Pada saat pelaksanaannya, lembaga keuangan bank terdiri dari: 1
bank sentral, 2
bank umum, 3
bank perkreditan rakyat. Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan
memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank dan lender of the last resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh Bank Indonesia lebih banyak
kepada pemerintah dan dunia perbankan. Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan
masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank khusus yang melayani
masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. BPR berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian
dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Bank secara sederhana menurut Kashmir 2004:11 didefinisikan sebagai
“lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya”.
2. Tanggung jawab Sosial Perusahaan
Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility menurut Suharto 2007 adalah “operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
Universitas Sumatera Utara
finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan”. Sedangkan menurut Pearce dan
Robinson 2007, 70 “tanggung jawab sosial perusahaan adalah gagasan bahwa suatu perusahaan memiliki tugas untuk melayani masyarakat sekaligus
kepentingan keuangan pemegang sahamnya”. Dari penjelasan tersebut, kepedulian terhadap masyarakat harus diutamakan karena masyarakat adalah
pihak yang akan menikmati produk yang akan dihasilkan perusahaan. Selain itu, masyarakat juga yang akan menilai mengenai kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, pihak luar sering kali menuntut agar klaim pihak dalam diletakkan di bawah kepentingan
masyarakat; atau dengan kata lain, kepentingan pihak luar harus lebih diutamakan.
Tamam Achda 2007 mengartikan CSR sebagai “komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial,
ekonomi, dan lingkungan, serta terus menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya”. Apabila
operasi perusahaan memberikan dampak yang negatif terhadap masyarakat dan lingkungan, perusahaan wajib mempertanggungjawabkan dampak tersebut
dan menjadi tanggunjawab hukum bagi peusahaan. Namun, jika operasi perusahaan memberikan dampak yang positif, maka perusahaan harus
mempertahankannya. Menurut Suharto 2007 dalam pelaksanaan Corporate Social
Responsibility, perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kategori.
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan, yaitu:
A. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran
CSR: a.
Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya
termasuk kategori ini.
b. Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki keuntungan
tinggi, namun anggaran CSR rendah. c.
Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah, proporsi anggaran CSR relatif tinggi.
d. Perusahaan Reformis. Perusahaan yang memiliki profit dan
anggaran CSR yang tinggi. Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk lebih maju.
B. Berdasarkan tujuan CSR, apakah untuk promosi atau pemberdayaan masyarakat:
a. Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan
jelas: bukan untuk promosi, bukan pula untuk pemberdayaan. Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal yang
kurang bermanfaat bagi perusahaan.
b. Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi
daripada untuk pemberdayaan. c.
Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya
nyata.
d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan
promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satu sama lain
bagi kemajuan perusahaan.
Pada akhirnya, tanggungjawab sosial perusahaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan. Perusahaan-perusahaan manufaktur dan
perbankan serta perusahaan lainnya membutuhkan tanggungjawab sosial perusahaan bukan hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar, tetapi juga menjadi alat promosi yang dapat membuat nama perusahaan menjadi lebih baik bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan