Pandangan Hukum Administrasi Negara Tentang Sanksi Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil

9 Asas kepercayan dan menanggapi penghargaan yang wajar; 10 Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal; 11 Asas perlindungan atau cara hidup pribadi; 12 Asas kebijaksanaan; 13 Asas penyelenggaraan kepentingan umum.

D. Pandangan Hukum Administrasi Negara Tentang Sanksi Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Hukum Administrasi Negara Tentang beberapa perpuatan palanggaran erat kaitannya dengan hubungan antara hukum pidana dan HAN, keduanya terletak dalam bidang hukum publik. Namun, dalam hal Hukum Administrasi Negara, maka hukum pidana berfungsi sebagai hulprecht hukum pembantu bagi HAN, artinya setiap ketentuan dalam HAN selalu disertai sanksi pidana agar ketentuan HAN ini ditaati oleh masyarakat. Sebaliknya, peraturan-peraturan hukum didalam perundang-undangan administrasi dapat dimasukkan dalam lingkungan hukum pidana, misalnya, Undang-undang korupsi, Undang-undang Subversi. LARANGAN PNS 1. menyalahgunakan wewenang; 2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi danatau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional; 4. bekerja pada perusahaan ,konsultan asing,atau lembaga swadaya masyarakat asing; Universitas Sumatera Utara 5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,menyewakan, atau meminjamkan barang – barang baik bergerak atau tidak bergerak,dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; 6. melakukan kerjasama dengan atasan,teman sejawat, bawahan,atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan , atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; 7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan danatau pekerjaannya; 9. bertindak sewenang – wenang terhadap bawahannya; 10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga nengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 12. memberikan dukungan kepada calon PresidenWakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara : a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. Universitas Sumatera Utara 13. memberikan dukungan kepada calon PresidenWakil Presiden dengan cara : a. membuat keputusan danatau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye dan atau b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama , dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkunagan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; 14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi KTP surat keterangan tanda Penduduk sesuai aturan perundang-undangan; 15. memberikan dukungan kepada calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah; b. menggunakan fasilitas yg terkait dg jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan danatau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluaraga, dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dalam perkembangannya, HAN mendesak hukum pidana, Contoh PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang pelanggaran displin Pegawai Negeri Sipil, pada prinsipnya hkum pidana mempunyai asas yang disebut geen straf zonder schuld tak ada pidana tanpa kesalahan. Dalam hal ini yang menentukan seseorang itu bersalah atau tidak adalah hakim. Namun dalam melaksanakan Pppelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil, pejabat yang berwenang dapat melakukan sanctie tanpa bantuan hakim dengan alasan untuk memelihara kepentingan umum 16 . Pelaksanaan otonomi daerah kini memasuki tahapan baru setelah direvisinya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah atau lazim disebut UU Otonomi Daerah Otda. Perubahan yang dilakukan di UU No. 32 Tahun 2004 bisa dikatakan sangat mendasar dalam pelaksanaan pemerintahan daerah. Secara garis besar, perubahan yang paling tampak adalah terjadinya pergeseran-pergeseran kewenangan dari satu lembaga ke lembaga lain. Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan acuan dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling dekat dengan masyarakat. Tujuan pemberian otonomi tetap seperti yang dirumuskan saat ini yaitu memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta masyarakat dalam proses pemerintahan dan pembangunan. Pemerintah juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pengembangan dan perlindungan terhadap masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, diselenggarakan secara proporsional sehingga saling menunjang. 16 Loc.Cit.hlm 23 Universitas Sumatera Utara Upaya Administrasi dalam menjatuhkan sanksi pelanggaran disiplin: A. Keberatan Jenis hukuman disiplin yang dapat diajukan keberatan adalah: 1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 satu tahun; 2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun yang dijatuhkan oleh : a. Pejabat struktural eselon 1 dan pejabat yang setara. b. Sekdapejabat struktural eselon II Kabkota kebawah setara Kebawah; c. Pejabat struktural Es II kebawah di Likungan Instansi Vertikal; d. Pejabat Es II kebawah di lingkungan Instansi Vertikal dan kantor perwakilan Provinsi dan unit setara dg sebutan lain yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada PPK: B. Banding Adminstratif 1. Hukuman Disiplin yang dijatuhkan PPK untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat 4 huruf d dan e. 2. Hukuman yang dijatuhkan Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat untuk jenis hukuman sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat 4 huruf d dan e. 3. Mengajukan banding administratif gaji tetap dibayarkan sepanjang yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas. Universitas Sumatera Utara 4. Tidak akan banding administratif gaji mulai dihentikan terhitung mulai bulan berikut sejak hari 15 keputusan hukuman diterima. 5. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau upaya administratif tidak disetujui untuk pindah instansi. Administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan yang di bawah pimpinan pemerintahan melaksanakan bagian tertentu dari pekejaan pemerintah overheidstaak, yakni bagian dari pekerjaan pemerintah yang tidak ditugaskan kepada badan-badan pengadilan, badan legislatif pusat, dan badan-badan pemerintahan dari persekutuan hukum rechtsgemeenschappen yang lebih rendah daripada persekutuan hukum tertinggi dan yang diberi kekuasaan wewenang berdasarkan inisiatif sendiri swatantra,otonomi atau berdasarkan suatu pemerintahan dari pemerintahan pusat medebewind memerintah sendiri daerahnya daerah swatantra, daaerah otonomi tingkat I, II, dan III. 17 Kebijaksanaan akan menciptakan suatu kebijaksanaan, kebijaksanaan adalah serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintahan dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada, dimana kebijaksanaan yang diusulkan tersebut dutunjukkan untuk memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangkaian mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Abdul Wahab, kebijakan itu diartikan pedoman untuk bertindak, dan dalam makna lain adalah suatu deklarasi mengnai suatu dasar pedoman bertindak. Ciri-ciri khusus yang melekat dalam kebijaksanaan Negara adalah : 1. Kebijakan negara lebih merupakan tindakan yang mengarah pada tujuan daripada sebagai perilaku atau tindakan yang serba acak dan kebetlan, dan merupakan tindakan yang direncanakan. 17 E.UtrechtMoh.Saleh Djindang,,Pengantar Hukum Adminstrasi Negara Indonesia, 1982,hlm 380 Universitas Sumatera Utara 2. Kebijakan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling terkait dan berpola mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat ppemerintahan dan bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri. 3. Kebijakan bersangkut-paut dengan apa yang senyatanya dilakukan pemerintah dalam bidang-bidang tertentu. 4. Kebijakan negara mungkin bentuk positif, mungkin akan pula negatif. Dalam bentuknya yang positif, kebijakan negara mungkin akan mencakup beberapa bentuk tindakan pemerintahan yang dimksudkan untuk mempengaruhi masalah tertentu. Dalam hal ini, kebijakan negara Khususnya mengenai PNS harus dapat dilaksanakan secara Komprehensif. Pada tahap penerapan atau pelaksanaan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat dengan mengadakan penelitian tentang pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat, baik yang resmi maupun tidak resmi. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut, dapat dketahui unsur-unsur mana yang dapat melancarkan pembagunan dismping yang menghalangi pembagunan. Selain dari pola-pola kekuasaan dan wewenang diperlukan pengetahuan mengenai perubahan sosial dalam tahap penerapan akan menentukan perubahan kearah pembagunan. Hasil penelitian penerapan akan digunakan untuk tahap evaluasi agar dapat diberikan penelitian dalam aplikasinya. Dengan semakin berkembangnya konsep negara hukum di Indonesia, fungsi administrasi negara semakin vital. Sistem dan tujuan negara yang mendasari teori bernegara bangsa Indonesia kemudian dituangkan dalam hukum tertulis yang berhubungan dengan Hukum Administrasi. Tujuan Hukum Administrasi Negara diarahkan pada perlindungan hukum bagi rakyat dalam bentuk pembinaan, pengayoman, dan partisipasi. Dalam hubungannya dengan sumber daya manusia, didalam sistem administrasi pemerintahan terbagi menjadi dua bagian, yaitu pegawai negeri dan masyarakat yang merupakan dua Universitas Sumatera Utara organisasi aktivitas manusia yang memiliki tujuan yang sama, namun didalamnya terdapat perbedaan wewenang dalam pemerintahan. Dasar Hukum Administrasi berdasarkan Undang- undangnya, adalah : 1 Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 2 Undang-undang Nomor 24 Tahun 1956 3 Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 4 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 6 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 7 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 8 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ditetapkan bahwa kewajiban pegawai negeri sebagai berikut: a. Wajib setia, dan taat kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintahan serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara kesatuan Republik Indonesia pasal 4 b. Wajib menaati segala peraturan perundang-undanan yang berlaku dan melaksanakan tuga kedinasan yang dipercayakan kepadana dngan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawb pasal 5 c. Wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabaan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa undang- unadang pasal 6. Universitas Sumatera Utara Disamping kewajiban juga pasti ada hak-hak yang diperoleh oleh Pegawai Negeri sipil. Hak Pegawai Negeri Sipil menurut Undang-undang No. 43 Tahun 1999 adalah : 18 1. Hak memperoleh Gagi pasal 7 2. Hak atas Cuti pasal 8 3. Hak atas Perawatan, tunjangan dan uang Duka pasal 9 4. Hak atas Pensiun pasal 10 Pegawai negeri mempunyai otoritas dan wewenang secara hukum, sedangkan masyarakat tidak memiliki wewenang sehingga hanya mengandalkan kerelaan berpartisipasi dalam lingkup publik agar tujuan kemasyarakat dapat terwujud. Hubungan antara Hukum Kepegawaian dengan Hukum Administrasi Negara adalah: 1. Objek Hukum Administrasi Negara adalah kekuasaan pemerintah. 2. Penyelenggaraan pemerintahan sebagian besar dilakukan oleh Pegawai Negeri. 3. Tugas dan wewenang Pegawai Negeri berupa public service dituangkan dalam Undang-undang No.43 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1 yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan pembangunan. 4. Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara adalah hubungan dinas publik. 5. Sengketa kepegawaian merupakan sengketa Tata Usaha Negara. Maka dari itu objek dari hukum administrasi negara, dilaksanakan oleh pegawai negeri. Jadi, objek hukum kepegawaian adalah hukum kepegawaian yang dipelajari dalam hukum administrasi negara, yaitu hukum yang berlaku bagi Pegawai Negeri. Universitas Sumatera Utara Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia menyatakan secara resmi bahwa segenap pegawai dari bekas pemerintahan tentara pendudukan Jepang dengan sendirinya menjadi pegawai pemerintahan Republik Indonesia. Hukum Administrasi Negara telah mengatur segala hal mengenai aturan aturan untuk pejabat negara ini. Dalam Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 Pasal 2 ayat 1 tentang formasi PNS menyebutkan bahwa formasi PNS secara nasional setiap tahun anngaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara, setelah memperhatikan pendapat Menteri keuangan dan mempertimangkan kepala Badan Kepegawaian Nasional. Hukum Administrasi Negara juga menilai bahwa seorang pegawai negeri sipil harus memiliki etika agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran. Istilah etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti kebiasaan atau watak. Jadi, dalam hal ini etika merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu 19 . Dalam konteks organisasi administrasi publik atau pemerintahan, pola-pola sikap dan perilaku serta hubungan antara manusia dalam organisasi maupun hubungannya dengan pihak luar organisasi pada umumnya diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku. Etika bagi aparatur pemerintahan merupakan hal pening yang harus dikembangkan karena dengan adanya etika diharapkan mampu untuk membangkitkan kepekaan birokrasi pemerintahan dalam melayani kepentingan masyarakat. 19 Desi Fernanda,2003,Etika Organisasi Pemerintahan, Lembaga Adminstrasi Negara ‐Republik Indonesia,Jakarta,hlm 2. Universitas Sumatera Utara Pihak pemerintah mempunyai tugas-tugas terhadap masyarakat dengan melaksanakan sesuatu kebijakan lingkungan dalam bentuk wewenang 20 , yaitu: 1. Kekuasaan yuridis akan orang-orang pribadi 2. badan-badan hukum dan memberikannya kepada Pegawai Negeri hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat mereka pegang menurut hukum. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara adalah abdi negara dan abdi masyarakat. Sebagai abdi negara, seorang Pegawai Negeri terikat dengan segala aturan hukum yang berlaku. Nilai-nilai etika yang harus ditaati oleh Pegawai Negeri Sipil tercermin dalam kewajiban PNS berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kewajiban pegawai negeri adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan berdasarkan peraturan perundangan. Bentuk kewajiban tersebut terakumulasi dalam bentuk sikap dan perilaku yang harus dijaga oleh setiap Pegawai Negeri Sipil. 20 M.hadjon, dkk, hlm 39 Universitas Sumatera Utara BAB III PELAKSANAAN SANKSI DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DIKANTOR BUPATI LHOKSEUMAWE ACEH UTARA Pelaksanaan Sanksi disiplin pegawai negeri sipil di Aceh diatur di dalam Undang- undang Nomor 11 Tahun 2006 pasal 118 sampai 124 tentang Pemerintahan Aceh, dimana di dalam undang-undang ini merupakan pelimpahan wewenang dari pemerintahan Pusat kepada pemerintahan Daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri, dengan demikian pemerintahan Aceh memiliki kekhususan di dalam menjalankan tugasnya. Termasuk didalam pemberian sanksi disiplin Pegawai Negeri Sipil khususnya di Kantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara. Kewenangan administrasi negara dalam menjalankan pemerintahan bisa didapat secara atribusi, delegasi, dan mandat, Didalam kenyataanya hal ini dilaksanakan dalam asas desentralisasi, dekonsentralisasi, dan tugas pembantuan, serta dalam oprasionalisasinya berbaur satu dengan yang lainnya. Pemerintah juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pengembangan dan perlindungan terhadap masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, diselenggarakan secara proporsional sehingga saling menunjang. Universitas Sumatera Utara A. Pengertian dan Dasar Hukum Pemberian Sanksi Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dikantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara Bagi seorang Pegawai negeri Sipil Kedisiplinan harus menjadi acuan hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa, dan berdisiplin tinggi dalam menjalankan tugas. Sikap dan perilakuan seorang PNS dapat dijadikan penentuan atau keteladanan bagi PNS d lingkungannya dan masyarakat pada umumnya. Dalam melaksanakan tugas sehari- hari mereka harus mampu mengendalikan diri sehingga Irama dan suasana kerja berjalan harmonis, Namun kenyataan yang berkembang sekarang justru jauh dari kata sempurna. Masih banyak PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berbagai cara. Disiplin berasal dari Kata Latin discipulus yang berarti siswa atau murid. Di bidang Pskologi dan pendidikan, kata ini berhubungan dengan perkembangan, latihan fisik, dan mental serta kepastian moral anak melalui pengajaran dan praktek. Kata ini juga berarti hukuman atau latihan yang membrtulkan sertakontrol yang memperkuat ketaatan. Makna lain dari kata yang sma adalah seseorang mengikuti pemimpinnya. Dasar hukum pemberian sanksi terdapat didalam pengertian hukum yang sebenarnya. Sanksi, dalam pengertian hukum adalah apa yang menjadi dasar dari suatu norma atau kaidah. Norma didalam hukum adalah suatu peran hukum yang harus dituruti dan dilindungi oleh sanksi. Norma sebagai kaidah, petunjuk hidup yang harus ditaati oleh anggota-anggota masyarakat yang diberi sanksi atas pelanggarannya. Demikian halnya dengan pegawai negeri sipil PNS yang bertugas sebagai pelayan masyarakat, dan aparatur negara. 21 21 Penjelasan Pasal 2 ayat 1 Undang ‐Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok ‐pokok Kepegawaian. Universitas Sumatera Utara Pegawai Negeri Sipil ini dibagi menjadi dua 2 bagian , yaitu pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Sipil Daerah. Pegawai negeri sipil pusat adalah pegawai negeri sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintahan Nondepartemen, Kesekretarian Lembaga Negara, Instansi Vertikal di Daerah Provinsi KabupatenKota, Kepaniteraan Pengadilan, atau dipekerjakan untuk menyelenggarakan tugas negara lain. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah pegawai negeri sipil daerah ProvinsiKabupatenKota yang gajinnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bekerja pada pemerintahan Daerah saja, atau diluar Instansi Induknya. Dalam pasal 1 ayat 3, pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, aau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang tidak menaati kewajiban danatau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Sesuai dengan aturan-aturan peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil bahwasannya peraturan ini juga berlaku untuk PNS yang berada di daerah, begitu pula dengan Kota Lhokseumawe Aceh Utara dimana hal ini dijelaskan didalam pasal 124 ayat 2 Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan aceh yang menyebutkan bahwa standart, norma, dan prosedur pembinaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil AcehKabupatenKota diatur dalam Peraturan Pemerintah. Mentalitas pegawai pada umumnya kurang kondutif dalam mendorong untuk bekerja optimal. Diantara beberapa sikap itu adalah sikap mental yang berorentasi membelanjakan dari pada menghasilkan. Menggangap bahwa anggaran dan fasilitas mereka adalah milik negara sehingga mereka tidak perlu bersusah-payah untuk mengelola secara baik. Sikap yang ingin dilayani bukan melayani, di Indonesia hal ini sudah menjadi warisan paham masa lampau. Dalam Pelaksanaan Otonomi daerah, sesuai dengan UU No.22 dan 25 tahun 1999 Universitas Sumatera Utara pemerintahan pusat sudah tidak lagi desentralisasi tetapi bisa kita liat hal ini terjadi didalam pemerintahan daerah Kabupatenkota 22 . Dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai negeri sipil ini pemerintah telah memberikan peraturan tentang ini, dikota Lhokseumawe Aceh Utara Bupati Aceh Utara 23 telah menertibkan hal-hal yang menyangkut dengan pelanggaran displin pegawai negeri dikantor bupati yang masih didalam kewenagannya sesuai dengan syariah islam. 24 Perkembangan lingkungan starategis otonomi daerah menuntut perubahan pradigma dalam pelayanan sosial, untuk itu perlu adanya reformasi birokrasi pelayanan publik bidang kesejahteraan sosial, “Penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintahan Aceh, pemerintah KabupatenKota dan masyarakat daam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warganegara, yang meliputi reahabilitasi sosial, dan perlindungan sosial. 25 Sanksi diperlukan untuk menjamin penegakan hukum administrasi, penggunaa sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan pemerintahan, dimana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi tertulis dan tidak tertulis, sanksi juga muncul dari hubungan antara pemerintah dengan warga negara dan yang dilaksanakan tanpa perantara pihak ketiga kekuasaan peradilan, tetapi dapat secara langsung oleh administrasi sendiri. Jenis Sanksi Administrasi dapat dilihat dari segi sasarannya yaitu sanksi reparatoir artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma, yang ditujukan untuk mengembalikan pada kondisi semula sebelum terjadinya pelanggaran. Dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional, perlu diusahakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembagunan 22 Budi Setiyono dan Admin, birokrasi dalam perspektif politik dan administrasi,penerbit nuansa cendekia,Jakarta, hlm 127 23 Wawancara bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, kamis 17 april 2014, Kantor bupati Lhokseumawe Aceh Utara 24 Undang ‐undang pemerintahan aceh nomor 11 tahun 2006 25 Undang ‐Undang Qonun Aceh Nomor 11 tahun 2013 Universitas Sumatera Utara secara tertib dan ancar sehingga diperoleh daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, dan untuk itu perlu pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil diarahkan agar PNS sebagai unsur Aparatur Negara, abadi Negara, dan Abdi Masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, UUD NRI 1945, Negara, Daerah, dan pemerintah serta yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa, berdaya guna, bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembagunan. Pegawai Negeri Sipil yang sadar akan tanggung jawabnya adalah mereka yang taat akan kewajiban dan tidak melakukanapa yang dilarang untuk dilakukan. Dengan maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil , bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan, dikenakan sanksi, berupa hukuman disiplin. Bila dikaji mengenai Peraturan Oemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin pegawai negeri Sipil , akan dijumpai hal-hal yang mengatur tentang disiplin bagi pegawai Negeri Sipil, baik itu berupa larangan maupun kewajiban 26 . Mengenai dasar hukum yang digunakan didalam pemberian sanksi pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil di kantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara ini dijelaskan juga didalam pasal 29 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian yang menyebutkan:”Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang- undangan pidana, maka untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan Peraturan Disiplin Pegawai negeri Sipil” 27 . Dasar Hukum pemberian sanksi pelanggaran Disiplin PNS di Aceh haruslah sesuai dengan Undang_undang yang berlaku di Aceh dan tidak keluar dari batasan-batasan Undang- 26 http:dasar.pelanggaran.ac.id 27 Wawancara dengan Bupati Aceh Utara 17 April 2014 pukul 10.00 WIB Universitas Sumatera Utara undang dan Peraturan pemerintah yang telah berlaku di Sebelum adanya Pemberian Otomoni Daerah atau kekhususan Kepada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, bahwasannya asas Hukum di aceh mengandung asas qanun, yaitu: 28 a. Pengayoman b. Kemanusiaan c. Kebangsaan d. Kekeluargaan e. Keanekaragaman f. Keadilan g. Nondiskriminasi h. Kebersamaan Kedudukan dalam hukum dan pemerintahan i. Ketertiban dan kepastian hukum j. Keseimbangan, keserasian, kesetaraan, dan keselarasan. Pemberian Otonomi Daerah oleh Pemerintah Kepada Daerah Aceh ini membawa Perubahan dan kemajuan yang pesat didalam pembentukan pemerintahan daerah di Aceh, Hal ini terbukti Dengan adanya Undang-Undang No 11 Tahun 2006 ini segala hal mengenai Desentralisasi membawa masyarakat Aceh lebih percaya dalam mengatur dan membawa peraturan yang baik di dalam kehidupan pemerintah dengan Masyarakat. Hal ini juga membawa Perubahan yang sinikfikan terhadap Partai Aceh itu sendiri, dengan adanya Partai Lokal di Aceh yang membawa hampir 80 persen anggota-anggota Partai Aceh yang Asli Warga Keturunan Aceh dapat menguasai Pemerintahan didaerahnya sendiri seperti yang dikatakan oleh Bupati kota Lhokseumawe Aceh Utara Muhammad 28 Undang ‐uandang Nomor 11 Tahun 2006 pasal 237 tentang Pemerintahan aceh, Qanun Peraturan Gebenur, dan peraturan BupatiWalikota. Universitas Sumatera Utara Thaib yang akrab di panggil dengan Cek Mat 29 “ Sudah seharusnya Kita Awak Keutanyo 30 yang meneruskan, menjaga, dan merawat, Alam yang diberikan oleh Allah SWT dengan kekayaan yang luar biasa ini. B. Tujuan dan fungsi dari sanksi bagi pelanggaran disiplin pegawai Negeri Sipil dikantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara Wewenang merupakan bagian yang sangat penting dan bagian awal dari hukum Administrasi, karena pemerintahan baru dapat menjalankan fungsinya adalah atas dasar wewenang yang diperolehnya, artinya keabsahan tindakan pemerintah atas dasar wewenang yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Istilah wewenang sebenarnya tidak dapat disejajarkan apalagi disamakan dengan istilah bevoegdheid dalam kepustakaan hukum Belanda, karena kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang mendasar, terutama berkaitan dengan karakter hukumnya. Berasarkan karakternya bevoegdheid digunakan dalam konsep hukum publik dan konsep hukum privat, sedangkan wewenang hanya berlaku dalam konsep hukum publik saja 31 . Tindakan pemerintah harus didasarkan pada norma wewenang yang menjadi dasar keabsahan atas tindak pemerintah. Wewenang yang dperoleh dan peraturan perundang- undangan merupakan legalitas formal, artinya yang memberi ligitimasi terhadap tindakan pemerintahan, maka dikatakan bahwa subtansi dan asas legalitas tersebut adalah wewenang, yakni wewenang yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan. Hal ini sesuai dengan prinsip negara hukum yang meletakkan Undang-undang sebagai sumber kewenangan. 29 Wawancara dengan Bupati Aceh Utara di kantor Bupati Kota Lhokseumawe Aceh Utara hari Kamis tanggal 15 April 2014 30 Orang Aceh Aslimasyarakatwarga Penyebutan dalam bahasa aceh 31 Sadjijono, 2008, hlm 49 Universitas Sumatera Utara Untuk Melaksanakan Tugas Sebagaimana dimaksud, Badan Kepegawaian mempunyai fugsi sebagai berikut: a Melalaksanakan tugas-tugas kesekretarian b Penyelengaraan Pelaksanaan Admninistrasi Pegawai Negeri Sipil. c Penyiapan penyusunan peraturan perundag-undangan daerah di bidang kpegawaian. d Perencanaan dan pengembagan kepegawaian Daerah. e Penyiapan kebijakanumu pengembangan Kepegawaian Daerah dan berkoordinasi dengan kontor pendidikan an pelatihan f Penyiapan dan pelaksanaan pengangkaan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Tujuan pemberian Sanksi disiplin yang penting adalah untuk memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan Pelanggaran disiplin. Karena itu setiap Pejabat berhak menghukum sebelum menjatuhkan sanksi disiplin harus memeriksa lebih dahulu Pegawai negeri Sipil yang melakukan Pelanggaran Disiplin. Seorang pegawai yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya tentu akan menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya dan menjahui larangan-larangan yang akan menurunkan kreadibilitasnya. Tujuan utama dari adanya pemberlakuan sanksi terhadap pelanggaran disiplin Pegawai negeri Sipil antara lain adalah untuk meningkatkan sistem pelayanan publik yang baik sesuai dengan peraturan Hukum Administrasi Negara. Dalam pengertianya pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-unadangan bagi setiap warga negara dan Universitas Sumatera Utara penduduk atas barang, jasa, atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaran pelayanan publik 32 . Tujuan yang terpenting juga adalah pemberian sanksi kepada pelanggaran disiplin PNS ini adalah untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembagunan dengan mempraktekan good governance 33 . Menerapkan asas hukum pemerintahan yang baik sangatlah sulit karena pejabat publik atau admnistrasi negara mempunyai kecederungan untuk menyalahgunakan kekuasaan, apalagi tidak dibatasi secara tegas oleh peraturan perundang-undangan atau tapa pengawasa yang bersifat fungsional. Menurut Wibisono karakteristik good governance antara lain: 1. Pengelolaan sumber daya alam secara berkualitas 2. Intiglitas diri dari para politisi, penegakan hukum dan elite intelektual 3. Pluralisme dalam sistem politik dengan adanya pihak oposisi yang efektif 4. Media masa yang independen 5. Independensi lembaga peradilan 6. Proses pelayanan publik yang efisien dengan standar propesionalisme yang tinggi dan menjunjung tinggi intgritas. 7. Adanya aturan anti korupsi yang jelas dan tegas Tujuan diadakannya pelayanan publik ini adalah demi terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaran pelayanan publik. Selain itu juga bertujuan untuk 32 Undang ‐Undang nomor 25 tahun 2009 pasal 1 ayat 1, Pelayanan publik 33 Sadu Wasistiono,Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintah Daerah,Fokus Media,Bandung,2003, hlm.1 Universitas Sumatera Utara mewujudkan sistem penyelengaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik, serta terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundangan bahkan untuk mewujudkan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaaan pelayanan publik yang diberikan oleh administrasi negara 34 . Di Aceh BupatiWali kota bertanggung jawab dalam penetapan kebijakan Pemerintah KabupatenKota di semua sektor pelayanan publik termasuk ketenteraman dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam Qanun Kabupatenkota. Gubenur atau BupatiWalikota mempunyai tugas dan wewenang antara lain melaksanakan syari’at Islam secara menyeluruh. Wakil Gubenur mempunyai tugas membantu Gubenur antara lain dalam pengoordinasikan kegiatan instansi pemerintahan dalam pelaksanaan syari’at Islam 35 . Wakil BupatiWakil Walikota mempunyai tugas membantu BupatiWalikota dalam hal pengoordinasian kegiatan instansi pemerintah dalam melaksanakan syari’at Islam, memberdayaan perempuan dan pemuda, pemberdayaan adat, pembantuan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan,mukim 36 ,dan Gampong 37 . Pegawai Negeri Sipil di Aceh merupakan satu kesatuan manajemen Pegawai negeri Sipil secara nasional. Pembinaan dan pengawasan pegawai Negeri Sipil AcehKabupatenkota pada tingkat nasional dikoordinasikan oleh menteri Dalam Negeri dan pada Tingkat AcehKabupatenKota dikoordinasikan oleh Gubenur 38 . 34 Nomensen Sinamo, Hukum Administrasi Negara,penerbit Jara permata aksara, hlm 74 35 Wawancara dengan salah satu Pegawai dikantor Bupati Aceh Utara pada hari Rabu tanggal 14 April 2014 36 Dusun,penyebutan dalam bahasa aceh 37 Kampungperkampungan,penyebutan dalam bahasa aceh 38 Wawancara dengan Bupati Aceh Utara di kantor Bupati Lhokseumawe aceh Utara pada hari kamis tanggal 15 April 2014 Universitas Sumatera Utara Tujuan pemberian sanksi bagi pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil menurut Bupati Aceh utara Muhammad Thaib cek mat adalah awal perdamaian yang terjadi antara pemerintahan pusat dengan Gerakan Aceh Merdeka GAM mmembuat dirinya merasa sangat senang dan bangga apalagi setelah beliau dipercaya oleh Partainya untuk dapat menjadi Calon Bupati dan akhirnya menang, beliau bekerja dan berusaha untuk dapat merubah sistem pemerintahan di Aceh Utara khususnya PNS agar dapat menjalankan tugas mereka dengan baik sesuai dengan syari’at Islam dan Undang-undang yang berlaku. Muhammad Thaib Juga mengatakan banyaknya PNS di Kontornya yang sering melanggar disiplin kerja, contohnya pada saat jam kerja sebagian PNS masi ada yang mangkal di warung kopi, terutama pada saat jam sibuk mereka bekerja, disiplin kerja haruslah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, baginya apabila aturan ini berjalan dengan baik maka citra pemerintah akan baik juga dimata masyarakat. Selain itu pula Beliau menyatakan bahwa dirinya megharapkan kepada Sekdakab bersama Asisten Administrasi dan Umum serta Kepala BKPP untuk menerapkan secara sungguh-sungguh peraturan pemerintah di Aceh Utara. Di Aceh Utara Bupati Muhammad Thaib juga melakukan segala bentuk-bentuk ketegasan didalam mengurangi terjadinya pelanggaran disiplin yaitu salah satunya adalah membuat tugas kepada SKPK untuk menyusun standar operasting prosedur SOP dan menyiapkan rasio kebutuhan pegawai terhadap beban kerja pada tiap-tiap dinas, dan juga menyiapkan mekanisme uji kopetensi dalam pengisian jabatan struktural dan fungsional, dan selalu mengutamakan melayani masyarakat dengan baik, tulus, sehingga masyarakat puasa akan kinerja pemerintahan Aceh Utara, dan masing –masing atasan agar selalu dapat mengendalikan bawahannya dengan baik 39 . 39 Sumber koran serambi pase, terbitan selasa tanggal 10 juli 2012 Universitas Sumatera Utara C. Macam–macam Sanksi Yang Diberikan Kepada Pelangar Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara Sebelum penulis menjelaskan apa saja sanksi yang di berikan kepada palanggaran disiplin PNS di Aceh Utara, penulis mengambil contoh kasus pelanggaran yang dilakukan oleh PNS di Aceh Utara, yang penulis dapatkan dari media masa harian kota Lhokseumawe: 40 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah SatPol PPWH Kota Lhokseumawe mengelar razia pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS, Selasa 15. Satpol PP Kota yang sempat dijuluki petro dolar ini menggelar razia di Jalan Merdeka tepatnya didepan Taman Riyadhah Lhokseumawe. Razia dimulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Dalam upaya penertiban aparatur pemerintah daerah kali ini, pelanggaran PNS yang paling banyak ditemukan adalah tidak mengunakan atribut. “Ini bukan kali pertama Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah SatPol PPWH Kota Lhokseumawe mengelar razia pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS, bahkan ini sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh para pengaman dilingkungan Pemko Lhokseumawe,” ujar Iwan Rantoni, S.STP, Kasi Humtrantib Satpol PP Kota Lhokseumawe. Disamping melakukan penertiban terhadap kedisiplinan PNS, petugas Satpol PP Kota Lhokseumawe juga menyetop kendaraan dinas berplat merah yang ditengarai dikendarai oleh mereka tidak memiliki hak pakai terhadap kendaraan tersebut. Terhadap kendaraan dinas yang ditemukan pelanggaran ini, disarankan oleh petugas Satpol PP agar digunakan untuk kepentingan dinas bukan untuk digunakan untuk kepentingan pribadi dan hanya boleh dipakai oleh PNS atau yang berhak saja. Iwan Rantoni ketika ditemui ditengah kegiatan razia tersebut mengatakan, PNS yang terkena razia, apabila ditemukan pelanggaran langsung ditindak di tempat dengan menandatangani Surat Keterangan Pelanggaran Disiplin. Menurut pria lulusan STPDN ini, razia digelar sebagai wujud menindak lanjuti Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS,dan Surat Edaran Walikota Lhokseumawe Nomor PEG.80021822008 tentang pelaksanaan disiplin kerja bagi aparatur PNS dan tenaga honorer dalam Lingkungan Pemko Lhokseumawe. “Pelanggaran terbanyak yang kita tindak adalah pelanggaran tidak disiplinnya para PNS dalam memakai atribut pada baju dinas,” ujar pria yang berasal dari tanah Gayo ini. Pantauan AtjehLINK , pada saat razia berlangsung banyak ditemukan PNS berkeliaran pada jam dinas. Sebagian dari mereka yang terkena razia,saat ditanya petugas tak mampu 40 media masa AtjehLInk, 23 April 23 April 2014 pukul 03.30 AM, diakses pada tanggal 23 April 2014 pukul 08.00 WIB Universitas Sumatera Utara menujukan surat perjalanan dinas. Petugas tetap menindak mereka, walaupun berbagai alasan mereka kemukakan, tetap tidak diterima petugas. ”Akan kita teruskan temuan-temuan ini ke kepala dinas masing-masing dimana PNS tersebut bertugas, dengan harapan agar segera ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Iwan yang sebelum menjabat sebagai Kasi Humtrantib Satpol PP Kota Lhokseumawe pernah menjadi ajudan Sekda Kota Lhokseumawe pada masa Safwan SE ini. Sempat terjadi kericuhan saat berlangsung razia, karena ada seorang PNS wanita yang nekat menerobos razia, kendati sudah dihentikan oleh petugas, namun PNS yang tergolong nekat ini bukan malah memacu sepeda motor dengan kencang menerobos barisan petugas. Tidak dilakukan pengejaran terhadap PNS ini oleh petugas mengingat waktu razia yang hampir selesai. Dalam melaksanakan pembinaan terhadap Pegawai Negeri Sipil, badan atau pejabat administrasi negara seelah mempelajari hasil laporan pemeriksaan terhadap Pegawai Negri Sipil yang diduga melakukan pelanggarn dislin harus mengeluarkan keputusan. Pada dasarnya hak untuk membela kepentingan hukum merupakan salah satu bentuk hak asasi yang dimiliki oleh seseorangsekelompok orang. Untuk itu hak untuk membel kepentingan hukum, khususnya dalam hubungannya dengan keputusan TUN telah dicantumkan dalam Pasal 53 ayat 1 Undang-undang No.5 Tahun 1986 jo Undang-undang no. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan TUN . Dalam melakukan proses pemeriksaan pejabat yang berwenang melakukan serangkaian pemeriksaan pelanggaran, mendengar pernyataan langsung dari PNS yang disangka, mendengar atau meminta keterangan dari pihak lain agar dapat objektif dalam penjatuhan hukuman. Sanksi yang paling tegas didalam pemberian sanksi pelanggaran disiplin PNS, sanksi pelanggaran displin ini ada yang pemberhentian dengan hormat dan tidak hormat. Dalam hal pelanggaran disiplin ini tentu saja pemberhentian dilakukan dengan secara tidak hormat, pemberhentian PNS secara tidak hormat ini terjadi akibat: Universitas Sumatera Utara 1. Melanggar sumpahjanji Pegawai Negeri Sipil dan sumpahjanji jabatan karena tidak setia kepada pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah; 2. Melakukan penyelewengan tehadapideologi Negara, pancasila, UUD 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang meneang negara dan Pemerintah; 3. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindakan pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. Di Aceh segala peraturan mengenai sanksi pelanggaran disiplin diatur didalam pasal 119 Undang-unadang Nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh. Tidak ada perbedaannya dengan peraturan pemerintahan Pusat yang berbeda hanyalah di Aceh sangat menjunjung tinggi nila-nilai Islam didalam setiap peraturan dan kehidupan masyarakatnya 41 . 41 Wawancara dengan Bupati Aceh Utara dikantor Bupati Lhokseumawe Aceh Utara pada hari kamis tanggal 15 April 2014. Universitas Sumatera Utara

D. Instansi-instansi terkait dalam pemberian sanksi pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Dokumen yang terkait

Penerapan Arsitektur Tradisional Aceh pada Museum Tsunami Aceh

105 437 127

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Pembinaan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

4 63 116

Tata Cara Penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

0 35 77

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

6 57 111

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Tinjauan Hukum Terhadap Mekanisme Pelaksanaan Pengawasan Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia (Study Kejati Sumatera Utara)

1 49 108

Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam (Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh Darussalam)

1 27 100

Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik (Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang)

0 37 268

Pertanggung Jawaban Hukum Bagi Pegawai Negeri Sipil (Pns) Dalam Penyalahgunaan Wewenang Ditinjau Dari Prespektif Hukum Administrasi Negara

30 579 90