Perencanaan Pembelajaran Penerapan Pembelajaran Konstruktivistik di TA

64 Berdasarkan alat bantu observasi, diperoleh data bahwa metode pambelajaran konstruktivistik dilaksanakan dengan menghubungkan pembelajaran dengan situasi nyata. Anak menyampaikan idenya secara langsung saat membuat kesepakatan yang akan dilaksanakan bersama. Berdasarkan data wawancara, observasi, dan alat bantu observasi diperoleh data bahwa pelaksanaan metode pembelajaran konstruktivistik di TA SALAM dilakukan dengan 1 Perencanaan kegiatan berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa yang dialami anak sebelumnya, 2 Belajar dengan hal yang nyata dan riil, 3 Menghubungkan pembelajaran atau peristiwa dengan situasi nyata, 4 Kegiatan pembelajaran dibuat bersama dengan anak, 5 Anak membangun sendiri pengetahuan dan bertindak sesuka anak, dan 6 Evaluasi berupa catatan perkembangan. Berikut pelaksanaan metode pembelajaran konstruktivistik di Taman Anak Sanggar Anak Alam.

1. Perencanaan Pembelajaran

“Perencanaan kegiatan harian dibuat setiap hari Jumat dengan semua fasilitator TA. Fasilitator merencanakan kegiatan yang akan dilakukan minggu depan dengan acuan program besar, ada perencanaan satu semester, terus dipecah menjadi tema per bulan dan dipecah lagi menjadi sub tema. Rencana kegiatan yang disusun bukan harga mati. Perencanaan kegiatan akan terus berubah karena dinamika anak berubah, perencanaan yang menyesuaikan. Sehingga tidak kaku”. CW.03.1 “Sebisa mungkin kegiatan hari ini masih berkaitan dengan kegiatan kemarin agar berkesinambu ngan”. CW.01.1 “Program semester yang berisi rencana yang akan kita lakukan dalam satu semester. Misalnya Mei ini tentang alat komunikasi. Program semester yang disusun berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam satu semester”.CW.02.6 65 “Ada beberapa yang sama tapi kita tidak terlalu rinci seperti Dinas. Kita ambil yang sesuai menurut kita yang dapat mengembangkan anak belajar sesuai keinginannya”.CW.02.7 “Ya kita membuat rencana pembelajaran dalam satu minggu. Tapi kita tidak saklek harus terlaksana. Kita melihat dinamika anak. kalau anak tertarik dengan hal lain ya kita fasilitasi. Tidak apa-apa rencana kita tidak terlaksana. Ya kan gak tega kalau anak lagi seneng-senengnya, lagi tertarik sama suatu hal masak kita putus kesenangannya. Anak segitu tu udah bisa profokasi lho. Ada satu anak yang bisa menilai sesuatu yang sedang dirasakan anak. Oya, rencana kegiatan yang kita susun itu biasanya berhubungan dari hari ke hari” . CW. 02.8 Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran melibatkan anak. Data wawancara dan data observasi didukung dengan data dokumentasi sebagai berikut: Gambar 4. Kegiatan: Menyusun Rencana Kegiatan yang Dilakukan Bersama Dengan Anak. Anak Menyampaikan Ide Tentang Kegiatan yang Akan Dilakukan Berdasarkan hasil dokumentasi, diperoleh data bahwa perencanaan pembelajaran disusun bersama anak. Tema yang digunakan pada Semester II Tahun 20142015 adalah Januari: api, air, dan udara; Februari: alat transportasi; Maret: pekerjaan; April: alam semesta; Mei: alat komunikasi; Juni: pengulangan tema dan rekreasi CD. 19. Tema tersebut kemudian dibagi menjadi subtema 66 yang lebih rinci. Dari tema dan subtema tersebut, guru membuat perencanaan kegiatan untuk satu minggu CD.19. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan alat bantu observasi, perencanaan metode pembelajaran konstruktivistik di TA SALAM berupa: a Perencanaan program satu semester yang berisi tema dan sub tema setiap bulan. Tema dan sub tema, guru membuat perencanaan kegiatan untuk satu minggu; b Perencanaan pembelajaran TA SALAM melibatkan guru TA dan anak; dan c Perencanaan yang disusun oleh fasilitator bersifat fleksibel dan tidak selalu terlaksana karena pembelajaran konstruktif, berhubungan dengan kegiatan yang ingin anak lakukan. Pembuatan kegiatan melibatkan anak dan fasilitator, serta kesepakatan- kesepakatan yang dibuat dilaksanakan oleh anak dan fasilitator.

2. Pelaksanaan Pembelajaran