36
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan PLAS dalam pembelajaran sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar
siswa. Dibutuhkan guru yang kreatif untuk dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang lebih aktif dan menyenangkan bagi siswa.
Penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ester Dwi Rahayu pada tahun 2009 di SD Negeri Kebonagung
02 Kecamatan Pakishaji Kabupaten Malang den gan judul “Pemanfaatan
Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD negeri Kebonagung 02”. Berdasarkan hasil penelitian,
menunjukkan bahwa dengan pemanfaatan pendekatan lingkungan alam sekitar PLAS pada mata pelajaran IPA terdapat peningkatan hasil belajar yaitu pada
siklus I nilai rata-rata postes siswa sebesar 72,37 sehingga terjadi peningkatan sebesar 13,91 sedangkan nilai rata-rata pada postes siklus II terdapat
peningkatan sebesar 86,84. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 28,38.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Toni Tulus Santoso 2010 tentang“Pemanfaatan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan di Kelas IIC SD Negeri Percobaan Malang” juga menunjukkan peningkatan hasil belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media alam sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
pratindakan adalah 60,7 siklus I adalah 80 dan pada siklus II adalah 92,5.
37 Ketuntasan belajar klasikal pada pratindakan adalah 20, pada akhir siklus I
adalah 80 dan pada akhir siklus II adalah 93. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Dwi Rahayu dan Toni Tulus
Santosa di atas menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan PLAS dan media alam sekitar pada mata pelajaran IPA memberikan peningkatan pada
hasil belajar siswa. Pada kenyataannya hasil belajar IPA di kelas III SD Tegalsari,
Girimulyo, Kulon Progo belum optimal bahkan 57,14 diantaranya belum mencapai KKM sebesar 70,00 yang sudah ditentukan oleh guru kelas
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa kelas III SD N Tegalsari masih kurang dan pembelajaran IPA belum memanfaatkan
lingkungan alam sekitar secara optimal sehingga tujuan yang ingin disampaikan guru pada mata pelajaran IPA kurang sampai ke siswa, dan hasil
yang terlihat adalah dari nilai siswa yang sebagian besar belum mencapai KKM. Pengertian IPA yang dimaksud sebagai rasionalisasi dan obyektifitas
tentang alam semesta dan segala isinya belum disentuh. Berbicara terkait alam semesta, berarti pembelajaran IPA harus benar-benar disentuhkan dengan
benda-benda alam yang dimaksudkan. Akan tetapi membicarakan lingkungan juga tidak hanya lingkungan yang berada di dalam sekolah saja tetapi
lingkungan yang lebih luas di luar sekolah yang bisa dimanfaatkan. Melihat gambaran di atas, sebenarnya sumber belajar IPA begitu
banyaknya yang bisa diupayakan, tapi karena belum dioptimalkan maka berdampak pada kurangnya pemahaman siswa itu sendiri. Oleh sebab itu,
38 peneliti mencoba memanfaaatkan PLAS yang akan berdampak pada
pengoptimalan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Dengan melibatkan siswa secara langsung untuk mengamati keadaan alam di
lingkungan sekitar dan bekerja sama dalam kelompoknya siswa akan aktif dalam pembelajaran dan bisa menguasai materi yang sedang dipelajarinya.
Dengan pemanfaatan pendekatan ini diharapkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA akan meningkat.
E. Hipotesis Tindakan