17 dapat meningkatkan aktivitas siwa dalam menemukan dan memecahkan
masalah.
3. Metode Konvensional
Metode konvensional merupakan metode yang sudah lama digunakan dalam proses pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah Anwar Zain 2002
menjelaskan konvensional merupakan metode pembelajaran tradisional atau metode ceramah, karena metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dan peserta didik. Esah Sulaiman 2004: 23 mengemukakan model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang berpusat pada
guru yang menerangkan secara lisan atau demonstrasi, sedangkan siswanya mendengarkan atau menerima arahan yang diberikan oleh guru secara pasif.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran dan
bersifat satu arah. Metode ini guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tersebut guru sama sekali tidak mengkondisikan atau
memperhatikan lingkungan kelas sebagai suasana pembelajaran, guru menjadi center of interest bagi siswa sehingga guru harus berada dan berdiri di depan
siswa selama proses belajar berlangsung. Dalam pembelajaran konvensional guru aktif sedangkan siswa pasif dalam
menerima pelajaran. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran biasa, guru lebih banyak berbicara pada saat menerangkan materi pelajaran, contoh-contoh soal,
serta menjawab permasalahan yang dialami siswa. Sementara itu siswa hanya menerima materi pelajaran dengan menghafalnya, serta mengerjakan latihan
18 soal-soal. Kenyataan yang demikian menyebabkan kebermaknaan belajar
berkurang. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang bersifat
konvensional. Metode ini sering digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada siswa Wina Sanjaya, 2012: 147. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-
satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi.
4. Kompetensi Belajar