Ranah kognitif Pemahaman Kompetensi Belajar

19 aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, kecakapan hidup, atau pembelajaran. Selaras dengan hal tersebut, Martinis Yamin 2012: 126 juga mendefinisikan kompetensi dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Beberapa pendapat tentang definisi kompetensi dari ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dimiliki peserta didik untuk berhasil dalam menguasai materi dan mampu diaplikasikan secara nyata. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik perlu dinyatakan sedemikian agar dapat dinilai sebagai wujud dari hasil belajar yang mengacu pada pembelajaran. Kompetensi lulusan SMK merupakan modal utama dalam menghadapi dunia kerja atau industri. Pendidikan di sekolah dirancang untuk dapat mengasah kompetensi peserta didik sehingga dapat bersaing dalam aneka tantangan di dalam dunia kerja. Ketercapaian kompetensi peserta didik harus dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai dan diukur, sebagai wujud hasil belajar peserta didik. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif, dengan wujud penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil belajar. Terdapat tiga ranah atau aspek yang perlu dievaluasi. Ketiga aspek tersebut mengacu pada taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif kemampuan pengetahuan, ranah psikomotorik kemampuan keterampilan, dan ranah afektif kemampuan sikap.

a. Ranah kognitif Pemahaman

Ranah kognitif berkenaan dengan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif adalah 20 subtaksonomi Bloom yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi Daryanto, 2009: 318. Martinis Yamin 2012: 27-32 menyebutkan bahwa penilaian ranah kognitif terdiri dari enam aspek, sebagai berikut: 1 knowledge pengetahuan: kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali; 2 comprehension pemahaman atau persepsi: kemampuan memahami instruksimasalah, menginterpretasikan dan menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri; 3 application penerapan: kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru; 4 analysis penguraian atau penjabaran: Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara utuh; 5 synthesis pemaduan: kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponen-komponen dalam rangka menciptakan artipemahamanstruktur baru; dan 6 evaluation penilaian: kemampuan mengevaluasi dan menilai sesuatu berdasarkan norma, acuan atau kriteria. Penilaian ranah kognitif dapat dilaksanakan melalui tes tertulis maupun tes lisan. Tes tertulis dapat berupa tes uraian maupun tes objektif. Tes lisan dapat berupa wawancara. Pemilihan jenis tes disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Penilaian Penilaian ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual sesuai dengan Kurikulum 2013 yang diatur dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013 terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Penelitian ini 21 dibatasi pada aspek kognitif yang meliputi jenjang pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, dan analisis C4.

b. Ranah afektif Sikap dan perilaku

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK PENINGKATAN CAPAIAN KOMPETENSI APLIKASI GERBANG LOGIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 0 182

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR DENGAN MEDIA LIVEWIRE SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 188

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

1 3 241

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

4 44 273

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR UNSUR-UNSUR DASAR TARI SISWA KELAS X SMK N 2 WONOSARI.

0 0 178

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 3 246

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 173

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174