merupakan perbuatan yang sering mengakibatkan masyarakat banyak. Sanksi itu terjadi karena adanya pelanggan yang di lakukan oleh beberapa pihak tertentu.
B. Prosedur Pemberian Dan Penjatuhan Sanksi Pelanggaran Displin Pegawai Negeri Sipil
Dalam melaksanakan pembinaan terhadap Pegawai Negeri Sipil, badan atau Pejabat Administrasi Negara setelah mempelajari hasil lporan pemeriksaan terhadap Pegawai Negeri
sipil yang diduga melakukan pelanggaran disiplin harus mengeluarkan keputusan beschikking. Keputusan yang disarankan merugikan pegawai Negeri Sipil inilah yang
menjadi permasalahan sengketa yang perlu mendapatkan penyelesaian secara adil
10
. Dalam hal menjatuhkan hukuman disiplin, keputusan hukuman yang ditetapkan oleh
atasan pejabat yang berwenang menghukum dan keputusan yang diambil oleh Badan Pertimbangan Kepegawaian tidak dapat diajukan keberatan dan mengikat serta wajib
dilaksanakan oleh semua pihak yang bersangkutan, baik oleh Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan keberatan ataupun oleh pejabat yang berwenang menghukum
11
. Pada dasarnya hak untuk membela kepentingan hukum, khusunya dalam hubungannya dengan Keputusan
TUN telah dicantumkan dalam pasal 53 ayat 1 Undang-undang No 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan TUN bahwa orang atau badan hukum
perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh sesuatu Keputusan TUN berhak untuk mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
Keputusan TUN yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi atau direhabilitasi.
10
Ibid, hlm 16
11
Badan Kepegawaian Nasional,1984,pembinaan PNS,Badan Kepegawaian Nasional, Jakarta,hlm 221 ‐222
Universitas Sumatera Utara
Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada pasal 6 memuat tingkat dan jenis hukuman disiplin, yaitu :
1. Hukum disiplin ringan terdiri dari: a. Teguran Lisan
b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Hukuman disiplin sedang, terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu Tahun
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala paling lama 1 satu tahun.
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 satu tahun 3. Hukuman disiplin berat, Terdiri dari:
a. Penurunan pangkat pada setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 satu tahun
b. Pembebasan dari jabatan. c. Pemberhantian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
pegawai negeri Sipil. d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri sipil.
Namun untuk lebih menjamin daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya dalam pelaksanaan Peraturan Disiplin PNS, maka Pejabat Pebina Kepegawaian Pusat dan pejabat
pembina kepegawaian daerah dapat mendelegasikan sebagian wewenang penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat lain di lingkungan masing-masing, kecuali mengenai
hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidk atas permintaan sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS yang berpangkat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam negara perkembangannya, bahwa peran dan campur tangan langsung oleh admministrasi terhadap kehidupan masyarakat makin lama makin bertambah. Sejalan dengan
itu, maka negara memberkan kekuasaan yang sangat besar kepada pejabat administrasi negaa. Untuk membatasi kekuatan daripada pejabat administrasi negara dan untuk melindungi
masyarakat dari kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat admnistrasi negara ada beberapa cara, antara lain ditempuh dengan pengembangan Peradilan Administrasi
Negara. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Badan dan Pejabat TUN
dengan berbagai macam perbuatan faktual materiale handelingen dan keputusan hukum administratif administrative rechthandelingen yang merupakan perbuatan hukum
administratif administratief recht telijke besluiten. Macam-macam Keputusan Administrasi Penguasa berupa:
12
1. Yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan yang faktual materiale handelingen, contohnya membuat jalan;
2. Yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan hukum rechthandelingen, dibagi lagi atas:
a. Perbutan-perbuatan hukum yang bersifat internal, b. Perbuatan-perbuatan hukum yang eksternal
Perbuatan-perbuatan ekternal dibagi menjadi: 1 Perbuatan hukum perdata yang bersifat eksternal
2 Perbuatan hukum publik yang bersifat eksternal berupa: a Terdiri atas beberapa pihak seperti dalam perjanjian hukum publik
yang dilakukan oleh pihak swasta, dan
12
Loc.cit, hlm 16
Universitas Sumatera Utara
b Bersifat sepihak Perbuatan hukum publik yang sepihak dibedakan menjadi:
1. Yang bersifat umum dalam arti abstrak-umum: a. Peraturan umum yang bersifat mengikat undang-undang;
b. Keputusan administratif yang bersifat umum: segala macam bentuk perundang-undangan semu;
c. Perencanaan-perencanaan. 2. Yang bersifat umum konkret, seperti keputusan administrasitif sedangkan yang
merupakan norma konkret, misalnya larangan sepanjang jalan. 3. Yang bersifat individual-abstrak, seperti izin yang disertai syarat yang permanen
sifatnya. 4. Yang bersifat individual konkret, dalam penetapan tertulis beschikking, seperti
SK.pengangkatan Pegawai. Keputusan hukum administratif merupakan perbuatan hukum administratif yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN melahirkan hubungan-hubungan hukum administratif. Telah diketahui bahwa perbuatan hukum administratif merupakan pernyataan
kehendak Badan atau Pejabat yang mengeluarkan keputusan administrasi karena peraturan dasar yang menjadi sumber dari wewenang administratif mengahruskan badan atau pejabat
tersebut untuk mengeluarkan keputusan administratif. Berdasarkan Pasal 1 Butiran 3 Undang-undang No.5 Tahun 1986 jo Undang-undang
No.9 Tahun 2004 bahwa kepuusan TUN adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau pejabat TUN berisi tindakan hukum TUN yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum.
Universitas Sumatera Utara
Tata cara pemeriksaan Pegawai negeri Sipil yang apabila diduga melakukan pelanggaran diatur dalam pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980. Menurut Pasal 9
ayat 1 peraturan pemerintah No. 30 Tahun 1980, sebelum menjatuhkan hukuman disiplin, pejabat yang berwenang menghukum wajib memeriksa terlebih PNS yang disangka
melakukan pelanggaran disiplin itu. Syarat yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan, yaitu teliti dan objekti, sehingga pejabat yang berwenang dapat mempertimbangkan dengan
seadil-adilnya tentang jenis hukuman disiplin yang akan dijatuhkan
13
. Pemberian sanksi terhadapat pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS, yaitu
14
: 1. Sebelum menjatuhkan sanksi displin terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
secara lisan dan tulisan. Pemeriksaan ini bersifat tertutup hal ini dijelaskan didalam Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 1980 pasal 9 ayat 2 huruf a
2. Pemberian sanksi dapat dilakukan mendengarkan keterangan orang lain. Hal ini dijelaksan didalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 pasal 10.
3. Pemberian sanksi dapat dilakukan dengan cara pembwerian perintah oleh pejabat yang berwenang atasan PNS yang disangkakan agar dijalankan oleh
bawahan yang bersangkutan. Dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 pasal 11.
4. Pejabat yang berwenang dan menghukum, memutuskan jenis hukum displin yang dijatuhkan dengan mempertimbangkan secara seksama pelanggaran
displin tersebut dengan menyebutkan pelanggarn Ddisplin apa yang dilakukan oleh PNS bersangkutan. Dijelaskan didalam Peraturan Pemerintah No.30
Tahun 1980 pasal 12.
13
Soekarno,1983,himpunan soal ‐Jawab kepegawaian Negeri Sipil, Miswar,Jakarta,hlm 236
14
Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980
Universitas Sumatera Utara
5. Pemberian sanksi tersebut hanya dijatuhkan terhadap satu jenis sanksihukuman disiplin saja. Hal ini dijelaskan didalam Peraturan
Pemerintah No.30 Tahun 1980 pasal 13. 6. Jenis pemberian sanksihukuman disiplin disampaikan secara lisan atau tulisan
yang ditetapkan dalam surat keputusan dan disampaikan oleh pejabat yang berwenang yang dilakukan secara tertutup juga. Dijelaskan didalam
Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 pasal 14. Dari mekanisme pemberian sanksi pelanggaran disiplin tersebut, Pegawai negeri Sipil
dapat mengajukan upaya hukum terhadap keputusan pemberian dan penjatuhan sanksihukuman displin, yaitu pengajuan keberatan, yang dilakukan hanya terhadap jenis
pemberian sanksihukuman yang sedang dan yang berat dengan jangka waktu 14 hari sejak Pegawai Negeri yang bersangkutan menerima keputusan sanksihukuman disiplin secara
tertulis yang membuat alasan-alasan dari keberatan tersebut.
C. Asas-asas Hukum Administrasi Negara Tentang Pelanggaran Disiplin