Manfaat Penelitian Komunikasi dan Komunikasi Massa

3. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketertarikan siswa ILP Medan, untuk melakukan wisata ke luar negeri setelah menyaksikan tayangan program Backpacker di TVOne. b. Penelitian terbatas pada tingkat ketertarikan siswa ILP Medan berwisata ke luar negeri, setelah menyaksikan tayangan program Backpacker tersebut. c. Objek penelitian adalah siswa yang masih resmi terdaftar di ILP Medan dan pernah menyaksikan program Backpacker di TVOne. d. Penelitian dilakukan pada Januari 2011. 4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 4.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketertarikan Siswa ILP Medan berwisata ke luar negeri, setelah menonton tayangan Backpacker di TVOne. 2. Untuk mengetahui manfaat yang didapat oleh Siswa ILP Medan dari Informasi Pariwisata yang tayang pada program Backpacker di TVOne. 3. Untuk mengetahui, sejauh mana informasi pariwisata asing mampu merangsang minat berwisata siswa yang sedang menuntut ilmu bahasa asing.

4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna dalam memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang komunikasi. Khususnya komunikasi pariwisata dan komunikasi massa. Universitas Sumatera Utara 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih terhadap penelitian sosial, dapat menjadi bahan masukan terhadap komunikasi pariwisata dan komunikasi massa. 3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memperluas dan menambah khasanah penelitian di bidang komunikasi. 5.Kerangka Teori Kerangka teori adalah suatu uraian yang memuat pokok-pokok pikir yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi 2001:40. Dengan adanya kerangka teoritis tersebut, maka penulis akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitan. Dalam penelitian ini, penulis menggunaan teori-teori tentang:

5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Menurut Mundel Moekijat, 1993:5, komunikasi adalah penyampaian pikiran, pendapat, informasi dan sikap dengan berbicara, menulis atau memberi isyarat. Sedangkan Effendy 1993:11 mengemukakan, komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada komunikan merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul di benaknya. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku. Baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui efek komunikasi terhdap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Universitas Sumatera Utara Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication muncil istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas pentramisian informasi serta pemebentukan opini dan sikap Effendy, 2003:13. Dalam buku Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa. Antara lain, televisi, radio, majalah, koran, buku dan film Nuruddin, 2003:2 Dalam buku Severin dan Tankard 2007:4 perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan defenisi komunikasi yang memiliki ciri: 1. Komunkiasi massa diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar.

5.2. Teknologi Komunikasi