia pendidikan, keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, salah satunya tergantung kepada guru yang bermutu. Guru yang bermutu
adalah guru yang memiliki syarat-syarat kepribadian dan kemampuan teknik keguruan.
SMK sebagai sekolah yang mendidik peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang siap pakai, memerlukan guru yang dapat memberikan
pembelajaran bidang keahlian atau kejuruan secara profesional kepada peserta didik sesuai dengan kualifikasi dan spesialisasinya untuk membekali anak
didik memasuki dunia kerja. Oleh karena itu Guru sebagai Sumber Daya manusia SDM di SMK mempunyai peranan yang sangat menentukan dan
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan institusional, karena guru adalah pengelola pembelajaran bagi peserta didik. Selain itu,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampaknya terhadap dunia kerja menuntut guru-guru dan calon guru SMK untuk terus melakukan
pembaharuan dan peningkatan terhadap kompetensi yang telah dimiliki demi terwujudnya guru SMK yang profesional, karena pada dasarnya setiap
sekolah memerlukan guru yang memiliki kompetensi-kompetensi mengajar dan mendidik yang inovatif, kreatif, manusiawi, cukup waktu untuk menekuni
tugas profesionalnya dapat menjaga kewibawaan di mata peserta didik dan masyarakat, serta mampu meningkatkan mutu pendidikan Moch, Slamet
,1995:1. Pada prinsipnya profesionalitas guru tidak lepas dari hakekatnya sebagai pendidik, dimana profesionalitas guru tercermin dalam menjalankan
tugas dan kewajiban yang menuntut kompetensi tertentu.
Adapun kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh guru menurut UU RI No. 14 tahun 2005 antara lain: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi- kompetensi tersebut tidak hanya dikuasai oleh guru saja tetapi juga
mahasiswa yang mengambil program studi kependidikan yang kelak akan dapat bekerja sebagai guru. Dalam penelitian ini lebih dikhususkan pada
kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga sebagai calon guru untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.
D. Pertanyaan Penelitian