28 c.
Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa membina hubungan baik dengan
alam. d.
Membantu mengembangkan segala potensi setiap peserta didik. e.
Menunjang keterampilan dan ketertarikan peserta didik. f.
Menciptakan kesadaran dan pemahaman peserta didik cara menghargai alam dan lingkungan.
g. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat
pembelajaran lebih kreatif. h.
Memberikan kesempatan yang unik bagi peserta didik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan di luar kelas.
i. Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu mengembangkan
hubungan guru dan murid. j.
Menyediakan waktu yang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk belajar dari pengalaman langsung.
k. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas
sekitar untuk pendidikan. l.
Agar peserta didik dapat memahami secara optimal seluruh mata pelajaran.
4. Manfaat Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Manfaat yang bisa diambil dari mengajar dengan PLAS yang dikemukakan oleh Suryobroto 1986: 78-79, yaitu: a. guru dapat meragakan
secara langsung; b. memberikan kesempatan agar anak aktif atau giat; c. memberi bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalistik;
29 d. memberi apersepsi emosional; dan e. memungkinkan adanya pengajaran
yang fungsional. Joniansyah 2011, mengemukakan kelebihan pemanfaatan pendekatan
lingkungan yaitu: a. memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih
bermakna meaningfull learning; b. sebagai sumber belajar; dan c. dapat menarik bagi anak, sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat
beragam dan banyak pilihan. Sedangkan Adelia Vera 2012: 28-51, menyebutkan kelebihan kegiatan
pembelajaran di luar kelas yaitu: a. mendorong motivasi belajar; b. suasana belajar yang menyenangkan; c. mengasah aktivitas fisik dan kreativitas; d.
penggunaan media pembelajaran yang konkret; e. penguasaan keterampilan dasar, sikap dan apresiasi; f. penguasaan keterampilan sosial; g. keterampilan
studi dan budaya kerja; h. keterampilan bekerja kelompok; i. mengembangkan sikap mandiri; j. hasil belajar permanen di otaktidak mudah dilupakan; k.
tidak memerlukan banyak peralatan; l. mendorong menguasai keterampilan intelektual; m. mendekatkan hubungan emosional antara guru dan siswa; n.
mengarahkan sikap ke arah lingkungan yang lebih baik, pembelajaran bermakna; dan o. sangat mudah mengatasi kendala belajar.
Pemanfaatan PLAS juga cocok dan pas diterapkan dalam setiap proses pembelajaran karena memungkinkan siswa melalui dimensi proses-proses
kognitif bukan hanya dimensi pengetahuan saja. Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl 2010: 43, menyebutkan enam kategori pada dimensi proses
30 kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta. Mengacu pada beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan PLAS cocok dan pas diterapkan dalam setiap proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dimensi proses kognitif yang akan diteliti
meliputi mengingat, memahami, mengaplikasikan, dan menganalisis.
5. Lokasi – lokasi yang dapat digunakan untuk Pembelajaran