Batasan Masalah Tujuan Penelitian

10 masuk kekelompok B besar. Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan minimal lima hari dalam satu minggu dengan jam layanan minimal 2,5 jam Suyadi, 2010: 18. Di sisi lain, Nusa Putra dan Ninin Dwi Lestari 2012: 57 menjelaskan bahwa dengan keberadaan TK dapat membantu menemukan peer group atau teman sebaya mereka sehingga kemampuan sosial anak dapat berkembang. Pemikiran lain yang tidak jauh berbeda dengan pemikiran pada bagian sebelumnya adalah pemikiran Ibrahim Bafadal. Menurutya Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk membantu anak didik dalam rangka membentuk perilaku anak melalui pembiasaan dan pemberian stimulus lain yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak Ibrahim Bafadal, 2005: 1-2 Sebagai wujud apresiasi dari beberapa pendapat di atas, saat ini pemerintah juga turut memperhatikan perkembangan Taman Kanak-kanak. Terbukti dengan adanya beberapa peraturan yang membahas detail tentang Taman Kanak-kanak. Salah satunya adalah pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria NSPK Petunjuk Pelaksanaan Progam Taman Kanak-Kanak Tahun 2013 menyatakan bahwa Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan progam pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa Taman Kanak-kanak merupakan suatu lembaga pendidikan yang dipersiapkan khusus untuk anak-anak. Proses pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanak-kanak 11 tidak menuntut produk atau output yang baik secara akademik, melainkan lebih memperhatikan proses anak dalam melewati tahapan perkembangannya. Selain itu, perkembangan di Taman Kanak-kanak sebaiknya direncanakan dan dilakukan dengan tujuan untuk mengambangkan segala aspek perkembangan anak.

B. Sarana Prasarana di Taman Kanak-kanak

1. Pengertian Sarana Prasarana.

Barnawi M. Arifin 2012: 85 menjelaskan bahwa sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen pendidikan yang harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimum tenang ruang belajar, tempat olahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pasal 42, secara tegas disebutkan bahwa: 1 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 2 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, ruang bengkel kerja, ruang