Perpanjangan Keikutsertaan Ketekunan Pengamatan Triangulasi

48

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan awal bersifat sementara dan belum pasti. Namun dengan bertambahnya data, maka kesimpulan tersebut akan menjadi kesimpulan krediabel sehingga kesimpulan harus diverifikasikan selama penelitian berlangsung. Dengan demikian, kesimpulan akan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal oleh peneliti.

G. Uji Keabsahan Data

Dalam metode penelitian kualitatif, uji keabsahan data meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Menurut Lexy. J Moleong 2002: 175, perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan melakukan keikutsertaan dalam waktu satu bulan. Hal tersebut dikarenakan, dengan perpanjangan keikutsertaannya, maka peneliti akan banyak mempelajari kebiasaan, dapat menguji kebenaran informasi yang diperoleh, baik berasal dari diri sendiri maupun dari responden sehingga dapat membangun kepercayaan subjek. Senada dengan pendapat Sugiyono 2006: 369, menyatakan lama perpanjangan keikutsertaan sangat tergantung pada kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Kedalaman merupakan penelitian yang mendalam dan ingin menggali data sampai pada tingkat makna. Keluasan berarti banyak sedikitnya 49 atau ketuntasan informasi yang diperoleh. Data yang pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.

2. Ketekunan Pengamatan

Dalam penelitian kualitatif, peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol Lexy J. Moleong, 2002: 177. Senada dengan pendapat Lexy J. Moleong, menurut Sugiyono 2006: 370 meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan demikian, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Bekal peneliti untuk meningkatkan penelitian adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi- dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti Sugiyono, 2006: 371.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data Lexy J. Moleong, 2002: 178. Teknik triagulasi yang banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber Sugiyono, 2006: 373. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi untuk menguji keabsahan data. Teknik triangulasi data yang digunakan melalui pemeriksaan catatan wawancara, catatan lapangan, dan catatan dokumentasi. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Deskripsi TA SALAM

Berikut ini gambaran umum sekolah yang menjadi tempat penelitian dan deskripsi singkat tentang profil TA SALAM Sekolah Taman Anak Sanggar Anak Alam dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang meliputi sejarah lembaga, visi misi, sarana prasarana, dan status sekolah.

1. Sejarah TA SALAM

Sanggar Anak Alam SALAM berdiri pada tanggal 17 Oktober 1988. SALAM berdiri di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada awalnya, SALAM prihatin terhadap kondisi anak-anak SD yang tidak dapat membaca dengan lancar dan memahami kata atau kalimat dengan baik, meskipun mereka sudah hampir lulus. Tahun 2000, SALAM memulai aktivitasnya di Kampung Nitiprayan, Kasihan, Bantul, sebuah kampung yang terletak di perbatasan antara Kodya Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Sebagian besar anak di kampung Nitiprayan adalah anak petani dan buruh. Anak-anak tersebut mendapat pendidikan formal di sekolah. SALAM melakukan desain ulang untuk menyesuaikan kondisi di Kampung Nitiprayan, terutama tingkat kesadaran orangtua terhadap pendidikan anak cukup rendah. Selain itu, perhatian terhadap Pendidikan Anak Usia Dini juga sangat kurang. Dibantu oleh beberapa relawan, SALAM mengadakan pendampingan belajar bagi anak usia sekolah, berupa kegiatan tambahan di sore hari yang dilakukan untuk mengenalkan nilai-nilai