Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication muncil istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang
sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas pentramisian informasi serta pemebentukan opini dan sikap Effendy, 2003:13.
Dalam buku Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan
sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
media cetak dan elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa. Antara lain, televisi, radio, majalah, koran, buku dan film Nuruddin, 2003:2
Dalam buku Severin dan Tankard 2007:4 perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan defenisi komunikasi yang memiliki ciri:
1. Komunkiasi massa diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan
anonim. 2.
Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang
kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar.
5.2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi . menurut Rogers
Lubis 2005:42 mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras,
Universitas Sumatera Utara
struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.”
Demikian pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai revolusi.
5.3. Komunikasi Pariwisata
Komunikasi pariwisata menjadi sebuah cara untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan pariwisata kepada masyarakat luas. Terutama wisatawan yang menjadi
target utamanya. Tersedianya layanan yang bermutu, objek dan atraksi wisata yang menarik, bagusnya fasilitas rekreasi dan hiburan yang tersedia, perlu dipromosikan
sedemikian rupa sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Dengan kata lain, wisatawan sebagai konsumen, yang hendak ditarik, harus diberitahu, objek dan atraksi yang ada
harus diperkenalkan. Keinginan calon wisatawan harus didorong agar mereka mau dan ingin mengunjungi daerah tujuan wisata tertentu Yoeti, 1983:333
Promosi kepariwisataan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan, sehingga produk menjadi lebih
menarik. Daya tariklah yang menjadi kata kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata yang selalu dikemas dengan model yang dapat menjadi daya tarik bagi turis yang
membeli. Kegiatan promosi ini merupakan suatu kegiatan yang intensif dengan mengadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen.
Konsumen dan permintaannya tidak digarap, namun produknya lebih disesuaikan dengan konsumen Marpaung, 2002:103.
Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Menurut William Albig, Komunikasi adalah proses pengoperan lambang–lambang
berarti di antara individu. Untuk memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell. Dalam karyanya “The Structure and Function of
Universitas Sumatera Utara
Communication in society”, Laswell mengajukan suatu paradigma, yaitu who, say what to whom, in which channel, dan with what effect. Berdasarkan paradigm Laswell
tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komuniikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Sedangkan kata pariwisata secara etimologis, berasal dari Bahasa Sansekerta. a. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar
b. Wisata berarti perjalanan, bepergian. Jadi, kata pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali
atau berputar putar dari suatu tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat disimpulkan defenisi pariwisata adalah sebagai berikut Yoeti, 1989:109: “ Pariwisata
adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan pada suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha business atau
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata mata untuk menikmati perjalan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam” Robert Melntons bersama Shasikant Gupta juga mencoba mengungkapkan
bahwa pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan serta daerah serta masyarakat tuan rumah dalam
proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan ini serta para pengunjung lainnya dalam Pendit,1990:31.
Sedangkan yang dimaksud dengan wisatawan oleh G. A Schmoll dalam Yoeti, 1982:127 adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan
merencanakan tenaga beli yang dimiliki untuk perjalanan rekreasi dan belibur, yang tertarik pada perjalanan umumnya dengan motivasi perjalanan yang penah ia lakukan,
Universitas Sumatera Utara
menambah pengetahuan, tertarik dengan pelayanan yang diberikan oleh suatu Daerah Tujuan Wisata yang dapat menarik pengunjung di masa dating.
Dalam instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1969 tertulis dalam bab I Pasal I, bahwa wisatawan tourist adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggal nya
untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu. Adapun cirri – cirri tentang seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan
adalah : 1.
Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam. 2.
Perjalanan itu hanya dilakukan hanya untuk sementara waktu. 3.
Orang yang melakukan nya tidak mencari nafka di tempat atau di Negara yang dikunjungi.
Dengan demikian dapat dijabarkan, komunikasi adalah proses penyampaian maupun pengoperan pernyataan ataupun lambing-lambang bermakna untuk member
tahu, mengubah sikap atau prilaku seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat yang lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati perjalanan tersebut. Dari dua defenisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah
suatu aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah atau objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan.
Beberapa jenis pariwisata yang telah dikenal, antara lain dalam Pendit, 1990:41 :
a. Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
Universitas Sumatera Utara
ke tempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka.
b. Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
c. Wisata Olaraga, Yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan
tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau olahraga.
d. Wisata Komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengnjungi pameran-
pameran dan pekan raya yang besifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
e. Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilkukan oleh rombongan pelajar atau
mahasiswa, atau orang-orang awam keseluruh kompleks atau daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian. f.
Wisata Maritim atau Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan olahraga air, seperti danau, pantai atau laut.
g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ketempat daerah atau cagar alam, taman lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestarianya dilindungi oleh undang-undang. h.
Wisata Bulan Madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan- pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas
khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Teori S-O-R