25 dengan benar meliputi komponen resistor, kapasitor, dan induktor, 2
menganalisis karakteristik komponen aktif dengan benar meliputi komponen diode dan transistor. Materi pembelajaran yaitu mengenai kurva karakteristik
komponen elektronika pasif dan kurva karakteristik komponen elektronika aktif. Melalui kompetensi tersebut peserta didik dapat mengerti bagaimana sifat dan
karakter berbagai macam komponen elektronika apabila diterapkan dalam suatu rangkaian elektronika.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan efektivitas pembelajaran di sekolah banyak dijumpai. Beberapa diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Jumatin 2010 yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Discovery dan
Behavioral terhadap Kualitas dan Hasil Belajar dalam Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Hasil
deskriptif menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran discovery dinilai baik
dengan rerata skor 3,63, sedangkan kualitas pembelajaran behaviorial dinilai
cukup baik dengan rerata skor 2,86. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata kualitas pembelajaran kedua kelompok perlakuan adalah
signifikan dengan nilai t-test = 7,85, p = 0,00 pada
= 0,05. Peningkatan gain skor sebagai pemahaman konsep mahasiswa kelompok
discovery = 0,45 sedangkan pemahaman konsep mahasiswa behavioral = 0,23, dengan selisih
rata-rata gain skor = 0,22. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran
discovery lebih berkualitas serta dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep mahasiswa dalam perkuliahan perkembangan peserta
didik.
26 Penelitian lain yang relevan dilakukan oleh Akhmad Efendi 2012 yang
berjudul Efektivitas Penggunaan Metode Discovery Learning terhadap Hasil
Belajar Matematika Kelas X SMK Diponegoro Yogyakarta Sleman. Hasil penelitian ini diketahui bahwa hasil
pretest kelas eksperimen mempunyai rerata sebesar 25,96, sedangkan kelas kontrol degan rerata sebesar 25,90. Setelah kedua kelas
diberi perlakuan yang berbeda, kelas ekperimen dengan perlakuan metode discovery learning mengalami kenaikan rerata menjadi 57,12. Kelas kontrol yang
dibiarkan apa adanya juga mengalami kenaikan rerata menjadi 41,50. Dari hasil uji-t perbedaan rata-rata dengan tingkat signifikan 0,05, diperoleh sig 1-
tailed= =
= 0,00 0,05 adalah 0,00. Karena 0,00 0,05 maka Ho ditolak, artinya rerata hasil belajar peserta didik yang menggunakan
metode pembelajaran discovery learning lebih baik dari rerata hasil belajar
peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Qorri’ah 2011. Penelitian
tersebut merupakan penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan desain
penelitian randomized pretest-posttest control group design. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji-t sangat signifikan, yang artinya penggunaan
guide discovery learning dapat meningkatkan pemahaman siswa. Diperjelas lagi dengan skor
posttest kelas eksperimen sebesar 72 dengan gain 0,57, sedangkan untuk kelas kontrol skor
posttest sebesar 62 dengan gain 0,42. Artinya pencapaian indikator pemahaman konsep siswa pada kelompok
eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan dengan pencapaian indikator pemahaman konsep siswa kelas kontrol.
27
C. Kerangka Pikir