3. Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan
Pengungkapan disclosure menurut Hendriksen 1996 didefinisikan sebagai “penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk
pengoperasian optimal pasar modal secara efisien”. Menurut Murtanto 2006 dalam Media Akuntansi, “pengungkapan kinerja perusahaan seringkali
dilakukan secara sukarela voluntary disclosure oleh perusahaan”. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara
lain: a.
Internal Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai
tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama
sekali. b.
Product Differentiation : Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara
sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam
laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang peduli. Hal ini
mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka
dari perusahaan lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Enlightened Self Interest : perusahaan melakukan pengungkapan untuk
menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham
perusahaan. Pelaporan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan merupakan
voluntary disclosure, artinya pengungkapan ini bersifat sukarela dan belum diatur secara tegas dalam PSAK. Menurut Belkaoui Karpik 1989,
“perusahaan melakukan pengungkapan informasi sosial dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan perhatian dari
masyarakat. Namun dengan kondisi saat ini, stakeholder mulai menganggap pengungkapan tanggung jawab sosial itu menjadi salah satu yang penting”.
Perusahaan memerlukan biaya untuk memberikan informasi sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah. Perusahaan
cenderung meningkatkan informasi sosial apabila biaya kontrak dan biaya pengawasan rendah dan visibilitas politis tinggi. Jadi pengungkapan informasi
sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis. Sedangkan biaya kontrak dan pengawasan berhubungan
negatif terhadap pengungkapan informasi sosial. Tujuan pengungkapan menurut Securities Exchange Commision SEC
dikategorikan menjadi dua yaitu propective disclosure yang dimaksudkan sebagai upaya perlindungan terhadap investor dan informative disclosure,
yang bertujuan memberikan informasi yang layak kepada pengguna laporan
Universitas Sumatera Utara
Wolk, Francis, Dan Tearay dalam Sitepu, 2008. Sedangkan Belkaoui 2006 mengemukakan ada enam tujuan pengungkapan, yaitu:
1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran
yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.
2. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan
pengukuran yang bermanfaat bagi hal-hal tersebut. 3.
Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak
diakui.
4. Untuk menyediakan informasi yang penting yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan di antara beberapa tahun.
5. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk atau keluar di
masa depan. 6.
Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial