Pembelajaran Kompetensi Dasar-Dasar Elektronika di SMK

23 Penilaian hasil belajar siswa aspek psikomotorik tidak semua dapat diukur dengan tes, karena tujuan pembelajaran psikomotorik cenderung bersifat keterampilan. Penilaian dapat diukur dengan keterampilan mengerjakan sesuatu bisa berupa tes ujian praktik kejuruan yang dilaksanakan pada SMK. Format lembar penilaian ujian praktik kejuruan SMK 20132014 yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan 2014 meliputi persiapan kerja, proses sistematika dan cara kerja, hasil kerja, dan waktu. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar autentik. Nana Sudjana 2002: 22 mengungkapkan tiga aspek prestasi belajar, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam menguasai isi bahan pengajaran. Ranah afektif akan membentuk sikap kerja dan belajar yang baik dalam lingkungan kerja ataupun industri. Ranah psikomotorik akan menjadi obyek penilaian hasil belajar praktik. Hasil penilaian belajar ini mampu menjadi tolok ukur kemampuan peserta didik dalam melakukan pekerjaan keteknikan.

5. Pembelajaran Kompetensi Dasar-Dasar Elektronika di SMK

Pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK bertujuan mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja bidang keahlian tertentu dan dunia kerja mendapatkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan Pasal 15 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat, kepribadian, sikap 24 mental, kreativitas, dan kecerdasan seseorang agar tercipta sumber daya manusia Indonesia yang mampu mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang kompeten untuk membangun mutu sumber daya manusia di masa yang akan datang. Konsekuensi dari SMK adalah membekali peserta didik dengan kompetensi dan kemampuan sesuai kebutuhan dunia kerja. SMK terbagi menjadi beberapa bidang keahlian, salah satunya adalah bidang keahlian elektro. Setiap bidang keahlian memiliki tujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian elektro adalah membekali para peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar mampu bersaing di dunia kerja. Dasar-dasar elektronika merupakan salah satu kompetensi inti yang termasuk dalam kompetensi kejuruan di program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Wonosari. Kompetensi inti dasar-dasar elektronika merupakan mata pelajaran yang berisi tentang konsep-konsep dasar elektronika, simbol dan komponen elektronika, dan karakteristik komponen elektronika. Berdasarkan silabus dasar-dasar elektronika program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Wonosari, kompetensi inti dasar-dasar elektronika memiliki empat kompetensi dasar, sebagai berikut: a memahami konsep dasar elektronika; b memahami simbol komponen elektronika; c memahami karakteristik komponen elektronika; d menganalisis karakteristik komponen elektronika. Kompetensi dasar menganalisis karakteristik komponen elektronika, terdapat dua indikator, yaitu: 1 menganalisis karakteristik komponen pasif 25 dengan benar meliputi komponen resistor, kapasitor, dan induktor, 2 menganalisis karakteristik komponen aktif dengan benar meliputi komponen diode dan transistor. Materi pembelajaran yaitu mengenai kurva karakteristik komponen elektronika pasif dan kurva karakteristik komponen elektronika aktif. Melalui kompetensi tersebut peserta didik dapat mengerti bagaimana sifat dan karakter berbagai macam komponen elektronika apabila diterapkan dalam suatu rangkaian elektronika.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berkaitan dengan efektivitas pembelajaran di sekolah banyak dijumpai. Beberapa diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Jumatin 2010 yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Discovery dan Behavioral terhadap Kualitas dan Hasil Belajar dalam Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Hasil deskriptif menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran discovery dinilai baik dengan rerata skor 3,63, sedangkan kualitas pembelajaran behaviorial dinilai cukup baik dengan rerata skor 2,86. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata kualitas pembelajaran kedua kelompok perlakuan adalah signifikan dengan nilai t-test = 7,85, p = 0,00 pada = 0,05. Peningkatan gain skor sebagai pemahaman konsep mahasiswa kelompok discovery = 0,45 sedangkan pemahaman konsep mahasiswa behavioral = 0,23, dengan selisih rata-rata gain skor = 0,22. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery lebih berkualitas serta dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep mahasiswa dalam perkuliahan perkembangan peserta didik.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK PENINGKATAN CAPAIAN KOMPETENSI APLIKASI GERBANG LOGIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 0 182

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR DENGAN MEDIA LIVEWIRE SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 188

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

1 3 241

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

4 44 273

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR UNSUR-UNSUR DASAR TARI SISWA KELAS X SMK N 2 WONOSARI.

0 0 178

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 3 246

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 173

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174